BAB II LATAR BELAKANG MIGRASI
A. Letak dan Keadaan Alam
Pulau Madura terletak di timur laut Pulau Jawa, kurang lebih 7
o
sebelah selatan dari khatulistiwa di antara 112
o
dan 114
o
bujur timur. Pulau ini dipisahkan dari Jawa oleh Selat Madura, yang menghubungkan Laut Jawa dan Laut Bali,
Moncongnya di baratlaut, karena bentuknya disebut corong, agak dangkal dan lebarnya tidak lebih dari beberapa mil laut.
1
Disebelah timur Surabaya, Selat Madura menjadi lebih besar dan lebih dalam. Antara Madura dan pantai di Jawa
jarak selat itu bervariasi antara 30 sampai 40 mil laut. Di beberapa tempat di depan pantai terdapat lumpur dan gundukan pasir yang agak melandai. Panjang
Pulau Madura itu kurang lebih 190 km dan jarak yang terlebar pulau itu adalah 40 km, dan luasnya 5.304 km
2
. Pantai utara merupakan suatu garis panjang yang hampir lurus. Pantai
selatannya dibagian timur memiliki dua teluk yang besar, terlindung oleh pulau- pulau, gundukan-gundukan pasir, dan batu-batu karang. Disebelah timur terletak
Kepulauan Sapudi dan Kangean yang termasuk administrasi Madura. Kepulauan ini keseluruhannya terdiri dari hampir 50 pulau yang berpenghuni dan tidak
berpenghuni. Secara geologis Madura merupakan embel-embel bagian utara Jawa. Daerah itu merupakan kelanjutan dari pegunungan kapur yang terletak di sebelah
utara dan disebelah selatan Lembah Solo. Bukit-bukit kapur di Madura
1
Huub de Jonge, Madura Dalam Empat Zaman: Perdagangan, Perkembangan Ekonomi, Dan Islam, Jakarta: PT. Gramedia, 1989, hlm. 3.
merupakan bukit-bukit yang lebih rendah, lebih kasar, dan lebih bulat daripada bukit-bukit di Jawa dan letaknya pun lebih bergabung. Pantai utara yang berada di
perpanjangan pegunungan bagian utara Jawa, di mana Kabupaten Rembang dan Kabupaten Bojonegoro itu terletak, terdiri dari punggung kapur yang rendah dan
terpotong secara teratur oleh lembah-lembah sungai. Deretan bukit yang terletak di tengah-tengah dan di selatan pulau,
membentuk kaki-kaki gunung dari pegunungan Kendeng yang terletak lebih ke selatan. Dari punggung pantai utara dan tanah yang berbukit di bagian tengah, di
sana-sini memisahkan punggung-punggung bukit pendek kearah tenggara. Bukit- bukit disebelah timur dan disebelah tenggara Madura dilanjutkan dalam bentuk
pulau-pulau dan karang-karang di laut. Pada umumnya bukit-bukit di pedalaman itu lebih tinggi daripada bukit-bukit disepanjang pantai. Bukit-bukit di bagian
timur jelas lebih tinggi letaknya di atas permukaan laut dari pada di bagian barat Madura. Puncak tertinggi di bagian timur Madura adalah Gunung Gadu 341 m,
Gunung Merangan 398 m, dan Gunung Tembuku 471 m. Sebagian besar Madura terdiri dari formasi-formasi batu sudut tersier,
yang di beberapa tempat di sepanjang pantai terendap dengan jalur-jalur alluvial. Langsung disebelah selatan bukit-bukit kapur yang rusak karena cuaca di
pedalaman terdapat tanah liat bercampur kapur yang disela oleh tanah yang mengandung gips. Pulau ini tidak memiliki banyak hutan. Kurang lebih enam
persen dari tanahnya merupakan daerah hutan. Pada waktu pembuatan topografi yang pertama pada tahun 1873 di Madura, luas hutannya masih berkisar tiga belas
persen. Seharusnya sebagian besar pulau itu pada zaman dahulu merupakan