Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat penelitian Strategi .1 Pengertian dan Konsep Strategi

manfaat produk baik secara fungsional dan emosional sesuai dengan harapan yang telah terbentuk dalam benak konsumen. Melihat kondisi di atas, maka Butik Keika harus menyusun strategi yang tepat diperuntukkan agar butik ini semakin berkembang ditengah persaingan bisnis fashion yang menjamur di Medan. Penyusunan strategi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi eksternal dan kondisi internal yang berada di Butik Keika. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha Pada Butik Keika Studi Pada Butik Keika Jl. TB Simatupang Ruko Komplek. Palm Mas No. 119ii Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan Butik Keika Jl. Tb. Simatupang Ruko Komplek Palm Mas No. 119 ii Medan ? 2. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman Butik Keika Jl. Tb. Simatupang Ruko Komplek Palm Mas No. 119 ii Medan ? 3. Strategi apakah yang dapat dijalankan Butik Keika Jl. Tb. Simatupang Ruko Komplek Palm Mas No. 119 ii Medan dalam mengembangkan usahanya ? Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan Butik Keika Jl. Tb. Simatupang Ruko Komplek Palm Mas No. 119 ii Medan. 2. Untuk mengetahui faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman Jl. Tb. Simatupang Ruko Komplek Palm Mas No. 119 ii Medan. 3. Untuk mengetahui strategi pengembangan usaha yang dapat dijalankan Butik Keika Jl. Tb. Simatupang Ruko Komplek Palm Mas No. 119 ii Medan.

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan peneliti di bidang manajemen pemasaran, khususnya mengenai pengembangan bisnis. 2. Butik Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan masukan pada butik Keika dalam memecahkan masalah atau persoalan butiknya. 3. Departemen Ilmu Administrasi Bisnis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Departemen ilmu Administrasi Bisnis dan menjadi referensi tambahan bagi mahasiswaI di masa datang. Universitas Sumatera Utara BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian dan Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai suatu sasaran jangka panjang. Strategi adalah sekumpulan aktivitas yang dipilih oleh suatu perusahaan dalam rangka menghasilkan nilai – nilai pelanggan yang spesifik serta berada atau lebih baik dari pesaing. Menurut Stephanie K. Marrus dalam buku Husein Umar 2001 : 31, strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.

2.1.2 Tipe Strategi

Strategi pada tingkat bisnis bertujuan untuk mengembangkan suatu bisnis yang akan memnungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam suatu pasar atau industri. David 2004 menyatakan ada dua belas tipe strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang dikelompokkan dalam empat bagian, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Strategi Integrasi Strategi ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan control atas distributor, pemasok, dan pesaing. a. Integrasi ke depan, yaitu memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali pada distributor atau pengecer. Strategi ini dipilih jika distributor organisasi sangat mahal, mutu distributor terbatas, organisasi bersaing dalam industry sedang bertumbuh, organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengelola bisnis baru, keunggulan produk stabil sangat tinggi, distributor memperoleh laba yang besar. b. Integrasi ke belakang, yaitu menunjuk pada strategi mencari kepemilikan atau kendali besar pada perusahaan pemasok. Strategi ini terutama tepat bia perusahaan pemasok saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. c. Integrasi horizontal, yaitu merajuk pada strategi mencari kepemilikan dari atau kendali besar atas perusahaan pesaing. Hal ini dilakukan jika organisasi dapat memperoleh karakteristik monopolistic atau dalam bidang atau wilayah tertentu, organisasi bersaing dalam industry yang sedang bertumbuh, meningkatnya skala ekonomis memberikan keunggulan bersaing yang besar, organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia yang berbakat yang diperlukan untuk perluasan perusahaan, pesaing ragu karena tidak ada kemampuan manajerial. Universitas Sumatera Utara 2. Strategi Intensif Kelompok strategi ini disebut sebagai intensif karena mensyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang sudah ada. Kelompok strategi ini meliputi tiga strategi, yaitu: a. Penetrasi pasar, yaitu berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar lewat usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi ini banyak dilakukan sendiri atau kombinasi dengan strategi lain. b. Pengembangan pasar, yaitu memasarkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah geografi yang baru. c. Pengembangan produk, yaitu mencari kenaikan penjualan dengan memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan produk atau jasa baru. 3. Strategi Diversifikasi Ada tiga tipe umum dari strategi diversifikasi, yaitu konsentrik terfokus, horizontal, dan konglomerat. a. Diversifikasi konsentrik, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi berkaitan. Hal ini dilakukan jika penambahan produk baru berkaitan secara signifikan akan memperkuat penualan yang sudah ada. b. Diversifikasi konglomerat, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi tidak berkaitan. Strategi ini tepat dilakukan jika laba menurun. Universitas Sumatera Utara c. Diversifikasi horizontal, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi tidak berkaitan dengan pelanggan yang sudah ada. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan. 4. Strategi Defensif Strategi defensive adalah strategi yang bertujuan untuk bertahan. Adapun jenis dari strategi defensive adalah sebagai berikut: a. Retrenchment penciutan, yaitu mengubah pengelompokan lewat penghematan biaya dan asset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun. b. Divestasi, yaitu menjual suatu divisi atau baian dari organisasi. Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah melakukan penciutan dan gagal menghasilkan yang dibutuhkan. c. Likuidasi, yaitu menjual seluruh asset perusahaan. Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah melakukan strategi penciutan dan divestasi, namun tidak berhasil.

