Koreksi data dilakukan untuk memeriksa unsur-unsur data yang sudah terpilih melalui proses seleksi, untuk meminimalisir adanya kesalahan data yang
dapat diakibatkan oleh manusia ataupun akibat kesalahan pada tahap proses data. Proses ini dilakukan terhadap data SH. Setelah melakukan over lay data plotting
pengamatan dengan data MU maka perlu koreksi terhadap landform dan bahan induk tanah. Hal ini perlu dilakukan supaya data tersebut valid atau layak
digunakan sebagai bahan penelitian. Setelah melalui tahap seleksi dan koreksi, tahap selanjutnya adalah tahap
crosschek data. Tahap ini bertujuan agar data tabular SH SSA memiliki hubungan data yang sinkron dengan data spasial plotting pengamatan lapang
sehingga kedua jenis data tersebut sudah benar-benar berada dalam satu kesatuan sistem yang saling terkait, pedon terpilih untuk tahap ini merupakan pedon yang
sudah siap untuk dianalisis pada tahap selanjutnya. Jumlah pedon terpilih adalah sebanyak 475 pedon.
3.2.2. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan 2 dua cara, yaitu: uji tabular dan analisis statistik.
3.2.2.1. Uji Tabular
Uji tabular dilakukan dengan mensortir pedon berdasarkan satuan landform sehingga dapat diketahui sebaran jenis tanah Subgroup pada suatu
landform beserta faktor-faktor pembedanya. Satuan unit landform adalah satuan terendah dalam klasifikasi landform LREPP II yang tidak dapat dipisahkan lagi.
Faktor pembeda yang digunakan adalah bahan induk dan iklim. Uji tabular bertujuan untuk mencari hubungan klasifikasi tanah Subgroup dengan landform,
dan analisisnya secara deskriptif. Parameter bahan induk dibedakan berdasarkan jenis bahan induk dan umur
geologi pembentukannya yang mengacu pada kriteria bahan induk yang digunakan dalam pemetaan LREPP I. Parameter bahan induk selengkapnya tersaji
pada Tabel 1.
Tabel 1. Parameter Bahan Induk
No simbol
Rincian 1
aK Kuarter andesit
2 akT
Tersier andesit berkapur 3
aT Tersier andesit
4 bK
Kuarter Basal 5
bT Tersier Basal
6 cT
Tersier batu gamping 7
dK Kuarter liparit
8 dkT
Tersier dasit berkapur 9
dT Tersier dasit
10 fK
Kuarter endapan liat 11
fkT Tersier batu liat berkapur
12 fqK
Kuarter endapan liat dan pasir 13
fqT Tersier batu liat dan batu pasir
14 fT
Tersier batuliat 15
gT Tersier granit
16 kT
Tersier batu kapur 17
oK Kuarter organik
18 qK
Kuarter endapan pasit 19
qkT Tersier batu pasir berkapur
20 qT
Tersier batupasir 21
tT Tersier skis
22 yT
Tersier batu sabak
Parameter yang kedua adalah iklim, parameter iklim digunakan untuk membedakan dan mengetahui sejauh mana proses perkembangan tanah kaitannya
terhadap iklim setempat. Iklim adalah sintesis atau kesimpulan dari perubahan nilai-nilai unsur cuaca dalam jangka panjang di suatu tempat atau pada suatu
wilayah. Parameter iklim yang digunakan adalah curah hujan pertahun. Data iklim curah hujan tersebut digolongkan kedalam 3 tipe iklim Tabel 2. Dasar dari
pembeda iklim tersebut adalah perubahan sifat-sifat tanah terkait dengan dengan kelembaban tanah regim kelembaban tanah.
Tabel 2. Parameter Iklim
Tipe Iklim CH mmth
A ≥ 2000
B ≥ 1500 - 2000
C 1500
3.2.2.2 Analisis Statistik