Keberhasilan sensus = 100 x 100 = 100 100
Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 karyawan yang ada, semua karyawan dapat mengisi kuesioner. Hal ini dapat terjadi karena waktu yang
diperlukan untuk menyebarkan kuesioner cukup lama sehingga pengumpulan kuesioner dapat dilakukan secara optimal dan sensus yang dilakukan dalam
penelitian ini mencapai keberhasilan sebesar 100 persen.
4.5. Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Penilaian Prestasi Kerja dan
Promosi Jabatan
Penilaian prestasi kerja akan menjadi sistem yang baik jika dapat dipahami dan diterima karyawan. Oleh karena itu, analisis persepsi karyawan
terhadap penilaian prestasi kerja dan promosi jabatan perlu dilakukan dalam penelitian ini. Skala yang digunakan untuk melihat persepsi karyawan terhadap
penilaian prestasi kerja dan promosi adalah skala Likert. Nilai rentang skala RS yang didapat adalah 0,75, yang didapat dari rumus sebagai berikut :
RS = 4-1 = 0,75 4
Nilai skor rataan diperoleh dari hasil perkalian antara skor nilai jawaban
berdasarkan skala dengan jumlah karyawan. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka posisi tanggapan keputusan karyawan :
Tabel 4. Posisi tanggapan keputusan karyawan
Skor Nilai Tanggapan Keputusan Karyawan
1,00 – 1,75 Sangat tidak baik
1,76 – 2,50 Tidak baik
2,51 – 3,25 Baik
3,26 – 4,00 Sangat baik
Posisi tersebut jika diinterprestasikan adalah sebagai berikut : 1.
Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada di dalam rentang 1 sampai 1,75 maka pelaksanaan penilaian prestasi kerja dan promosi jabatan sangat tidak
sesuai dengan harapan karyawan. 2.
Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada di dalam rentang 1,75 sampai 2,50 maka pelaksanaan penilaian prestasi kerja dan promosi jabatan karyawan
tidak sesuai dengan harapan karyawan.
3. Jika nilai skor rataan dihasilkan berada di dalam rentang 2,50 sampai 3,25
maka pelaksanaan penilaian prestasi kerja dan promosi jabatan sesuai dengan harapan karyawan.
4. Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada di dalam rentang 3,25 sampai 4
maka pelaksanaan penilaian prestasi kerja dan promosi jabatan sangat sesuai dengan harapan karyawan.
4.5.1. Persepsi Karyawan
Terhadap Penilaian Prestasi Kerja
Analisis persepsi karyawan terhadap penilaian prestasi kerja dilakukan berdasarkan proses penilaian prestasi kerja, pihak-pihak yang menilai dan
pemanfaatan hasil penilaian. Masing-masing komponen terdiri dari beberapa pertanyaan yang menggambarkan penilaian prestasi kerja.
Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui bahwa karyawan memiliki persepsi yang baik terhadap proses penilaian prestasi kerja yang diterapkan perusahaan.
Karyawan mengetahui dengan baik prosedur tata cara, tujuan, standar prestasi dan hal faktor yang dinilai dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja. Hal ini
sesuai dengan pendapat Dessler 1997, yang mengatakan bahwa penilaian prestasi kerja merupakan suatu prosedur yang terdiri dari penetapan standar
kinerja, penilaian dan akhirnya memberi umpan balik kepada karyawan atas hasil kinerjanya tersebut.
Karyawan memahami makna faktor-faktor penilaian prestasi kerja sebagai acuan oleh perusahaan dalam penilaian prestasi kerja dengan baik.
Karena karyawan selalu berpedoman pada SKU dan SKI yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen PT X Bogor berdasarkan Management By Objective,
yang sejalan dengan pendapat Rivai 2006 dimana Management By Objective adalah suatu bentuk penilaian dimana karyawan dan penyelia bersama-sama
menetapkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran pelaksanaan kerja di waktu yang akan datang.
Tabel 5. Persepsi karyawan terhadap proses penilaian prestasi kerja
No. Indikator Penilaian Prestasi Kerja
Skor Rataan
Interpretasi Hasil
1. Prosedur tata cara penilaian prestasi kerja
3,46 Sangat baik
2. Tujuan diadakannya penilaian prestasi kerja
3,43 Sangat baik
3. Hal faktor yang dinilai dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja
3,30 Sangat baik
4. Faktor-faktor penilaian prestasi kerja sebagai acuan oleh perusahaan dalam
penilaian prestasi kerja 3,40 Sangat
baik
5. Standar prestasi yang diterapkan perusahaan dalam penilaian prestasi kerja
3,39 Sangat baik
6. Keobjektifan dalam pelaksanaan penilaian
prestasi kerja 3,38 Sangat
baik 7.