2.1.3 Strategi Bisnis

Solihin 2012:21 berpendapat bahwa strategi bisnis merupakan strategi yang dibuat pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industry atau segmen pasar tertentu. Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen, seperti strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi – strategi yang berhubungan dengan keuangan. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Formulasi Strategi Melalui Pendekatan SWOT

Analisis SWOT adalah keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancamanperusahaan Kotler, 2009. Analisis situasi ini mengharuskan para manager strategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman ekstrernal dan kelemahan-kelemahan internal. Dari hasil analisis SWOT akan diperoleh strategi alternative perusahaan untuk membantu manajer strategis memutuskan kearah mana perusahaan dapat tumbuh dan berkembang. Analisis SWOT Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats biasa digunakan untuk mengevaluasi kesempatan dan tantangan dilingkungan bisnis maupun pada lingkungan internal perusahaan. Analisis SWOT merupakan cara untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal. Manajer tingkat atas menggunakan SWOT untuk mendorong refleksi diri dan diskusi kelompok tentang bagaimana mengembangkan perusahaan dan posisinya untuk mencapai sukses Kuncoro, 2006:51. Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman Strenghts-Weakness, Opportunities-Threats -SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting, yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi : Strategi SO kekuatan-peluang, Strategi WO kelemahan-peluang, Strategi ST Kekuatan- ancaman, dan Strategi WT kelemahan-ancaman. David, 2010:327 Strategi SO SO Strategies memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Secara umum, organisasi akan Universitas Sumatera Utara menjalankan strategi WO, ST, atau WT untuk mencapai situasi di mana mereka dapat melaksanakan strategi SO. Jika sebuah perusahaan memiliki kelemahan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Strategi WO WO Strategies bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang peluang-peluangn besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut. Strategi ST ST Strategies menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan eksternal. Strategi WT WT Strategies merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemhan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan. Matriks SWOT terdiri atas Sembilan sel. Terdapat empat sel faktor utama, empat sel strategi, dan satu sel yang dibiarkan kosong sel kiri atas. Keempat sel strategi, yang diberi nama SO, WO, ST, dan WT dikembangkan setelahmelengkapi keempat sel faktor utama, yang diberi nama S, W, O, dan T. terdapat delapan lankah dalam membentuk sebuah Matriks SWOT, yaitu buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan, buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan, buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama Universitas Sumatera Utara perusahaan, buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan, cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategis SO, cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi WO, cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi ST, dan cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi WT. David, 2010:330.

