Pengertian Dongeng Jenis-jenis Dongeng

8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab 2 ini akan diuraikan tentang beberapa landasan teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu mengenai tindak kekerasan dalam dongeng Le Petit Poucet karya Charles Perrault. Pada bagian awal pembahasan ini, akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai dongeng, kekerasan, dan analisis sintagmatik dan paradigmatik yang akan digunakan untuk menemukan tindak kekerasan yang terkandung dalam dongeng tersebut serta penyebabnya.

2.1 Pengertian Dongeng

Dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran moral, atau bahkan sindiran Danandjaja 2002: 83. Dilihat dari jenis-jenis dongeng, sebenarnya tidak ada klasifikasi yang dikatakan paling tepat karena beberapa cerita dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi yang ada. Klasifikasi dongeng yang bersifat internasional pertama kali dikemukakan oleh Anti Aarne pada tahun 1910, setelah diterbitkannya koleksi dongeng Grimm Bersaudara untuk pertama kalinya. Pada tahun 1920-an, Stith Thompson membuat revisi dari klasifikasi tersebut sebanyak dua kali. Pada 9 akhirnya klasifikasi itu dipublikasikan pada tahun 1961 dan menjadi salah satu klasifikasi dongeng yang dikenal secara internasional.

2.2 Jenis-jenis Dongeng

Menurut Anti Aarne dan Stith Thompson dalam Danandjaja 2002: 86 jenis-jenis dongeng dibagi dalam empat golongan besar, yakni: 3. Dongeng binatang animal tales Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi binatang, baik binatang peliharaan maupun binatang liar, seperti binatang menyusui, burung, binatang melata reptilia, ikan, dan serangga. Binatang-binatang dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia. Contoh: dongeng Si Kancil. 4. Dongeng biasa ordinary folktales Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah kisah suka duka seseorang. Contohnya adalah dongeng Upik Abu dan Ande-Ande Lumut. 5. Lelucon dan anekdot jokes and anecdotes Pada dasarnya lelucon dan anekdot adalah jenis dongeng yang dapat menimbulkan rasa geli sehingga menimbulkan tawa bagi yang mendengarnya maupun yang menceritakannya. Lelucon adalah kisah fiktif lucu anggota suatu kolektif, seperti suku bangsa, golongan, bangsa, dan ras. Contohnya adalah sebagai berikut: Pada suatu hari, sebuah kapal berisi penumpang dari berbagai bangsa karam di tengah lautan yang sangat luas. Ada tiga orang yang selamat. Masing-masing dari Prancis, Amerika, dan Indonesia. Mereka 10 terapung-apung di tengah laut hanya dengan mengandalkan sekeping papan. Tiba-tiba muncul jin yang baik hati. Dia bersimpati pada nasib ketiga bangsa manusia itu dan menawarkan jasa. “Aku akan memenuhi semua permintaan kalian.”, kata sang jin. Yang pertama ditanya adalah si orang Prancis. “Saya ini petugas lembaga sosial di Paris. Banyak orang yang memerlukan tenaga saya. Jadi, tolonglah saya dikembalikan ke negara saya.”, katanya. Dalam sekejap orang itu lenyap, kembali ke negaranya. “Kamu, orang Amerika, apa permintaanmu?”, tanya sang jin. “Saya ini pejabat pemerintah. Banyak tugas saya yang terlantar karena kecelakaan ini. Tolonglah saya dikembalikan ke Washington.”, jawab si orang Amerika. “Oke.”, kata jin sambil menjentikkan jarinya. Dan orang Amerika lenyap seketika, kembali ke negaranya. “Nah, sekarang tinggal kamu, orang Indonesia. Sebut saja apa maumu?”. Duh, Pak Jin. Sepi banget di sini.”, keluh si orang Indonesia. “Tolonglah kedua teman saya tadi dikembalikan ke sini.” Zutt, orang Prancis dan pria Amerika itu muncul lagi. Anekdot adalah kisah lucu fiktif pribadi seorang tokoh atau beberapa tokoh yang benar-benar ada. Contoh anekdot adalah sebagai berikut: Pada suatu hari Mbak Tutut, putri Presiden Soeharto pada masa itu, lewat jalan tol di Jakarta. Penjaga Tol : “3000 rupiah.” Mbak Tutut yang memang tidak memiliki uang seribuan, mengeluarkan uang 50 ribuan dan langsung menyodorkan uang tersebut kepada penjaga tol. Penjaga tol : “Ini Bu, kembaliannya.” Mbak Tutut : “Sudah, simpan saja untuk keluarga anda” Penjaga tol merasa senang karena menerima 47 ribu rupiah dan langsung berterima kasih kepada Mbak Tutut. 11 Setelah beberapa jam kemudian, Mas Tommy melewati jalan tol tersebut. Karena dia juga merupakan putra Presiden Soeharto, dia juga tidak mempunyai uang receh. Mas Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan. Penjaga Tol : “Ini Pak, kembaliannya 17 ribu.” Mas Tommy : “Sudahlah, simpan saja untuk anak anda” Penjaga langsung memasukkan kembalian itu ke kantongnya dan berterima kasih banyak kepada Mas Tommy. Beberapa jam kemudian Pak Presiden Soeharto dengan mobilnya melewati jalan tol yan sama. Pak Harto mengeluarkan uang 5 ribuan dan menyodorkannya ke penjaga tol. Pak Harto menunggu uang kembaliannya itu. Setelah menunggu beberapa menit, Pak Harto bertanya kepada penjaga tol. Pak Harto : “Lho, mana uang kembalian saya?” Penjaga Tol : “Ah Bapak, masa uang 2000 saja diminta? Tadi Mbak Tutut dan Mas Tommy lewat, kembaliannya 47 ribu dan 17 ribu saja diberikan kepada saya. Masa Bapak yang 2000 saja minta kembalian?” Pak Harto : “Tunggu dulu, Mas. Anda tahu siapa Mbak Tutut dan Mas Tommy?” Penjaga Tol : dengan cekatan “Ya tahu Pak. Pertanyaan gampang, jelas Mbak Tutut dan Mas Tommy anak Presiden.” Pak Harto : “Pintar kamu, tahu mereka anak Presiden. Nah, sedangkan saya hanya anak petani. Sekarang mana kembalian saya?” 12 Penjaga Tol : “…” 6. Dongeng berumus formula tales Dongeng berumus adalah dongeng yang strukturnya terdiri dari pengulangan. Contohnya yaitu: “Alkisah pada suatu hari di sebuah lorong sepi terlihat seorang nyonya lari terbirit-birit ketakutan karena diburu seekor tikus kecil. Si Tikus lari terbirit-birit ketakutan karena diburu seekor kucing. Si Kucing lari terbirit-birit ketakutan karena diburu seekor anjing. Si Anjing lari terbirit-birit ketakutan karena diburu seorang Batak. Si orang Batak lari terbirit-birit ketakutan karena diburu polisi. Polisi lari terbirit-birit ketakutan karena diburu OPSTIB Operasi Tertib. Cerita dalam dongeng di atas mengulang kata lari terbirit-birit ketakutan karena diburu… yang membedakan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain adalah subjek dan objeknya.

2.3 Fungsi Dongeng