Kesesuaian unit tempat bekerja karyawan 3,32
Sangat baik 8.
Mampu membedakan karyawan produktif dan tidak produktif
3,28 Sangat baik
9. Kepuasan hasil penilaian bagi karyawan
3,21 Baik
10. Hasil penilaian diketahui dengan baik oleh karyawan
3,33 Sangat baik
11. Penilaian prestasi kerja dapat menilai seluruh lapisan karyawan
3,34 Sangat baik
12. Penilaian prestasi kerja dapat diterima oleh semua pihak
3,21 Baik 13. Penilaian prestasi kerja mudah untuk
dilakukan 3,79 Sangat
baik 14. Pelaksanaan penilaian prestasi kerja
dilaksanakan dengan baik 3,32 Sangat
baik
Total 3,37 Sangat
baik
Karyawan mengakui penilaian prestasi kerja dilaksanakan secara objektif dan sesuai dengan unit tempat kerja karyawan. Karena distribusi SKU
dilakukan secara merata ke seluruh karyawan di setiap unit yang disesuaikan dengan brand posisi dan kompetensi karyawan. Dan penilaian prestasi kerja
tersebut mampu membedakan karyawan yang produktif dan tidak produktif. Karyawan merasa puas dengan hasil penilaian prestasi kerja dan dapat mengetahui
hasil penilaian prestasi kerjanya. Sehingga dapat diterima oleh seluruh lapisan karyawan dan semua pihak. Sesuai dengan pendapat Cascio 2003 dalam
Setiawati 2005, yang menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja yang efektif
harus memenuhi beberapa syarat yaitu relevan, sensitif, dapat dipercaya, kemamputerimaan, dan praktis.
Tabel 6. Persepsi karyawan terhadap pihak-pihak yang menilai
No. Indikator Penilaian Prestasi Kerja
Skor Rataan
Interpretasi Hasil
1. Prestasi dinilai oleh Atasan langsung
3,32 Sangat baik
2. Penilaian prestasi
kerja dilakukan oleh bawahan dan rekan sekerja
3,36 Sangat baik
3. Penilaian prestasi
kerja dilakukan oleh semua pihak
3,36 Sangat baik
4. Dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja, atasan selalu memberikan saran
perbaikan 3,36 Sangat
baik
5. Dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja, atasan selalu mendiskusikan hasil
penilaian prestasi kerja 3,24 Baik
6. Perusahaan selalu
menjamin kerahasiaan hasil penilaian
3,38 Sangat baik
7. Atasan memahami deskripsi pekerjaan karyawan yang dinilainya
3,39 Sangat baik
Total 3,34 Sangat
baik
Tabel 6 menunjukkan bahwa penilaian prestasi kerja yang dinilai oleh atasan langsung, bawahan dan rekan sekerja serta semua pihak dapat dilaksanakan
dengan baik. Sesuai dengan pendapat Rivai 2006, yang menyatakan bahwa yang berfungsi sebagai penilai dalam penilaian prestasi kerja adalah atasan atasan
langsung, dan bawahan langsung jika karyawan yang dinilai mempunyai bawahan langsung. Dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja, atasan selalu
memberikan saranperbaikan dan mendiskusikan hasil penilaian prestasi kerja kepada para karyawan agar prestasi karyawan meningkat. Jika dari hasil diagnosa
ditemukan karyawan yang membutuhkan bimbingan yang berkaitan dengan prestasi kerjanya, maka atasan harus melakukan proses coaching, agar
pengetahuan dan keahlian karyawan dapat meningkat. Atasan harus memahami deskripsi pekerjaan karyawan yang akan
dinilainya. Dan perusahaan selalu menjamin kerahasiaan hasil penilaian prestasi kerja dalam arti hanya pihak-pihak yang berkepentingan saja yang boleh
mengetahui hasil penilaian. Dengan hal tersebut merasa nyaman dan bebas menilai atasan atau rekan sekerjanya.
