91
implementasinya ternyata masih besar dari standar atau target IKE listrik perhotelan. Selanjutnya perlu dilakukan analis PHE tahap kedua.
E. Analisis Peluang Hemat Energi tahap 2
Dengan besar IKE yang diperoleh pada analisis PHE di atas masih terlalu besar dibandingkan dengan IKE standar, maka perlu dilakukan analisis PHE
tahap kedua. Dalam tahap kedua ini akan dianalisis mengenai mengatur temperatur air keluar Leaving Chilled Water Temperature = LCWT pada
chiller .
Berikut ini adalah contoh perhitungan untuk satu chiller. chiler yang digunakan di Hotel Santika Premiere adalah chiller denga Merk : Carrier,
Model 30 GB 100 dan berjumlah tiga unit. Pada kondisi aktual chiller beroperasi pada temperatur 95 º F 32ºC, temperatur air keluar chiller
Leaving Chiller Water Temperatur = LCWT = 44ºF 6,6ºC, temperatur air masuk chiller Entering Chiller Water Temperatur = ECWT=54ºF 10 ºC dan
sesuai dengan katalog chiller merk ”CARRIER” diperoleh bahwa kapasitas pendinginan pada kondisi aktual adalah 176,8 TR Ton Refrigasi = TR,
dengan laju debit air sejuk chilled water adalah 430,5 gpm. Apabila LCWT dinaikkan satu derajat menjadi 7,56 atau setara dengan 46ºF, maka kapasitas
pendinginnya menjadi: TR =
24 t
x gpm
∆
92
= 24
F º
46 -
54 x
gpm 430,5
= 24
F º
8 x
gpm 430,5
= 24
3444
= 143 TR Kemudian menganalisis seberapa besar pengaruh kenaikan LCWT terhadap
kondisi temperatur ruangan yang ada di lantai-lantai bawah. Diambil contoh misalnya : ruangan 401 diperoleh temperatur dari hasil pengukuran yaitu
sebelum penkondisian t
1
= 27ºC dan sesudah pengkondisan t
2
= 21ºC, maka dengan menaikkan LCWT temperatur ruangan menjadi berubah, dan
perubahannya dapat dicari dengan menggunakan persamaan kalor: Q = m.c. t, dengan kondisi sistem bahwa siklus air sejuk chilled water tertutup,
maka harga c kalor jenis spesifik tidak diperhitungkan, sehingga persamaan kalor hanya merupakan fungsi dari laju aliran sejuk dan perubahan temperatur
air sejuk atau dapat dituliskan Q=f , t, karena pada kondisi sistem
bahwa aliran air sejuk tertutup, maka : m
= m ;
t ∆
′ =
∆ Q
t Q
21 -
27 TR
176,8 =
x -
27 TR
143,5
4773,6 – 176,8 x = 858
93
x =
8 ,
176 3915
= 22,14 Dari perhitungan di atas, maka temperatur ruangan naik dari 21ºC menjadi
22,14ºC dan diketahui bahwa kondisi standar pengkondisian untuk ruangan pada contoh di atas adalah 24ºC. Jadi supaya pengesetan ulang yaitu dengan
menaikkan LCWT sebesar 1ºC belum mengganggu kenyamanan ruangan. Namun jika kenaikan LCWT sebesar 3ºC, temperatur ruangan naik menjadi
24,14ºC, maka akan sesuai dengan standar pengkondisian udara suatu ruangan hotel. Tetapi pada kenaikan LCWT sebesar 3ºC untuk perubahan temperatur
ruangan lainnya, sebagian besar temperaturnya melebihi temperatur standar akibatnya akan mengganggu kenyamanan ruangan tersebut.
Sehingga pengaturan LCWT yang tepat yaitu dilakukan dengan menaikkan sebesar 1ºC yaitu dari LCWT mula-mula 6,58ºC menjadi 7,58ºC.
Pengaturan ulang dilakukan yaitu dengan cara mengarahkan tombol LCWT ke suhu 7,58 pada panel chiller. Selanjutnya dilakukan pengukuran daya
masukan chiller dengan menggunakan Digital Clamp Meter. Hal tersebut untuk mengetahui besar perubahan konsumsi akibat pengaturan ulang LCWT
dan hasil pengukurannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17 Pengukuran arus listrik chiller dengan pengesetan ulang LCWT
Arus Amper Daya kW
Daya total
LCWT ºC
R S T P
R
P
s
P
T
6 240 240 240 81,16
81,16 81,16 148,896 7
237,5 238 238 80,7 80,71 80,7 242,14
94
Dari tabel 4.17 diketahui bahwa kenaikan LCWT ini berakibat pada pengurangan daya listrik chiller sebesar 1,34 kW, maka besar penghematan
energi listriknya yaitu : asumsi chiller beroperasi terus menerus selama setahun
W
1
P.t =1,35 kW x 24 jamhari x 365 hahun
= 11,77 kWHtahun. Dan perhitungan di atas hanya untuk satu chiller. Untuk Chiller 2
beroperasi 10 jam yaitu pada pukul 10:00 sd 20:00WIB dan chiller 3 beroperasi hanya 4 jam pukul 06:00 sd 10:WIB
Untuk chiller 2 W
2
P.t =1,35 kW x 10 jamhari x 365 hahun
= 4,90 kWHtahun Untuk chiller 3
W
3
P.t =1,35 kW x 4 jamhari x 365 hahun
= 1,96 kWHtahun Jadi total penghematan energi dalam setahun adalah : 11,77+1,35+1,96 =
18,64 kWHtahun.
95
F. Implementasi Peluang Hemat Energi tahap 2