Usaha Kecil dan Menengah

31 a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000: tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000 sampai paling banyak Rp.2.500.000.000 Kriteria lain usaha kecil : a. Bank Indonesia, departemen perindustrian dan perdagangan memberi batasan berdasarkan asset yang dimiliki tidak termasuk tanah dan bangunanbahwa usaha mikro adalah usaha yang memiliki asset kurang dari Rp. 600.000.000 b. Departemen keuangan memberi batasan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan omzet kurang dari Rp.300.000.000 c. Departemen perindustrian dan perdagangan dan departemen tenaga kerja membei batasan berdasarkan jumlah tenaga kerja, bahwa usaha dengan jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 20 orang disebut usaha kecil. Sedangkan menurut GBHN tahun 1993, pengusaha kecil adalah mereka yang lemah dalam hal modal, tenaga kerja, sertadalam penerapan tekhnologi. 28 Ciri-cirinya : a. Jenis barang komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah b. Lokasi usaha umumnya sudah menetap tidak berubah 28 Muhammad Jafar Hafsah, Kemitraan Usaha konsepsi dan Strategi, Jakarta : PT Penebar Swadaya, 2000, cet. 2, h. 10 32 c. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha d. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya e. SDM Pengusaha memiliki pengalaman dalam berwirausaha f. Sebagian sudah akses keperbankan dalam hal keperluan modal g. Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning 2. Usaha Menengah Menurut UU RI NO.20 Tahu 2008 tentang UMKM , usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaa n atau bukan anak cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar. kriteria usaha menengah adalah : Memiliki kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan lebih dari Rp. 500.000.000 sampai dengan Rp. 10.000.000.000 dan hasil penjualan tahunan omzettahun lebih dari Rp. 2.500.000.000 sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000 29 Ciri-cirinya a. Pada umumnya memilki manajemen da organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran, dan bagian produksi. 29 Ibid, h. 11 33 b. Telah melakukan manajemen keuangan dengan penerapan system akutansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk perbankan c. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, yang ada jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll d. Sudah memiliki persyaratan legalitas antara lain, izin usaha, izin tempatt, NPWP Pengelolaan lingkungan e. Sudah akses kepada umber-sumber pendanaan erbankan f. Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik Didalam UU No. 20 Tahun 2008 tersebut, pengertian UKM tergambar dari kriteria UKM yang dibedakan berdasarkan, pertama, kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan, kedua hasil penjualan tahunan omzet tahun. Secara ringkas kriteria usaha mikro, kecil dan menengah UKM sebagai berikut : 30 Tabel 1. Kriteria usaha mikro, usha kecil dan menengah 31 Kriteria UKM Kecil Menengah Kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan Lebih dari Rp 50 juta samapai dengan paling banyak Rp. 500 juta Lebih dari Rp 500 juta sampai dengan palinga banyak Rp. 10 milyar Hasil penjualan tahunan omzet tahun Lebih dari Rp 300 juta samapai dengan paling banyak Rp, 2,5 Milyar Lebih dari Rp. 2,5 milyar sampai ddengan paling banyak Rp. 50 milyar 30 Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil Menengah, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2009,h. 11 31 Ibid, h. 12 34

BAB III GAMBARAN UMUM BPRS HARTA INSAN KARIMAH CILEDUG

A. Sejarah Berdirinya BPRS Harta Insan Karimah Ciledug

1 Perseroan didirikan pada tanggal 8 September 1993, berpengalaman selama lebih dari 13 tahun di dunia perbankan syariah. Perseroan telah meletakkan pondasi yang kuat untuk menjaga pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkesinambungan melalui pengembangan sektor pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian frudential banking yang berorientasi pelayanan yang cepat dan Islami. Perseroan sangat serius dalam pembinaan dan pengembangan sumber daya insani untuk dijadikan sebagai tenaga yang profesional. Berbagai pelatihan yang berlatar belakang religius dan motivasi prestatip serta keahlian dibidang perbankan senantiasa dilaksanakan dengan tujuan semata-mata untuk tumbuh dan berkembangnya iman, ilmu dan amal. Pengelolaan perseroan dilaksanakan dengan mengacu pada nilai - nilai islam, peraturan dan perundang - undangan yang berlaku yang saat ini dikenal sebagai tata kelola Perusahaan yang baik. Pemegang Saham Perseroan adalah Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Ekonomi Gajah Mada HMI FE UGM Jogjakarta. Sampai dengan Desember 2011, jumlah pemegang saham sebanyak 249 orang dengan jumlah saham yang tersebar tidak ada pemegang saham pengendali. Kekeluargaan dan silaturahmi adalah niat dan tekad awal para pemegang 1 http:www.bprshik.co.id diakses pada tanggal 30 maret 2013, jam 13:00 wib. 35 saham ketika mendirikan Perseroan, yang sampai saat ini tetap terbina dengan baik. BPRS HIK Berdiri pada tahun 1992 di Tangerang Indonesia, berdasarkan akte notaris tanggal 19 desember 1992 dengan nama awal Bank Perkreditan Rakyat yang kemudian pada tahun 1993 merubah nama menjadi perkreditan rakyat syariah Harta insan Karimah . pada tahun 2009 Bank Perkreditan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah merubah namanya menjadi Bank Pembiayaan Rakyat syariah Harta Insan Karimah sesuai UU perbankan syariah No. 21 tahun 2008. Melalui visinya, Perseroan bertekad untuk menjadi Bank Syariah yang unggul dan amanah serta terkemuka di segmen jasa usaha mikro, kecil dan menengah UMKM. Inisiatif dan arah baru Perseroan ini akan memberikan landasan yang lebih kokoh serta mempercepat proses perubahan dan perwujudan dari keinginan Perseroan untuk menjadi salah satu Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang terbaik di Indonesia.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBIAYAAN

1 42 18

Sistem penunjang keputusan kelayakan pembiayaan usaha kecil menengah (UKM) dengan menggunakan logika fazzy pada bank pembiayaan rakyat syariah:studi kasus PT. BPRS Wkalumi

1 9 263

Strategi Media Relations PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah dalam Menjalin Hubungan dengan Media Massa

1 5 146

Strategi Bank perkeditan Rakyat Syariah (BPRS) dalam pengelolaan risiko pembiayaan UKM: studi BPRS ALSALAAM cabang Cinere

0 3 108

Strategi Pembiayaan Bank BNI Syariah dalam Membantu Peningkatan Usaha Kecil dan Menengah

1 11 98

Dampak pembiayaan syariah terhadap profitabilitas usaha mikro pada nasabah bank perkreditan rakyat syariah harta insan karimah kecamatan ciledug kota Tangerang

1 11 73

Rancang bangun sistem informasi penggajian karyawan (studi kasus: bank pembiayaan rakyat syariah harta insan karimah)

0 2 8

Pembiayaan dan Potensi Kredit Bermasalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

0 3 13

ANALISIS EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT (BPR) KONVENSIONAL DI Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Dan Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Konvensional Di Sukoharjo Dengan Menggunakan Metode Data E

0 4 20

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN DENGAN KEPERCAYAAN NASABAH PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH HARTA INSAN KARIMAH (BPRS HIK) BEKASI - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 13