Tabel 7. Persepsi karyawan terhadap pemanfaatan hasil penilaian
No. Indikator Penilaian Prestasi Kerja
Skor Rataan
Interpretasi Hasil
1. Penilaian prestasi kerja memberikan manfaat dalam perbaikan prestasi kerja
3,37 Sangat baik
2. Penilaian prestasi kerja memberikan manfaat dalam pengembangan karyawan
3,36 Sangat baik
3. Penilaian prestasi kerja memberikan pengaruh dalam keputusan kompensasi
promosi, kenaikan gaji 3,23 Baik
4. Penilaian prestasi kerja memberikan pengaruh dalam keputusan pelatihan
3,19 Baik 5. Penilaian prestasi kerja memberikan
pengaruh keputusan karir 3,37 Sangat
baik 6.
Penilaian prestasi kerja merupakan sarana untuk mendapatkan umpan balik bagi
perusahaan 3,36 Sangat
baik
7. Penilaian prestasi kerja bermanfaat untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan karyawan
3,30 Sangat baik
Total 3,31
Sangat baik
Tabel 7 menerangkan bahwa penilaian prestasi kerja sangat bermanfaat bagi karyawan dalam perbaikan prestasi kerja, pengembangan karyawan dan
keputusan kompensasi. Serta memberikan pengaruh dalam keputusan pelatihan dan keputusan karir karyawan. Karyawan menyadari bahwa penilaian prestasi
kerja merupakan sarana bagi karyawan untuk mendapatkan umpan balik dari perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mangkupawira 2004, yang
berpendapat bahwa tujuan dan manfaat penilaian prestasi kerja adalah perbaikan kinerja, penyesuaian kompensasi, keputusan penempatan, kebutuhan pelatihan
dan pengembangan, perencanaan dan pengembangan karir, dan sebagainya. Tabel 8. Persepsi karyawan terhadap penilaian prestasi kerja
No. Komponen Penilaian Prestasi Kerja
Skor Rataan
Interpretasi Hasil
1. Proses penilaian prestasi kerja
3,37 Sangat baik
2. Pihak-pihak yang menilai
3,34 Sangat baik
3. Pemanfaatan hasil penilaian
3,31 Sangat baik
Total 3,34 Sangat
baik
Secara umum dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja yang dianut PT X Bogor dapat dikategorikan sangat baik. Terlihat dari hasil skor
rataan yang nilainya di atas 3,34 artinya karyawan sangat setuju terhadap indikator-indikator penilaian prestasi kerja. Hal tersebut dikarenakan karyawan
mengetahui dengan baik prosedur, tujuan, standar prestasi dan faktor yang dinilai dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja. Atasan dan karyawan bekerja sama
dengan baik dalam penilaian prestasi kerja, dimana atasan melalukan coaching jika menemukan hambatan dalam mencapai target yang telah disepakati. Dan
karyawan merasakan manfaat dari hasil penilaian prestasi kerja yang sesuai dengan pendapat Mangkupawira 2004, yang berpendapat bahwa tujuan dan
manfaat penilaian prestasi kerja adalah perbaikan kinerja, penyesuaian kompensasi, keputusan penempatan, kebutuhan pelatihan dan pengembangan,
perencanaan dan pengembangan karir, dan sebagainya.
4.5.2. Persepsi Karyawan
Terhadap Promosi Jabatan Karyawan
Pelaksanaan promosi jabatan disesuaikan dengan hasil penilaian prestasi kerja, dimana batasan nilai prosentase masing-masing prestasi dapat dilihat pada
Tabel 3. Karyawan yang mendapatkan nilai P1 110 akan mendapatkan prioritas promosi jabatan, sedangkan karyawan yang mendapatkan nilai P5
90 tidak akan dapat melakukan promosi jabatan. Dan jika ada dua orang karyawan atau lebih yang berada pada posisi sama misalkan pada posisi P2, maka
karyawan yang berada pada posisi sama tersebut harus menyampaikan suatu prestasi kerja yang telah dicapainya, melakukan tes akademis dan wawancara,
kemudian akan dilihat latar belakang pendidikannya. Karyawan yang terpilih adalah karyawan yang memiliki nilai terbesar dari hasil tes-tes tersebut.
