Pembahasan Hasil Penelitian ANALISIS HASIL PENELITIAN

k. Nilai koefisien price earning ratio PER adalah 0.405 artinya setiap

kenaikan nilai growth of profit GP akan meningkatkan return saham sebesar 0.405.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel current ratioCR, return on asset ROA, return on equity ROE, earning per share EPS, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, net profit margin NPM, price to book value PBV, price earning ratio PER, growth profit GP terhadap return saham baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan barang komsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratioCR, return on asset ROA, return on equity ROE, earning per share EPS, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, net profit margin NPM, price to book value PBV, price earning ratio PER, growth profit GP dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah return Saham. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 37 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 24 sampel dengan 72 amatan. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolineritas dan uji hipotesis uji t, uji F dan uji determinasi. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai adjusted R Square adalah 0.187 hal ini berarti bahwa besarnya pengaruh variabel current ratioCR, return on asset ROA, return on equity ROE, earning per share EPS, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, net profit margin NPM, price to book value PBV, price earning ratio PER, growth profit GP terhadap perubahan harga saham adalah sebesar 18,7. Sedangkan sisanya sebesar 81,3 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh kesimpulan bahwa variabel current ratioCR, return on asset ROA, return on equity ROE, earning per share EPS, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, net profit margin NPM, price to book value PBV, price earning ratio PER, growth profit GP berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini sesuai dengan teori dimana kinerja keuangan seharusnya mempengaruhi return saham perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi karena kemampuan perusahaan dalam bertahan hidup, menghasilkan laba, bersaing, dan berkembang dapat dilihat dari kinerja keuangannya. Secara simultan current ratio CR berpengaruh signifikan terhadap return saham, penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Munthe 2009 dan Ulupui 2010. Hal ini sesuai dengan teori secara umum bahwa investor menyukai perusahaan yang memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek termasuk kewajiban membayar dividen perusahaan tersebut. Return on asset ROA berpengaruh Universitas Sumatera Utara signifikan terhadap return saham, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian dari Trisnaeni 2010 tetapi sejalan dengan Ulupui 2009. Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa semakin besar ROA maka usaha pemanfaatan modal saham yang dimilki perusahaan untuk mendapatkan laba dapat dikatakan semakin efektif. Semakin efektif perusahaan untuk mendapatkan laba, maka hal ini akan menjadi daya tarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut dan akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut, sehingga semakin tinggi pula return saham yang diperoleh. Return on equity ROE berpengaruh signifikan terhadap return saham, penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Trisnaeni 2010, Munthe 2009 dan Ulupui 2009. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa ROE menunjukan kemampuan manajemen dalam memaksimalkan tingkat pengembalian kepada pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat kembalian yang lebih besar pada pemegang saham. Secara simultan dan parsial debt to equity ratio DER berpengaruh signifikan terhadap return saham, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian dari Trisnaeni 2010 dan Ulupui 2009. Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa perusahaan dengan arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio hutang terhadap ekuitas yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan arus kas yang kurang stabil. Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan semakin besar batas pengaman pemberi pinjaman jika terjadi penyusutan nilai aktiva atau kerugian. Universitas Sumatera Utara Debt to assets ratio DAR berpengaruh signifikan terhadap return saham, hasil penelitian ini mendukung teori bahwa pentingnya pendanaan hutang jangka panjang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari resiko pada kreditor berupa ketidakmampuan perusahaan membayar semua kewajibannya. Dari pihak pemegang saham, rasio yang tinggi akan mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi yang pada akhirnya akan mengurangi pembayaran dividen. Secara simultan dan parsial earning per share EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham, penelitian ini sejalan dengan penelitian Artatik 2007 dan tidak sejalan dengan Trisnaeni 2007. Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa dengan memperhatikan EPS maka investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di pasar modal. EPS dipengaruhi oleh pendapatan perusahaan. Jika pendapatan perusahaan tinggi maka EPS juga akan tinggi, begitu juga sebaliknya. Menurut Alexandri 2008, investor biasanya lebih tertarik dengan ukuran profitabilitas dengan menggunakan dasar saham yang dimiliki. Price earning ratio PER berpengaruh signifikan terhadap return saham, penelitian ini tidak sejalan dengan Trisnaeni 2007 dan Artatik 2007. Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa PER yang tinggi menunjukkan investor bersedia untuk membayar dengan harga saham premium untuk perusahaan. Makin besar PER suatu saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. Angka rasio ini biasanya digunakan investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan datang. .Semakin kecil nilai PER maka semakin murah saham tersebut Universitas Sumatera Utara untuk dibeli dan semakin baik pula kinerja per lembar saham dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin baik kinerja per lembar saham akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli saham tersebut. Net profit margin NPM berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitable atau tidak. Secara simultan dan parsial price to book value PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham, penelitian ini sejalan dengan penelitian Munthe 2009. Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa harga saham diperdagangkan diatas atau dibawah nilai buku saham tersebut. Nilai saham yang semakin meningkat akan meningkatkan tingkat pengembalian saham perusahaan return sehingga investor lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Secara simultan dan parsial growth profit GP berpengaruh signifikan terhadap return saham, hasil penelitian ini mendukung teori bahwa salah satu parameter penilaian kinerja perusahaan tersebut adalah pertumbuhan laba. Semakin besar pertumbuhan laba sebuah perusahaan akan meningkatkan keinginan investor dalam menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.Selain itu semakin besar pertumbuhan laba menunjukkan kemampuan manajemen untuk mengefesiensikan biaya dan meningkatkan pendapatan perusahaan sehingga Universitas Sumatera Utara deviden yang akan dibagikan kepada investor tidak akan terganggu bahkan dapat meningkat sejalan dengan pertumbuhan laba perusahaan. Secara parsial variabel current ratio CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, penelitian ini tidak sejalan dengan Munte 2009, Ulupui 2010. Likuiditas perusahaan merupakan kebijakan yang temporer dimana kebijakan dan rasio likuiditas dapat berubah kurang dari setahun sejalan dengan perubahan aktiva lancar dan hutang lancar yang bersifat dapat fluktuatif. Oleh karena itu wajar bila rasio likuiditas kurang diperhatikan secara harian. Return on asset ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Trisnaeni 2010 dan Ulupui 2009. Hasil penelitian ini tidak mendukung teori bahwa semakin besar ROA maka usaha pemanfaatan modal saham yang dimilki perusahaan untuk mendapatkan laba dapat dikatakan semakin efektif. Semakin efektif perusahaan untuk mendapatkan laba, maka hal ini akan menjadi daya tarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut dan akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut, sehingga semakin tinggi pula return saham yang diperoleh. Return on equity ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Munte 2009 dan sejalan dengan Trisnaeni 2007 Nilai return on equity merupakan salah satu cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Semakin besarnya return on equity suatu perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola modal yang ditanamkan secara efektif sehingga mampu menghasilkan laba yang maksimal. Pada saai ini, investor lebih tertarik untuk mendapatkan Universitas Sumatera Utara imbal hasil return atas dana yang mereka tanamkan berupa keuntungan atas jual beli saham daripada mendapatkan dividen. Oleh karena itu, para investor kurang tertarik untuk memantau nilai return on equity suatu perusahaan karena mereka tidak mengharapkan laba yang akan dihasilkan oleh perusahaan tersebut untuk dibagikan kepada para pemegang saham. Debt to asset ratio DAR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil ini menunjukkan bahwa informasi perubahan DAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan atas harga saham di pasar modal di Indonesia. Selain itu peningkatan beban terhadap kreditur akan menunjukkan sumber modal bergantung pada pihak ke tiga sehingga mengurangi minat investor untuk menginvestasikan modal di perusahaan tersebut. Net profit margin NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.Hal ini disebabkan perusahaan tidak mampu menghasilkan keuntungan sehingga mempengaruhi investor ataupun calon investor untuk melakukan investasi. Pada saat ini investor tidak bersedia membeli saham dengan harga tinggi dengan nilai NPM yang rendah, akibatnya NPM tidak mempengaruhi return saham. Price earning ratio PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, penelitian ini tidak sejalan dengan Trisnaeni 2007 dan Artatik 2007. Perubahan PER dapat terjadi karena perubahan harga saham yang akan mempengaruhi ekspektasi investor di masa depan. Bila PER mengalami penurunan, hal ini menunjukkan pendapatan akan meningkat sehingga diperoleh pendapatan saham yang lebih besar.Hal ini akan mendorong investor untuk membeli harga saham lebih tinggi dari harga sebelumnya karena melihat peluang memperoleh pendapatan yang lebih besar. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. secara simultan, hasil penelitian ini menunjukkan variabel current ratioCR, return on asset ROA, return on equity ROE, earning per share EPS, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, net profit margin NPM, price to book value PBV, price earning ratio PER, growth profit GP mempunyai pengaruh terhadap return saham. Hal ini dapat dilihat dari nilai Probality uji simultan uji F adalah 0.01 lebih kecil dari 0.05, 2. secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan variabel current ratioCR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian ini tidak sejalan dengan Munte 2009, Ulupui 2010. 3. secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan variabel return on asset ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Trisnaeni 2010 dan Ulupui 2009 4. secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan variabel return on equity ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Munte 2009, Trisnaeni 2010, Universitas Sumatera Utara