Tabel 4. Data Landform LREPP II yang Dianalisis
No Landform Utama
Landform Jumlah pedon
1 Aluvial A
A.1.1.1 4
2 A.1.1.2.1
5 3
A.1.1.2.2 18
4 A.1.1.2.6
2 5
A.1.1.2.7 4
6 A.1.1.2.8
2 7
A.1.1.3 2
8 A.1.2
7 9
A.1.2.1 6
10 A.1.2.3
1 11
A.1.3 64
12 A.1.4
5 13
A.1.5 5
14 A.2
4 15
A.2.1.1 1
16 A.2.1.3
3 17
A.2.2 2
18 A.2.2.1
6 19
A.2.2.2 1
20 Fluvio-Marin B
B.1.2 2
21 B.3
25
22 Karst K
K.1.1 1
23 K.1.2
2 24
K.1.3 1
25 K.2
2 26
K.2.1 2
27 K.3
4
28 K.3.1
1 29
K.5 1
30 Marin M
M.1.1 2
31 M.1.1.2
1 32
M.1.2 2
33 M.1.3
2 34
M.1.7 4
35 M.2.2
10
36 M.3
1 37
M.3.2 3
38 M.3.3
1 39
Tektonik Struktural T.10.2
1 40
T.10.3 7
41 T.11.1
8 42
T.11.2 26
43 T.11.3
13 44
T.1.2 1
45
T.12.1 42
46 T.12.2
8 47
T.5.5 2
48 T.6.1
6 49
T.6.2 2
50 T.6.4
2 51
T.6.5 5
52 T.8
33 53
T.9.2.1 6
54 Volkanik V
V.1.1.3 7
55 V.1.1.4
3 56
V.1.1.5 6
57 V.1.3
2 58
V.1.6 4
59 V.2.2
12 60
V.3.1 3
61 V.3.2
24 62
V.3.3 40
63 V.4
2 64
V.ngarai 1
Total Pedon 475
Warna berbeda menunjukan perbedaan pada tingkat grup landform Cetak tebal merupakan jumlah pedon pewakil terbanyak pada setiap grup landform
Tabel 5. Klasifikasi Tanah yang Dijumpai pada Grup Landform LREPP II
Klasifikasi Tanah
Landform Aluvial A
Fluvio-Marin B Marin M
Karst K Tektonik Struktural T
Volkanik V Entisol
√ √
√ √
√ Inceptisol
√ √
√ √
√ √
Ultisol √
√ Vertisol
√ √
√ √
√ Alfisol
√ √
Mollisol √
√ √
Andisol √
Oxisol √
√ Spodosol
√
fluvio-marin, marin dan pada landform karst. Kedua order tersebut hanya dijumpai pada landform utama tektonik struktural dan landform volkanik.
Secara umum order tanah yang paling banyak dijumpai pada setiap landform utama adalah Inceptisol, diikuti oleh Entisol dan Vertisol. Banyaknya
Vertisol yang dijumpai pada penelitian ini adalah karena data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari database LREPP II yang merupakan proyek
pemetaan pengembangan sumberdaya lahan di daerah Indonesia timur yang memiliki perbedaan iklim basah dan iklim kering yang tegas. Sementara itu,
order lain yang paling sedikit dijumpai adalah order Andisol yang hanya dijumpai pada landform volkanik dan order Spodosol yang hanya dijumpai pada landform
tektonik struktural.
4.2. Gambaran Tingkat Homogenitas dan Heterogenitas Karakteristik dan Klasifikasi Tanah pada Suatu Unit Landform
Landform yang dibahas pada subbab ini, adalah landform yang memiliki jumlah data pedon paling banyak pada masing-masing landform utamanya Tabel
4. Selain itu juga data spasial pedon tersebut diambil dari peta plotting titik pengamatan tanah LREPP II Skala 1: 50.000 Tabel 6.
Pada subbab pembahasan ini, klasifikasi tanah yang digunakan berasal dari klasifikasi pedon tanah pewakil yang memiliki kelengkapan data lapang dan data
laboratorium, sehingga pada tampilan spasialnya, titik pengamatan tanah tersebut
Tabel 6. Lembar Peta Plotting Pengamatan Tanah LREPP II
Lokasi Luas ha
Nama Lembar Peta Nomor Peta
Besikama 58.650
Sukabisikun 2406-5123
Besikama 2406-1314
Anametan 2406-42
Nauleu 2406-1112
Bena Tanjung Ela
2305-64 Tanjung Ela
2405-43 Panite
2305-63 Oesao
64.300 Oesao
2305-5354 Oesao
2306-2122 Semarang
132.550 Tugu
1409-221 Semarang Utara
1409-222 Wedung
1409-313 Sayung
1409-311 Boja
1408-543 Pacitan
74.420 Tegal Ombo
1507-44 Pacitan
1507-43 Klesem
1507-41 Sudimoro
1507-42 Gresik
166.992 Paciran
1509-32 Karawang
132.450 Sukatani
1209-53 Jatisari
1209-61 Pedes
1209-54 Cikarang
1209-51 Pangkalan Bun
73.703 Pangkalan Banteng
1513-52 Mulyajadi
1513-24 Pangkalan Bun
1513-23
terlihat tidak sesuai dengan kerapatan yang seharusnya ditampilkan pada skala tertentu. Tampilan spasial titik pengamatan sebenarnya menampilkan seluruh titik
pengamatan baik itu pengamatan pedon maupun pengamatan boring tanah. Oleh karena itu, posisi titik pengamatan tanah klasifikasi pada tampilan spasial
subbab ini apabila dikaitkan dengan prinsip Satuan Peta Tanah, masih belum dapat disimpulkan secara pasti.
4.2.1. Grup Landform Aluvial A