2.1.4.1 Analisis Lingkungan Internal

Umar, Husein 2001 berpendapat bisnis perusahaan sebagai suatu system akan berkaitan dengan sekumpulan faktor tertentu yang dapat mempengaruhi arah dan kebijakan perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Lingkungan Internal merupakan aspek –aspek kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan. Menurut David 2004:67 bidang fungsional yang menjadi variable dalam analisis internal adalah: 1. Manajemen Manajemen merupakan pengaturan organisasi secara keseluruhan, mencakup lima aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf serta pengendaliancontrol. 2. Keuangan Keuangan perusahaan sangat penting untuk memformulasikan strategi secara efektif. Aspek keuangan mencakup uang dari berbagai sumber yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan strategi solihin, 2012:32. Bidang keuangan harus dianalisis untuk melihat sebaik apa dana ditangani. Universitas Sumatera Utara 3. Pemasaran Pemasaran merupakan proses penetapan, mengantisipasi, menciptakan, dan memenuhi kebutuhan dan keinginanpelanggan akan produk dan jasa. Pemasaran merupakan penghubung utama perusahaan kepada konsumen. Oleh karena itu, pemasar harus memperhatikan bauran pemasarannya. Adapun bauran pemasaran yang sering disebut dengan 4P Hunger Wheelen, 2003, yaitu: a. Produk, merupakan alat bauran pemasaran yang utama. Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan oleh produsen ke konsumen. Produk mencakup ragam produk, desain, fitur, nama merek, kemasan, dan ukuran. b. Tempat, merupakan bauran pemasaran yang menentukan lokasi dan saluran distribusi perusahaan untuk menyampaikan produk kepada pembeli. c. Promosi, merupakan salah satu variable bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dengan pembelinya. Promosi penjualan mencakup periklanan, promosi penjualan, penggunaan tenaga penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran secara langsung. d. Harga, penentuan harga dapat dilakukan dengan melihat daya beli konsumen dan jumlah yang cukup untuk menutupi kegiatan produksi serta keuntunganyang diperoleh. Harga mencakup harga terdaftar, potongan harga, periode pembayaran, dan syariat kredit. Universitas Sumatera Utara 4. ProduksiOperasional ProduksiOperasional dalam suatu perusahaan merupakan seluruh aktivitas yang merubah input menjadi output. Menurut Heizer dan Render dalam Solihin 2008:38 aspek produksioperasional yang harus dipertimbangkan perusahaanpengusaha dalam menjalankan bisnisnya, yaitu: a. Kualitas produk Menurut Veigenbaum dalam solihin 2008 mtukualitas adalah kemampuan yang dimiliki suatu produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kualitas suatu produk dapat ditinjau dari dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah pendekatan berdasarkan pengguna user based approach . Berdasarkan pendekatan ini, kualitas suatu produk dirumuskan sebgaimana produk dirasakan dan dilihat oleh pengguna suatu produk. Bagi pengguna, sebuah produk disebut memiliki kualitas memuaskan konsumen yang lebih baik bila dibandingkan dengan produk lain. Pendekatan kedua adalah pendekatan berdasarkan manufaktur manufacturing based approach. Melalui pendekatan ini, kualitas dirumuskan melalui sejauh mana produk yang dihasilkan dalam proses produksi memiliki kesesuaian dengan standarisasi. b. Persediaan Persediaan untuk kegiatan produksi barang mencakup persediaan bahan baku, bahan pembantu, barang setengah jadi dan barang jadi yang dibutuhkan dalam menghasilkan produk. Universitas Sumatera Utara c. Desain proses dan kapasitas Proses produksi bagaimana yang akan dipilih perusahaan untuk mentransformasi input menjadi output akan menentukan jenis teknologi produksi yang akan digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan produksi. Jenis teknologi yang digunakan berupa mesin dan peralatan akan menentukan kapasitas produksi yang dapat dihasilkan perusahaan. d. Sumber daya manusia dan desain pekerjaan Desain pekerjaan tergambar dari muatan pekerjaan, uraian pekerjaan, tugas yang harus dilaksanakan, wewenang yang dimiliki serta tanggung jawab dari pemegang jabatan yang akan menentukan persyaratan jabatan tertentu yang memerlukan kemampuan, keahlian keahlian konseptual, keahlian teknik, keahlian sosialisasi dan sikap tertentu dari sumber daya manusia yang akan terlibat dalam kegiatan produksi. e. Rantai pasokan Rantai pasokan adalah saluran yang lebih panjang mulai dari bahan mentah sampai produk akhir yang dihantarkan kepada pembeli akhir. f. Perawatan Peralatan produksi yang dipakai secara terus-menerus harus memperoleh perawatan. Perawatan peralatan produksi secara berkala dapat mengurangi frekuensi kegiatan perbaikan mesin secara menyeluruh yang memakan biaya tinggi dan mengganggu kegiatan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 5. Penelitian dan pengembangan Penelitian dan pengembangan biasaya diarahkan pada produk-produk baru sebelum pesaing melakukannya. Faktor-faktor strategi internal yang termasuk dalam kekuatan adalah kualitas, pengalaman top manajer pemilikpemimpin mengetahui produk yang disukai oleh konsumen, integrasi vertical hubungan baik antara peusahaan dengan konsumen misalnya dengan memberikan potongan harga atau memudahkan pembayaran dengan sistem kredit atau menyicil, dan memiliki hubungan yang baik dengan SDM pemilikpemimpin memiliki hubungan baik sehingga menciptakan pegawai atau SDM yang berkompeten. Fredddy Rangkuti, 2009:25.

2.1.4.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Umar, Husein 2001 berpendapat bahwa lingkungan ini mencakup sejumlah variable peluang dan ancaman yang berada diluar organisasi. David 2004:82 mengelompokkan lingkungan eksternal menjadi dua bagian, yaitu: 1. Lingkungan umum Lingkungan umum merupakan lingkungan luar atau lingkungan jauh dari perusahaan. Lingkungan umum terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi. 2. Lingkungan industri Lingkungan industry merupakan lingkungan eksternal yang memiliki implikasi relatif lebih langsung terhadap operasional perusahaan. Universitas Sumatera Utara Lingkungan industry terdiri dari persaingan antar perusahaan sejenis, ancaman produk pengganti subtitusi, kekuatan tawar menawar pembelikonsumen, kekuatan tawar menawar penjualpemasok, dan ancaman pesaing baru yang sering disebut Lima Kekuatan Persaingan.

2.2 Pengembangan Usaha