Waktu pemijahan Pola pemijahan

yang diteliti di Kakinada dan masih satu famili dengan Pennahia anea memperlihatkan ikan mengalami matang gonad pertama kali pada ukuran 190 mm Murty dan Ramalingam 1986. Faktor-faktor yang mempengaruhi saat pertama kali ikan matang gonad terdiri dari dua faktor yaitu faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar yang mempengaruhi adalah hubungan antara lamanya terang dan gelap photoperiodicity, suhu, arus dan makanan. Tingkat kematangan gonad pada tiap waktu akan bervariasi, yang tertinggi umumnya didapatkan pada saat pemijahan akan tiba yang biasanya pada saat musim penghujan Effendie 2002.

2.3.3. Potensi reproduksi

Nikolsky 1963 menyatakan bahwa jumlah telur dalam ovarium ikan diartikan sebagai fekunditas individu, mutlak dan fekunditas total, sedangkan fekunditas individu adalah jumlah telur dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan tahun itu pula. Brojo et al. 2002 menyatakan bahwa fekunditas ikan di alam akan bergantung pada kondisi lingkungannya, apabila ikan hidup pada kondisi yang banyak ancaman predator maka jumlah telur yang dikeluarkan akan semakin banyak atau fekunditas akan semakin tinggi sebagai bentuk upaya untuk mempertahankan regenerasi keturunannya, sedangkan ikan yang hidup di habitat yang sedikit predator maka telur yang dikeluarkan akan sedikit atau fekunditas rendah.

2.3.4. Waktu pemijahan

Peningkatan kematangan gonad ikan saat mendekati pemijahan ditandai dengan semakin meningkatnya perkembangan diameter telur. Ovarium ikan yang mengandung telur ikan masak berukuran sama menandakan waktu pemijahan ikan pendek, sedangkan ovarium yang berisi telur ikan dengan ukuran yang berbeda menunjukkan waktu pemijahan yang panjang Lagler 1972. Telur ikan yang berukuran besar akan menghasilkan larva ikan yang berukuran lebih besar dibandingkan dengan larva yang dihasilkan oleh telur yang berukuran kecil, oleh karena itu ukuran telur dapat digunakan untuk menentukan kuantitas kandungan kuning telur Effendie 2002. Penelitian pada Pennahia macrophthalmus dan Johnius vogleri yang dilakukan di Kakinada menunjukkan bahwa kedua spesies tersebut sedikitnya 2 kali melakukan pemijahan dalam setahun selama musim pemijahan. Musim pemijahan Pennahia macrophthalmus berlangsung selama bulan Oktober sampai dengan Juni, sedangkan musim pemijahan Johnius vogleri berlangsung selama bulan November sampai dengan Juni Murty dan Ramalingam 1986.

2.3.5. Pola pemijahan

Pola pemijahan tiap-tiap spesies ikan berbeda-beda, ada pemijahan yang berlangsung dalam waktu singkat atau disebut juga dengan total spawning isochronal dan ada pula dalam waktu yang panjang dimana atau disebut dengan pemijahan sebagian partial spawning = heterochronal. Ikan betina biasanya tetap tinggal di daerah pemijahan selama proses pemijahan belum selesai dan jika pemijahan sudah selesai maka ikan jantan yang akan tinggal di daerah itu untuk waktu yang lebih lama dibandingkan ikan betina Effendie 2002.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan yaitu dari bulan Agustus sampai dengan November 2010. Ikan contoh diambil dari TPI Kalibaru yang merupakan hasil tangkapan nelayan Teluk Jakarta yang daerah penangkapannya di sekitar Pulau Damar Gambar 2. Gambar 2. Peta lokasi penelitian Sumber : Google Earth 2011 3.2. Metode Kerja 3.2.1. Pengumpulan ikan contoh Ikan contoh yang diambil dari TPI Kalibaru hanya berasal dari satu nelayan yang selalu menangkap di sekitar perairan Pulau Damar. Ikan yang didaratkan masih berada di dalam bakul dan belum disortir. Pengambilan ikan contoh yang diambil dari bakul tersebut dilakukan dengan menggunakan metode acak sederhana sebanyak 50 ekor. Pengambilan ikan dilakukan sebanyak 8 kali dengan interval waktu 14 hari. Total ikan contoh selama penelitian berjumlah 400 ekor. Prosedur pengukuran dan pengamatan ikan contoh disajikan pada Gambar 3.