74
dilakukan usaha-usaha penghematan yang diharapkan akan menurunkan harga IKE listrik yang terdapat pada Hotel Santika Premiere Semarang.
B. Pengenalan Peluang Hemat Energi PHE
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa penggunaan energi listrik paling besar adalah terletak di Panel SDP yang mendistribusikan energi ke
lantai satu dan dua yang terdiri dari FCU untuk semua lantai, AHU, AC split, penerangan dan ruang pompa listrik. Untuk penerangan sebesar 315 A dan
unit tenaga sebesar 445 A. Kontribusi penggunaan energi listrik paling besar kedua adalah untuk kategori pengukuran arus yang kedua dan terbesar adalah
pengukuran arus listrik di panel Chiller yaitu sebesar 720 Amper. Maka usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka penghematan energi di Hotel
Santika Premiere Semarang akan diprioritaskan ke katergori AC. Untuk AC sendiri terbagi dalam tiga komponen utama yaitu :
a. Chiller 3 buah b. AHU 2 buah dengan daya fan berfariasi
c. FCU 153 buah dengan daya fan berfariasi Chiller
merupakan unit yang bertugas untuk menghasilkan air dingin yang nantinya akan disalurkan ke AHU dan FCU sebagai media pendingin dari
udara unit pembangkit. AHU dan FCU sendiri merupakan unit yang langsung berperan untuk mensirkulasikan udara dan juga sekaligus
mengkondisikan udara dalam ruang dimana ia bekerja unit pelaksana.
75
K
omposisi Nilai dari AHU, FCU dan Chiller pada AC Hotel Santika Premiere Semarang
90 3
7
Chiller AHU
FCU
Untuk kondisi kerja dari masing-masing unit tersebut di atas bisa digambarkan seperti berikut ini:
Tabel 4.13 Profil pengukuran arus listrik untuk sistem pendingin udara Hotel Santika premiere.
ArusAmper
Chiller 739,5
89,80 AHU
24 2,91
FCU 60
7,29 Total
823,5 100,00
Gambar 4.8 Grafik komposisi nilai dari AHU, FCU, dan Chiller sebagai komponen AC
Dari data di atas bisa dilihat bahwa chiller merupakan komponen yang menyerap energi listrik terbesar. Namun hal ini akan difokuskan untuk
mencari peluang penghematan konsumsi energi dimulai dari komponen AHU dan FCU, walaupun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa peluang
penghematan justru akan didapat dari chiller setelah terlebih dahulu kinerja dari AHU dan FCU dianalisis. Hal ini sangat wajar karena unit chiller adalah
sebagai unit pembangkit yang haya bertugas menyediakan air dingin untuk pendinginan, sedangkan seberapa besar tingkat pemakaian semua itu
ditentukan oleh beban yang akan ditanggung oleh unit FCU dan AHU yaitu sebagai unit pemakai.
76
Beberapa hal yang melandasi pemilihan mencari peluang penghematan konsumsi energi diawali dengan AHU dan FCU adalah sebagai berikut:
a. Sudah banyak studi kasus tentang peluang penghematan pada unit chiller unit pembangkitan dimana rata-rata berkisar tentang analisis
penggantian refrigeran. b. Jika usaha penghematan konsumsi diarahkan kepada usaha penggantian
refrigeran, hal ini kurang efisien ditetapkan di hotel karena operasi hotel yang tidak mengenal hari libur, sehingga sulit untuk menghentikan kerja
chiller dalam beberapa waktu untuk penggantian refrigeran sebagaimana
diperkantoran. Selain itu menjadi pertimbangan juga jika efek terhadap peralatan ketika jenis refrigerannya berubah, sedangkan usaha untuk
mengubah parameter output-nya dipengoruhi oleh seberapa output yang dihasilkan oleh FCU dan AHU yang dimiliki. Hal ini pernah terjadi pada
salah satu chiller Hotel Santika Premiere yang mengakibatkan rusaknya beberapa kompresor. Atas dasar perincian kondisi seperti di atas, dapat
diprioritaskan usaha mencari peluang penghematan konsumsi energi listrik pada unit AHU dan FCU.
c. Unit chiller adalah unit pembangkit, sedangkan unit AHU dan FCU adalah sebagai unit pemakai. Besarnya kapasitas chiller ditentukan oleh
beban yang akan ditanggung oleh AHU maupun FCU, sedangkan analisis peluang hemat bisa diawali dengan perhitungan kembali beban
yang ditanggung oleh AHU dan FCU.
77
d. Pihak manajemen hotel menginginkan adanya usaha peningkatan efisiensi peralatan dan pengurangan konsumsi energi, diawali dengan
jalan mengoptimalkan kerja peralatan dengan jalan yang simple, tidak memerlukan biaya yang besar dan yang pasti tidak perlu mengganggu
atau bahkan menghentikan operasi peralatan pengkondisian udara yang pastinya akan mengganggu operasional Hotel Santika Premiere
Semarang dan kenyamanan hotel. Berdasarkan analisis di atas, maka akan dilakukan pencarian peluang
hemat energi yang terkait dengan kerja FCU. Setelah dilakukan observasi pada unit-unit FCU yang terdapat di Hotel
Santika Premiere Semarang dapat dikenali Peluang Hemat Energi PHE antara lain:
a. Dengan pembersihan pada unit FCU, yaitu meliputi pembersihan saringan udara filter, sudu kipas, sirip fin evaporator dan kisi keluaran
grill pada unit FCU. FCU yang telah lama digunakan akan terjadi pengotoran. Pengotoran tersebut diakibatkan adanya debu-debu yang
menempel pada saringan udara filter yang berasal dari udara balik return dan juga debu pada grill pada ujung saluran udara. Adanya debu
tersebut mengakibatkan kualitas atau debit udara yang dihasilkan oleh kipas menjadi berkurang. Dan untuk mempertahankan debit semula pada
kondisi FCU kotor adalah dengan menaikkan kecepatan putaran kipas fan. Naiknya putaran kipas ini berakibat naiknya daya listrik sehingga
78
konsumsi energi listrik pada FCU kotor akan naik. Selain itu debu-debu yang melekat di atas permukaan fin evaporator akan menyebabkan
proses perpindahan panas yang terjadi tidak optimal karena karena debu yang melekat akan berfungsi sebagai isolator sehingga dingin yang
berasal dari air chiller tidak sepenuhnya dapat dikirim ke udara yang dihembuskan dengan bantuan kipas.
b. Mengatur setup temperatur air keluar Leaving Chilled Water Temperatur
=LCWT pada chiller. Dengan menaikkan LCWT dapat menyebabkan kapasitas
pendinginan dari chiller menjadi berkurang. Pengurangan kapasitas chiller
ini akan berdampak pada penurunan konsumsi listrik. Karena kenaikan LCWT datat menyebabkan naiknya suhu ruangan seluruh hotel,
maka dengan pengaturan LCWT sebaikya perlu diatur agar temperatur ruangan-ruangan masih berada di kondisi nyaman.
Dari pengenalan peluang hemat energi PHE di atas diharapkan dapat menurunkan konsumsi energi listrik terutama pada sistem pendingin hotel dan
pada akhirnya dapat menurunkan nilai IKE listrik hotel.
C. Analisis Peluang Hemat Energi