Struktur Modal LANDASAN TEORI

commit to user Konsep leverage sangat penting terutama untuk menunjukkan kepada analis keuangan dalam melihat trade-off antara resiko dan tingkat keuntungan dari berbagai tipe keputusan financial. Perusahaan yang menggunakan sumber dana dengan beban tetap dikatakan bahwa perusahaan tersebut mempunyai financial leverage. Perusahaan menggunakan financial leverage dengan harapan terjadi perubahan laba per lembar saham Earning Per ShareEPS yang lebih besar dari pada perubahan laba sebelum bunga dan pajak Earning Before Interest and TaxEBIT. Keputusan pendanaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan. Secara umum, dana dapat diperoleh dari luar perusahaan eksternal financing maupun dari dalam perusahaan internal financing. Keputusan tentang external financing sering disebut sebagai keputusan pendanaan.

C. Struktur Modal

a. Pengertian Stuktur Modal Struktur modal adalah merupakan pembelanjaan permanent dimana mencerminkan perimbangan antara jumlah hutang jangka panjang dan modal sendiri. Bambang Riyanto,2001:22. commit to user Dalam kaitannya dengan struktur modal jelas yang diperhitungkan hanyalah hutang jangka panjang yang terdiri atas berbagai jenis obligasi dan kredit investasi jangka panjang lainnya. Sedangkan modal sendiri atau equity capital terdiri dari berbagai jenis saham saham biasa dan saham preferen, cadangan dan laba ditahan. Struktur modal juga dikatakan sebagai kapitalisasi, yaitu kecukupan menyeluruh serta komposisi finansial perusahaan yang akan berpengaruh terhadap leverage John Downes dan Jordan Elliot 1996 dalam Heru Agustanto,2004:69. Sedangkan menurut Sartono 1997:225 struktur modal merupakan pertimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang dalam perferen dan saham biasa. b. Struktur Modal Yang Ditargetkan Pertama-tama perusahaan harus menganalisis beberapa faktor, kemudian menetapkan struktur modal yang ditargetkan target capital structure, yaitu bauran hutang, saham preferen dan saham biasa yang direncanakan perusahaan untuk menambah modal Bringham dan Houston, 2001:5. Kebijakan struktur modal melibatkan perimbangan trade-off antara resiko dan tingkat pengembalian. 1 Menggunakan lebih banyak hutang berarti memperbesar resiko yang ditanggung pemegang saham. commit to user 2 Menggunakan lebih banyak hutang juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Resiko yang semakin tinggi cenderung menurunkan harga saham, tetapi meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan expected rate of return akan menaikkan harga saham tersebut. Empat faktor yang mempengaruhi struktur modal : 1 Resiko Bisnis 2 Posisi pajak perusahaan 3 Fleksibilitas keuangan atau kemampuan untuk menambah modal dengan persyaratan yang wajar dalam keadaan yang memburuk. 4 Konservatisme atau agresivitas manajemen c. Struktur Modal Yang Optimal Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan pemenuhan dana dengan sumber dana dari dalam perusahaan akan sangat mengurangi keuntungan dari pihak luar. Apabila kebutuhan dana sudah demikian meningkatnya karena pertumbuhan perusahaan dan selain menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan, baik hutang debt financing maupun dengan mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhan dananya. Kalau dalam pemenuhan kebutuhan dana dari sumber extern tersebut perusahaan lebih mengutamakan pada hutang saja maka ketergantungan perusahaan pada pihak luar akan semakin besar dan resiko finansialnya juga commit to user akan semakin besar. Risiko financial adalah bagian dari risiko yang ditanggung pemegang saham, yang melebihi risiko bisnis yang mendasar, sebagai akibat penggunaan leverage keuangan. Selain itu juga ada risiko bisnis, yaitu risiko yang berkaitan dengan proyeksi tingkat pengembalian atau ekuitas ROE dari perusahaan di masa mendatang, dengan mengasumsikan bahwa perusahaan tersebut tidak menggunakan utang, jika perusahaan hanya mendasarkan pada saham saja, biayanya akan sangat mahal. Sebagaimana diketahui, biaya penerbitan saham baru adalah yang paling mahal dibandingkan dengan biaya sumber-sumber lainnya.

D. Market- to-book ratio

Dokumen yang terkait

Pengaruh Price Earning Ratio, Price To Book Value, Dividend Yield, Dan Tingkat Bunga Deposito Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

3 98 75

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Price To Book Value Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return SahamPada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Di Bei

2 85 88

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Price Earning Ratio, Return On Investment, dan Total Assets Turn Over Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

2 60 97

The Effect Of Firm Value And Profitability On Corporate Social Responsibility Of Telecommunication Companies Listed In Indonesia Stock Exchange

0 44 102

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN FIRM SIZE, BOOK TO MARKET RATIO DAN SALES TERHADAP EARNINGS PERUSAHAAN PADA INDEKS LQ 45 BURSA EFEK JAKARTA

0 3 13

PENGARUH FIRM SIZE, EARNING VOLATILITY, ASSET TANGIBILITY, PROFITABILITY, GROWTH, DAN FIRM AGE TERHADAP LEVERAGE

3 15 80

PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH, PROFITABILITY, BUSINESS RISK DAN TANGIBLE ASSETS TERHADAP FINANCIAL LEVERAGE Pengaruh Firm Size, Growth, Profitability, Business Risk Dan Tangible Assets Terhadap Financial Leverage (Studi Empiris Pada Conventional Index LQ 4

0 0 14

PENGARUH FIRM SIZE, TANGIBILITY OF ASSET, DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 103

Pengaruh Reputasi, Biaya Hutang, Market to Book Ratio, Tingkat Pertumbuhan, Ukuran Perusahaan dan Asset Tangibility terhadap Leverage.

0 0 16

PENGARUH FIRM SIZE, BOOK TO MARKET EQUITY RATIO, PRICE EARNING RATIO, DAN DEBT EQUITY RATIO TERHADAP RETURN SAHAM

1 3 82