IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah PT X
Sejarah berdirinya PT X diawali dari tahun 1884 dengan nama “POST EN TELEGRAAFDIENST”, kemudian pada tahun 1906 dirubah menjadi “POST,
TELEGRAAF EN TELEFOONDIENST” PTT. Pada waktu itu Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan perusahaan swasta untuk menyediakan layanan pos
dan telegraf domestik. Layanan telegraf ini semakin berkembang hingga menjadi layanan internasional. Pada tahun 1906, pemerintah Kolonial Belanda kembali
membentuk badan pemerintah yang mengontrol seluruh pelayanan pos dan telekomunikasi di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, sebagian besar layanan
swasta dialihkan ke Perusahaan Negara tersebut pada tahun 1961.
4.1.2. Visi dan Misi PT X
Visi PT X : To become a leading InfoCom player in the region. PT X berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di
kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kewasan Asia Pasifik. Visi PT X Bogor : Menjadi Kantor daerah terbaik di Indonesia yang menguasai pangsa
pasar InfoCom di area Bogor melalui penyediaan layanan prima. Misi : PT X mempunyai misi memberikan layanan “One Stop InfoCom
Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation
” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan
berkualitas, dengan harga kompetitif. PT X akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul, penggunaan
teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis. Sedangkan Misi PT X
Bogor : Menyediakan layanan InfoCom berkualitas tinggi yang berorientasi kepada pelanggan dengan memanfaatkan seluruh SDM secara optimal dan
meningkatkan nilai perusahaan di mata share holder, sekaligus memberikan kepuasan kepada seluruh stake holder.
4.1.3. Struktur Organisasi PT X Bogor
PT X Bogor dipimpin oleh seorang General Manager GM, dan mempunyai bawahan seorang Deputy GM. Di bawahnya terdapat Asisten
Manajer Sekretariat dan Staf Ahli, serta Staf Administrasi. Struktur organisasi PT X Bogor secara lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 2. PT X Bogor
mempunyai delapan manajer, yaitu : 1.
Manajer layanan kehandalan jaringan, yang membawahi : a.
Asisten Manajer administrasi dan logistik b.
Asisten Manajer layanan gangguan c.
Asisten Manajer administrasi dan validasi data jaringan d.
Asisten Manajer customer, acces dan network e.
Asisten Manajer pemeliharaan jaringan f.
Asisten Manajer transmisi akses pelanggan 2.
Manajer layanan pelanggan, yang membawahi : a.
Asisten Manajer customer service representative b.
Asisten Manajer layanan pelanggan c.
Asisten Manajer administrasi validasi data pelanggan d.
Asisten Manajer program penjualan 3.
Manajer layanan umum, yang membawahi : a.
Asisten Manajer administrasi dan dukungan operasional b.
Asisten Manajer program telepon umum c.
Asisten Manajer warung telekomunikasi d.
Asisten Manajer operasi pemeliharaan area I e.
Asisten Manajer operasi pemeliharaan area II 4.
Manajer dukungan manajemen, yang membawahi : a.
Asisten Manajer SDM b.
Asisten Manajer logistik 5.
Manajer keuangan, yang membawahi : a.
Asisten Manajer perbendaharaan b.
Asisten Manajer akuntansi c.
Asisten Manajer anggaran
6. Manajer perencanaan dan pengembangan mutu, yang membawahi :
a. Asisten Manajer perencanaan jaringan
b. Asisten Manajer analisa performance bisnis
c. Asisten Manajer pengembangan mutu
4.1.4. Strategi Bisnis
a. Multi service bundling
Untuk mengembangkan bisnis InfoCom, PT X Bogor harus dapat memberikan layanan yang terpadu. Dalam memasarkan sambungan telepon sudah
mencakup layanan multimedia. Pelanggan tidak lagi mengenal PT X Bogor sebagai penyedia telepon, tetapi sudah menikmati berbagai layanan.
b. Service excellent
Layanan prima baik dari sisi mutu produk, distribusi, harga dan layanan prima jual menjadi bagian penting yang harus mendapat perhatian jajaran PT X
Bogor. c.
Build business scale Membangun bisnis berskala besar sangat penting bagi PT X Bogor yang sudah
dikenal sebagai National Company. Untuk itulah, Central Policy harus diperkuat dan produk harus mencakup National Wide. Produk-produk dengan
branding lokal perlu dihentikan, lalu dibuatkan standarisasinya, sehingga
apabila diimplementasikan secara Nasional akan membentuk Business Scale yang besar dan kompetitif barrier to entry bagi pesaing.
d. Strong financial growth
Pertumbuhan perusahaan secara finansial perlu ditingkatkan dan akan semakin menjadi kunci keseimbangan, serta pertumbuhan perusahaan.
4.2. Karakteristik Karyawan