Analisis persepsi karyawan terhadap promosi jabatan karyawan dilakukan berdasarkan pertanyaan yang diberikan kepada karyawan. Hasil
perhitungan skor rataan persepsi karyawan terhadap promosi jabatan dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Persepsi karyawan terhadap asas promosi jabatan
No. Indikator Promosi Jabatan Karyawan
Skor Rataan
Interpretasi Hasil
1. Jabatan karyawan sesuai dengan latar belakang pendidikan
3,38 Sangat baik
2. Perusahaan memberikan kesempatan untuk mengisi kekosongan jabatan
3,36 Sangat baik
3. Perusahaan memberikan kesempatan untuk mengembangkan karir
3,49 Sangat baik
4. Atasan memberikan jabatan sesuai dengan kemampuan karyawan
3,31 Sangat baik
5. Pelaksanaan promosi jabatan oleh perusahaan
telah dilakukan secara objektifitas, dalam arti tidak membedakan karyawan berdasarkan
kedekatan hubungan dengan atasan, suku, agama dan jenis kelamin
3,28 Sangat baik
Total 3,36 Sangat
baik
Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui bahwa perusahaan memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk mengembangkan karir, salah satunya
adalah dengan promosi jabatan. Karena setiap karyawan pasti menginginkan adanya suatu promosi jabatan. Dan karyawan memandangnya sebagai
penghargaan atas prestasi kerja yang telah dilakukan Siagian, 2004 dalam Setiawati, 2005. Karyawan merasa setuju bahwa jabatannya sesuai dengan latar
belakang pendidikannya dan atasan selalu memberikan jabatan sesuai dengan kemampuan karyawan. Karyawan merasakan bahwa perusahaan telah
memberikan kesempatan untuk mengisi kekosongan jabatan. Dan pelaksanaan promosi jabatan oleh perusahaan telah dilakukan secara objektif.
Tabel 10. Persepsi karyawan terhadap syarat promosi jabatan
No. Indikator Promosi Jabatan Karyawan
Skor Rataan
Interpretasi Hasil
1. Karyawan mengetahui syarat promosi jabatan yang diberlakukan perusahaan
3,27 Sangat baik
2. Perusahaan menetapkan disiplin sebagai syarat dalam promosi jabatan
3,28 Sangat baik
3. Prestasi kerja merupakan syarat yang telah ditetapkan perusahaan sebagai
syarat promosi jabatan 3,26 Sangat
baik
4. Perusahaan menetapkan loyalitas sebagai syarat dalam promosi jabatan
3,21 Baik
Total 3,26 Sangat
baik
Berdasarkan Tabel 10, dapat diketahui bahwa karyawan memiliki persepsi yang sangat baik terhadap syarat promosi jabatan yang diberlakukan
perusahaan, karena karyawan mengetahui syarat-syarat promosi jabatannya. Karyawan sangat setuju, jika disiplin dan prestasi kerja ditetapkan sebagai syarat
dalam promosi jabatan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hasibuan 2003 yang mengatakan bahwa syarat promosi yaitu jujur pada diri sendiri, bawahan
serta perjanjian dalam menjalankan jabatan yang dipegangnya, disiplin kepada diri sendiri, tugas-tugas dan mentaati peraturan yang berlaku, serta mencapai
prestasi kerja baik secara kualitatif dan kuantitatif yang dapat dipertanggungjawabkan, mampu bekerjasama dengan rekan kerjanya baik secara
vertikal maupun horizontal, dan memiliki kecakapan. Tabel 11. Persepsi karyawan terhadap prosedur promosi jabatan
No. Indikator Promosi Jabatan Karyawan Skor
Rataan Interpretasi Hasil
1. Karyawan mengetahui prosedur promosi jabatan yang berlaku pada perusahaan
3,20 Baik 2.
Karyawan mengetahui waktu pelaksanaan promosi jabatan dalam perusahaan
3,05 Baik 3. Prosedur pelaksanaan promosi jabatan
sudah efektif dan efisiensi 3,06 Baik
Total 3,10 Baik
Tabel 11 menunjukkan bahwa karyawan mengetahui prosedur dan waktu pelaksanaan promosi jabatan dalam perusahaan. Dengan pengetahuan mengenai
prosedur dan waktu promosi jabatan, karyawan dapat mempersiapkan diri dan berlatih terlebih dahulu. Karyawan dapat menanyakan kepada atasan langsung
mengenai hal-hal yang akan ditanyakan pada saat wawancara dengan atasan II. Prosedur pelaksanaan promosi jabatan yang diberlakukan perusahaan sudah
efektif dan efisien. Karena dilakukan secara praktis dan sesuai prosedur.
