f. Kontraktor harus membuat bak air untuk tempat perawatan
penyimpanan benda uji sebelum dilakukan test pengujian laboratorium bak air harus terlindung dari curah hujan dan panas matahari.
Temperatur maksimal airnya 26 C. Pembuatan bak air harus disetujui oleh DireksiPengawas serta biaya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang disyahkan oleh DireksiPengawas.
8. Cacat Pada Beton
Meskipun hasil pengujian kubus-kubus memuaskan, Pemberi Tugas mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat seperti sebagai berikut :
a. Konstruksi Beton yang Sangat Keropos b. Konstruksi Beton yang sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau posisinya
tidak sesuai dengan Gambar. c. Konstruksi beton yang tidak tegak lurus atau rata seperti yang direncanakan
d. Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lain
9. Pipa–pipa
a. Pipa dan bagian-bagiannya yang terbuat dari aluminium tidak boleh tertanam di dalam beton, kecualai bila ditutup dengan lapisan yang efektif dapat mencegah
reaksi kimia antara aluminium dengan baja. b. Pipa yang ditanam dalam beton tidak boleh mempunyai diameter yang lebih
besar dari pada 13 tebal beton tempat pipa tersebut tertanam. c. Pipa yang menembus beton harus menpunyai ukuran dan letak yang tidak
mengurangi kekuatan-kekuatan konstruksi .
10. Perawatan Perlindungan Beton
a. Tidak diperbolehkan mengecor pada waktu turun hujan lebat. b. Persiapan perlindungan kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan
supaya jangan sampai adukan yang belum mengikat menjadi rusak oleh air. c. Semua beton harus selalu dalam keadaan basah selama paling sedikit 7 tujuh
hari ditutup dengan karung basah. d. Acuan kayu dibiarkan tinggal agar beton tetap basah selama masa perawatan
untuk mencegah retak pada sambungan dan pengeringan beton yang terlalu cepat.
e. Air yang digunakan untuk perawatan harus bersih dan bebas dari unsur–unsur kimia yang dapat menyebabkan perubahan warna pada beton.
f. Khusus harus diperhatikan pada permukaan plat lantai, pembasahan terus menerus harus dilakukan dengan menutupinya dengan karung -karung basah
atau mencegah pengeringan dengan yang sesuai. Dilarang menaruh meletakkan beban atau sesuatu barang diatas lantai yang
menurut pendapat Direksi Pengawas belum cukup mengeras atau mempergunakan lantai tersebut sebagai jalan untuk mengangkut bahan-bahan.
11. Membongkar Acuan
a. Waktu minimal dari saat selesainnya pengecoran beton sampai dengan pembongkaran acuan dari bagian-bagian struktur harus ditentukan dari
percobaan-percobaan kubus benda uji yang memberikan kuat desak minimal seperti tercantum pada daftar sebagai berikut:
Bagian – bagian Struktur Waktu Minimal
Pembongkaran Acuan
Sisi Balok dan Dinding Penyambungan Plat Lantai dan Atap
Penyangga Balok 3 Hari
21 Hari 21 Hari
IV-18
b. Setelah acuan dibuka, sisi sudut yang tajam agar dilindungi dari benturanpengrusakan dengan pertolongan bambupapan dan sebagainya.
c. Lajur-lajur tulangan stek yang belum dicor pada bagian konstruksi akan bekerja beban -beban yang lebih tinggi dari rencana, maka cetakan tidak boleh dibongkar
selama keadaan tersebut tetap berlangsung. d. Bila mana akibat pembongkaran cetakan pada bagian-bagian konstruksi akan
bekerja beban-beban yang lebih tinggi dari rencana, maka cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut tetap berlangsung.
e. Perlu ditekankan bahwa tanggungjawab atas keamanan konstruksi beton seluruhnya terletak pada kontraktor.
f. Kontraktor harus memberitahukan DireksiPengawas bilamana ia bermaksud membongkar cetakan pada bagian konstruksi utama dan minta persetujuannya,
walaupun begitu bukan berarti lepas tanggung jawabnya. g. Pada dasarnya pembongkaran acuan harus dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan PBI 1971 NI.2.
12. Cacat Pada Beton