Jenis Penelitian Subjek Penelitian Setting Penelitian Desain Penelitian

26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas Classroom Action Research yang memiliki tujuan dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas adalah bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru itu sendiri, yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya Suroso, 2009: 29. Penelitian ini merupakan kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas kelompok B TK ABA Barahan Tirtorahayu Galur Kulon Progo untuk memperbaiki metode pembelajaran sehingga menjadi efektif. Dalam penelitian tindakan kelas peneliti sebagai pengamat kemudian hasilnya dicermati untuk mengetahui perkembangan keterampilan sosial melalui kerjasama kelompok di kelas sebagai upaya untuk mengetahui hasil sebelum dan sesudah menggunakan metode proyek dalam meningkatkan keterampilan sosial pada anak kelas B di TK ABA Barahan Tirtorahayu Galur Kulon Progo.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah semua anak kelompok B diTK ABA Barahan Tirtorahayu Galur Kulon Progo Yogyakarta Tahun ajaran 20162017. Anak didik berjumlah 20 anak 11 anak perempuan 9 anak laki-laki. 27

C. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di TK ABA Barahan Tirtorahayu Galur Kulon Progo Yogyakarata. Penelitian dilaksanakan pada anak kelompok B. 2. Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada semester satu genap tahun ajaran 20162017, pada bulan Juli sampai dengan agustus. Waktu penelitian kurang lebih dua bulan.

D. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc Taggart yang telah dikembangkan sendiri oleh peneliti. Adapun alur pelaksanaan tindakan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dijelaskan pada gambar model penelitian Kemmis dan Mc Taggart. Gambar 2. Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart 28 Keterangan: 1. Perencanaan I 2. Tindakan dan Observasi I 3. Refleksi I 4. Perencanaan II 5. Tindakan dan Observasi II 6. Refleksi II Dari gambar model penelitian Kemmis dan Mc Taggart dapat dijelaskan dalam penelitian meningkatkan keterampilan sosial anak, yaitu: 1. Perencanaan Rencana tindakan umumnya bersifat fleksibel. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 17, perencanaan adalah menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, merencanakan tindakan ini, sebaiknya dilakukan dengan kolaborasi bersama pihak yang berkompeten. Adapun perencanaan yang diperlukan sebagai berikut : a. Menyusun Rencana Kegiatan Harian sebagai acuan dalam kegiatan belajar. b. Mempersiapkan area, alat, dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran. c. Mempersiapkan instrument penelitian. 29 2. Tindakan Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 99, tindakan adalah implementasi atau penerapan isi rancangan dengan tindakan di kelas yang mengalami masalah. Tindakan dalam penelitian ini adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali. Dalam penelitian ini, guru kelas yang melakukan tindakan dengan metode proyek berdasarkan Rencana Kegiatan Harian RKH yang telah disusun. Peneliti mengamati partisipasi mengamati dan aktivitas belajar anak pada saat pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan sosial anak. 3. Pengamatan Observasi dilakukan peneliti dengan menggunakan pedoman observasi. Menurut Acep Yoni, dkk. 2010: 171, observasi dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana partisipasi dan aktivitas belajar siswa mengenai keterampilan sosial pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode proyek serta perubahan apa yang terjadi. 4. Refleksi Refleksi dilakukan pada akhir tiap siklus dengan berdiskusi antara peneliti dan kolaborator yang bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi serta segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan atau kekurangan metode baru yang digunakan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, lalu kemudian dievaluasi. Hasil refleksi yang akan menentukan 30 apakah siklus penelitian akan ditambah atau sudah cukup sesuai yang diharapkan sudah mencapai indikator keberhasilan.

E. Metode Pengumpulan Data