ketinggian lebih dari 3,6 m, pada baglan puncak dinding harus disambung ke beton dengan angkur besi beton Ø 6 mm seperti pada sambungan ke dinding dan
kolom beton. c. Dinding batu bata harus diperkuat dengan kolom pengaku dari beton bertulang
jarak horizontal maksimum diantara kolom pengaku adalah 3,00 m dan jarak vertikal maksimum adalah 2,50 m. Ukuran penampang kolom pengaku adalah
12,5 cm x lebar batu bata. Kolom ini harus diperkuat dengan tulangan beton Ø 8 dan 10 mm,sengkang Ø 6 mm, jarak 10 cm.
d. Pada daerah sambungan dengan dinding batu bata yang sudah ada harus diadakan pembersihan dan dinding dibasahi. Batu bata yang sudah ada
dibongkar secukupnya untuk menjamin perlekatan yang cukup kuat dengan dinding batu bata yang baru.
e. Semua bagian dalam lubang atau saluran untuk perpipaan shaft harus dibuat dengan permukaan yang rapi fair faced dengan siar-siar sambungan diratakan,
kecuali disyaratkan lain dalam gambar. f.
Sumuran, lubang tekukan dan sebagainya untuk keperluan pemasangan kerangka, ducting, pipa air hujan dan pipa-pipa lainnya harus dibentuk dengan
rapi sesuai gambar atau permintaan.
Pasal 2 Pekerjaan Plesteran
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan plesteran ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat-alat angkut yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan plesteran dinding, sehingga dapat dicapai hasil plesteran yang bermutu baik.
b. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding pasangan beton blok ringan aerated dan dinding beton bagian dalam serta seluruh detail yang
disebutkan ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Semen PCC harus memenuhi NI-8 dipilih dari satu pabrik untuk seluruh
pekerjaan. b.
Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2. c.
Air harus memenuhi NI-3 pasal 10. d.
Penggunaan jenis adukan plesteran
Adukan 1 pc : 2 pasir, dipakai untuk plesteran kedap air.
Adukan 1 pc : 4 pasir, dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya.
Seluruh permukaan plesteran difinish acian plesteran halus dari bahan PCC dengan air.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan
dengan petunjuk dan persetujuan Direksi Lapangan Konsultan Pengawas, dan persyaratan tertulis dalam uraian dan RKS ini.
b. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan bata
maupun bidang beton telah selesai dan telah disetujui oleh Direksi Lapangan Konsultan Pengawas, sesuai syarat pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
c. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan
instalasi pipa listrik dan plumbing untuk bangunan tersebut. d.
Untuk bidang dinding beton bertulang yang akan diplester dan akan dilapis cat dipakai plesteran halus acian. Sebelumnya permukaannya harus
IV-21
dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek scrath terlebih dahulu, dan semua lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup
adukan plester. e.
Campuran adukan plesteran yang dimaksud dalam pasal 2.2. adalah campuran dalam volume, cara pembuatannya menggunakan mixer alat
pengaduk selama 3 tiga menit dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding bata yang berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan bata di bawah permukaan tanah
sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk toilet WC, Kamar Mandi Ruang Wudhu dan daerah basah
lainnya dipakai adukan plesteran 1 pc : 2 pasir.
Untuk plesteran adukan kedap air, harus ditambah dengan bahan khusus kedap air dengan perbandingan 1 pc : 1 bahan khusus kedap air.
Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 pc : 4 pasir.
Plesteran halus acian dipakai campuran Semen PCC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 14 hari kering benar, untuk adukan plesteran finishing
dilapis bahan lain Keramik dan lain-lain, harus ditambah dengan additive plamix dengan dosis 200 - 250 gr plamix untuk adukan kedap air.
Semua jenis adukan plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian
rupa, sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu pencampuran adukan plesteran tersebut dengan
pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air. f.
Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diplester dengan memakai spesi kedap air.
g. Semua bidang yang akan dilapis finishing bahan lain pada permukaannya
diberi alur-alur garis, horizontal atau diketrek scrath untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya kecuali untuk yang menerima cat.
h. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan
menggunakan keping-keping kayu setebal 9 mm untuk patokan kerataan bidang. i.
Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding kolom yang dinyatakan dalain gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta dalam gambar.
Tebal plesteran minimal 2 cm, jika ketebalan melebihi dari 3 cm harus diberi tambahan kawat Wiremesh setara dengan BRM5. Untuk membantu dan
memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan Direksi Pengawas.
j. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam
satu bidang datar, harus diberi naat tali air dengan ukuran lebar 0,5 - 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam gambar.
k. Untuk permukaan yang datar, harus mempunyal toleransi lengkung atau
cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setlap jarak 2 m. Jika melebihi, Penyedia berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Penyedia.
l. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar
tidak terlalu tiba-tiba dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan baban penutup
yang mencegah penguapan air secara cepat. m.
Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh
Direksi Pengawas dengan biaya atas tanggungan Penyedia. Selama 7 tujuh hari setelah pengacian selesai Penyedia harus selalu menyiram dengan air, sampai
jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari. n.
Selama pemasangan dinding bata Beton Bertulang belum difinish, Penyedia wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan
pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Penyedia dan wajib diperbaiki.
o. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran
berumur lebih dari 2 dua minggu.
IV-22
Pasal 3 Pekerjaan Pelapisan Lantai
1. Umum