Tabel 12. Persepsi karyawan terhadap dasar promosi jabatan
No. Indikator Promosi Jabatan Karyawan Skor
Rataan Interpretasi Hasil
1. Perusahaan mempertimbangkan hasil penilaian prestasi kerja yang telah dicapai
karyawan 3,25 Baik
2. Atasan memberikan dukungan kepada karyawan untuk melakukan promosi
jabatan 3,25 Baik
3. Karyawan yang cakapahli dalam pekerjaannya menjadi prioritas pertama
perusahaan dalam memberikan kesempatan promosi jabatan
3,25 Baik
4. Promosi jabatan sudah berdasarkan pengalaman dan kecakapan karyawan
dalam bekerja 3,25 Baik
Total 3,25 Baik
Tabel 12 menerangkan bahwa perusahaan selalu mempertimbangkan hasil penilaian prestasi kerja yang telah dicapai karyawan dan atasan selalu
memberikan dukungan kepada karyawan untuk melakukan promosi jabatan. Dukungan tersebut dilakukan melalui proses negosiasi ketika menetapkan target
SKI, dimana karyawan dan atasan berhak menetapkan target yang mampu dicapai karyawannya.
Karyawan setuju jika karyawan yang cakapahli dalam pekerjaannya serta memiliki pengalaman dan kecakapan menjadi prioritas perusahaan dalam
memberikan kesempatan promosi jabatan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hasibuan 2003, dimana dasar promosi jabatan yaitu pengalaman, kecakapan,
dan kombinasi pengalaman dan kecakapan.
Tabel 13. Persepsi karyawan terhadap tujuan promosi jabatan
No. Indikator Promosi Jabatan Karyawan Skor
Rataan Interpretasi Hasil
1. Karyawan mengetahui tujuan perusahaan mengadakan promosi jabatan
3,18 Baik 2. Karyawan merasa diakui keberadaaanya
oleh perusahaan 3,31 Sangat
baik 3.
Promosi jabatan membuat karyawan lebih bersemangat dan senang terhadap
pekerjaannya sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan
3,45 Sangat baik
4. Promosi jabatan yang diterima karyawan membuatnya puas, bangga dan
menyebabkan status sosialnya semakin tinggi
3,42 Baik
5. Dengan adanya promosi jabatan, pendapatan dan nilai finansial karyawan
semakin meningkat 3,35 Sangat
baik
Total 3,34 Sangat
baik
Berdasarkan Tabel 13, dapat dilihat bahwa karyawan mengetahui tujuan diadakannya promosi jabatan dan karyawan merasa diakui keberadaannya oleh
perusahaan. Promosi jabatan membuat karyawan lebih bersemangat dan senang terhadap pekerjaaannya sehingga dapat meningkatkan produktivitas, serta
menyebabkan status sosial dan pendapatannilai finansialnya semakin meningkat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hasibuan 2003, yang berpendapat bahwa
promosi jabatan bertujuan untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi,
menimbulkan kepuasan dan kebanggan pribadi, status sosial yang semakin tinggi dan penghasilan yang semakin besar, merangsang karyawan agar bekerja lebih
bergairah, bersemangat, dan berdisiplin. Dengan promosi jabatan, gaji dasar karyawan dapat meningkat.
Peningkatan gaji dasar tersebut berdasarkan nilai prosentase prestasi kerja yang terdapat pada Tabel 3. Dimana pada tingkat P1, gaji dasar akan meningkat
sebesar 8 , P2 gaji dasar meningkat sebesar 6 , P3 gaji dasar meningkat 4 , P4 gaji dasar meningkat 2 persen dan P5 tidak mengalami peningkatan.
Tabel 14. Persepsi karyawan terhadap promosi jabatan karyawan
No. Komponen Promosi Jabatan Karyawan Skor Rataan
Interpretasi Hasil
1. Asas promosi jabatan
3,36 Sangat baik
2. Syarat promosi jabatan
3,26 Sangat baik
3. Prosedur promosi jabatan
3,10 Baik
4. Dasar promosi jabatan
3,25 Baik
5. Tujuan promosi jabatan
3,34 Sangat baik
Total 3,26 Sangat
baik
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa promosi jabatan karyawan PT X Bogor berada pada kategori sangat baik. Hal ini berarti dapat dilihat bahwa
hasil persepsi karyawan mengenai promosi jabatan memiliki skor rataan 3,26 yang berarti sangat baik. Dalam hal ini karyawan sudah memiliki kemampuan yang
baik dalam bekerja yang meliputi pengetahuan, sikap dan memiliki hubungan kerja yang baik. Disiplin dan prestasi kerja merupakan syarat dalam promosi
jabatan. Dasar promosi jabatan diprioritaskan kepada karyawan yang berpengalaman dan memiliki kecakapan. Promosi jabatan memberikan semangat
kepada karyawan sehingga dapat meningkatkan produktivitas, serta menyebabkan status sosial dan pendapatannilai finansialnya semakin meningkat.
4.6. Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja terhadap Promosi Jabatan