PENUTUP Manajemen pelayanan berbasis SOP (Standar Operasional Prosedur) pada Bank BNI Syariah Cabang Tangerang

ix DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 : Surat Penelitian Skripsi Lampiran 3 : Surat Keterangan Hasil Penelitian Lampiran 4 : Hasil Wawancara Lampiran 5 : Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Tangerang Lampiran 6 : Tabel 1 rincian tugas BNI Syariah Cabang Tangerang Lampiran 7 : Dokumentasi Lampiran 8 : Brosur BNI Sya 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukan perkembangan yang sangat menggembirakan. Ini di tandai dengan semakin dikenalnya bank syariah secara nasioanal maupun dilihat dari kinerja bank syariah nasioanal yang selalu mendapatkan laba. Salah satu wujud dari pesatnya perkembangan ekonomi syariah adalah berkembangnya perbankan yang berlandaskan syari’ah adapun upaya mendorong pengembangan bank syariah dilaksanakan dengan memperhatikan bahwa sebagian masyarakat Muslim Indonesia pada saat ini sangat menantikan suatu sistem perbankan syariah yang sehat dan terpercaya untuk mengakomodasi kebutuhan mereka terhadap pelayanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah terlebih lagi dengan diberlakukannya undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan. 1 Sejak diberlakukannya Undang-Undang perbankan tersebut maka kesempatan bagi pengembangan perbankan syariah pun lebih luas lagi dan kemunculan perbankan syariah semakin menguat karena Indonesia dalam kondisi krisis, ekonomi perbankan konvensional mengalami keterpurukan sementara perbankan syariah tetap bertahan. Untuk menghadapi era persaingan ke depan membekali perusahaan dengan sistem manajemen 1 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Prakti, Jakarta:Gema Insani, 2001, h. 223. 2 berstandar internasional adalah salah satu langkah strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen. 2 Salah satu cara terbaik dalam menghadapi persaingan global adalah dengan menghasilkan suatu produk barang atau jasa dengan kualitas terbaik. Kualitas terbaik akan diproleh dengan melakukan upaya perbaikan secara terus menerus terhadap beberapa unsur suatu organisasi yaitu manusia, proses dan lingkungan. 3 Peningkatan sistem manajemen dalam manajemen mutu terpadu pada saat ini dikenal dengan istilah Business Excellence dan Best Practice. Kedua istilah itu merupakan perluasan manajemen mutu, yang merupakan kunci keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan efesiensi menejemen perusahaan serta memperkuat posisi perusahaan dalam dunia usaha. 4 Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu badan usaha agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan memepertahankan pelanggan. Atas dasar itu maka setiap badan usaha berlomba-lomba menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas dan berkualitas. Dengan demikian, setiap badan usaha dapat memahami prilaku konsumen pada pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup badan usaha sebagai organisasi yang 2 BNI Syariah, Prospek BNI Syariah Pasca Fatwa MUI, Yogyakarta:Suara Muhammadiyah, 2005, h. 39. 3 Nasution Nur M, Manajemen Mutu Terpadu, Bogor, Penerbit Ghalia Indonesia, 2005, h. 21-22. 4 Syahu Sugiono, Kamus Manajemen Mutu, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2006, Cet. Petama, h. XV. 3 berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada prilaku konsumen. Melalui pemahaman prilaku konsumen, pihak manajemen perusahaan dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada agar dapat bersaing dengan para pesaingnya. Kualitas pelayanan merupakan suatu essensi yang penting bagi kelangsungan hidup suatu badan usaha. Bank syariah adalah sebuah industri jasa berdasarkan prinsip-prinsip syariah, dimana mayoritas orang di Indonesia memilih bank syariah untuk melakukan transaksi berdasarkan pelayanan yang diberikan, sehingga bank harus memberikan pelayanan yang baik untuk dapat memberikan kepuasan kepada nasabah. Konsumen cenderung memperhatikan nilai-nilai kepuasan yang dirasakannya, sebagai konsekuensinya setiap usaha penyedia layanan jasa juga perlu memperhatikan kualitas layanan yang diberikan sehingga mampu memenuhi tuntutan nasabah. Di dalam memberikan jasa pelayanan kepada pelanggan terdapat lima kriteria penentu kualitas pelayanan, yaitu keandalan, ketanggapan, keyakinan, empati, dan berwujud. 5 Untuk mewujudkan keinginan seperti tersebut diatas setiap bank haruslah ada suatu standarpedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Tidak terkecuali setiap bank syariah, karena SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dilakukan dan yang harus dilalui untuk 5 Kolter, Philip, Manajemen Pemasaran, Jakarta, Gramedia Pustaka, 1997, h. 440.