Slip Melting Point dan Solid Fat Content Rata-rata kisaran nilai SMP bahan baku dapat dilihat pada Tabel 13

29 Tabel 12. Total karoten hasil penelitian Widarta 2008, Hasrini 2008, dan Riyadi 2009 Sampel Kode sampel Total karoten ppm Widarta 2008 Hasrini 2008 Riyadi 2009 CPO 460.13 512.74 - NRPO 464.96 511.31 535.64 NDRPO - - 375.33 RPO - 529.74 - RPORPS - 465.43 - RPORPS:CNO 75:25 M75 - 363.13 - 77.5:22.5 M77 - 378.21 - 82.5:17.5 M82 - 392.81 - Keterangan: CPO= Crude palm oil; NRPO= Neutralized red palm oil; NDRPO= Neutralized deodorized red palm oil ; RPO= Red palm olein; RPS= Red palm stearin ; CNO= Coconut oil.

2. Slip Melting Point dan Solid Fat Content

Slip melting point SMP merupakan temperatur pada saat lemak dalam pipa kapiler yang berada dalam air menjadi cukup leleh untuk naik dalam pipa kapiler. Menurut Karabulut et al. 2004, SMP dari lemak atau minyak dipengaruhi oleh panjang rantai asam lemak, rasio ketidakjenuhan, jumlah asam lemak trans, dan posisi asam lemak pada gliserol. SMP biasanya digunakan untuk mengkarakterisasi sifat fisik minyak atau lemak seperti hardness dan solidifikasitingkah laku pelelehan Goh dan Ker,

1991. Rata-rata kisaran nilai SMP bahan baku dapat dilihat pada Tabel 13

. Tabel 13. Nilai SMP dari bahan baku Sampel Kode sampel SMP RPORPS:CNO 75:25 M75 34.1±0.9 77.5:22.5 M77 35.6±0.5 82.5:17.5 M82 36.5±0.4 Keterangan: Data ± Standar deviasi; RPO= Red palm olein; RPS= Red palm stearin; CNO= Coconut oil Tabel 13 memperlihatkan bahwa semakin besar rasio RPORPS, nilai SMP menjadi semakin tinggi. Hal ini disebabkan kandungan asam 30 stearat yang semakin tinggi dengan semakin besar rasio RPORPS. Asam stearat termasuk asam lemak jenuh bertitik leleh tinggi, yaitu sebesar 70 . Semakin besar derajat ketidakjenuhan asam lemak maka semakin rendah titik leleh minyak, begitu juga sebaliknya Swern, 1979. Nilai SMP bahan baku hasil penelitian Hasrini 2008 dapat dilihat pada Tabel 14. Dari tabel tersebut terlihat nilai SMP hasil penelitian Harsini 2008 lebih kecil dari hasil penelitian tahap ini. Hal ini diduga karena perbedaan tahapan dalam proses pemurnian refining minyak sawit sehingga menghasilkan karakteristik SMP yang berbeda. Hasrini 2008 melakukan proses pemurnian dengan tahapan degumming, netralisasi, dan fraksinasi. Minyak sawit yang digunakan pada penelitian ini dihasilkan dari proses pemurnian dengan tahapan degumming, netralisasi, deodorisasi, dan fraksinasi. Proses deodorisasi dapat berfungsi untuk menghilangkan asam lemak bebas karena dalam proses ini digunakan suhu tinggi dan tekanan vakum Ketaren, 1986. Asam lemak bebas dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan SMP. Tabel 14 : Nilai SMP dari bahan baku hasil penelitian Hasrini 2008 Sampel Kode sampel SMP RPORPS:CNO 75:25 M75 31.15±0.23 77.5:22.5 M77 33.34±0.78 82.5:17.5 M82 36.19±0.28 Keterangan: Data ± Standar deviasi; RPO= Red palm olein; RPS= Red palm stearin; CNO= Coconut oil Solid fat content SFC adalah jumlah kristal lemak yang terdapat dalam campuran minyaklemak yang menentukan karakteristik produk seperti pelelehan maupun sifat organoleptik. Pada penelitian ini, nilai SFC diukur pada suhu 10 sampai 40 . Hasil analisis SFC disajikan pada Tabel 15 . Dari tabel tersebut terlihat nilai SFC meningkat berturut-turut pada sampel M75, M77, dan M82. Peningkatan nilai SFC pada ketiga sampel tersebut diduga karena kandungan RPS yang semakin besar. Menurut Hayati et al. 2000, RPS merupakan bagian dari minyak sawit yang 31 mempunyai titik leleh tinggi, sehingga potensial untuk digunakan sebagai bahan margarin dan shortening. Tabel 15 . Profil SFC bahan baku Sampel SFC 10 o C 20 o C 25 o C 30 o C 35 o C 40 o C NDRPO 40.26 18.92 8.96 7.71 5.96 3.28 RPO 32.93 10.03 4.90 1.47 1.33 1.17 RPS 52.26 34.96 25.29 21.40 17.80 13.22 RPORPS 47.38 26.58 20.78 11.57 9.18 6.04 CNO 69.50 29.84 7.36 2.26 1.24 1.04 M75 37.86 14.86 14.31 7.48 6.40 3.52 M77 41.41 16.53 12.65 9.88 7.50 4.92 M82 42.99 17.23 16.49 11.76 8.31 5.15 Keterangan: NDRPO= Neutralized deodorized red palm oil; RPO= Red palm olein; RPS= Red palm stearin ; CNO= Coconut oil; M75= Rasio RPORPS:CNO 75:25; M77= Rasio RPORPS:CNO 77.5:22.5; M82= Rasio RPORPS:CNO 82.5:17.5. Tabel profil SFC bahan baku hasil penelitian Hasrini 2008 dapat dilihat pada Tabel 16 . Dari tabel tersebut terlihat nilai SFC hasil penelitian Hasrini 2008 cenderung lebih tinggi dari nilai SFC hasil penelitian tahap ini. Hal ini diduga karena perbedaan tahapan dalam proses pemurnian refining minyak sawit sehingga menghasilkan karakteristik SFC yang berbeda. Tabel 16 . Profil SFC bahan baku hasil penelitian Hasrini 2008 Sampel SFC 10 o C 20 o C 25 o C 30 o C 35 o C 40 o C M75 45.78 23.52 20.13 14.11 11.23 8.12 M77 46.47 23.46 20.46 14.18 11.28 8.29 M82 46.90 41.37 22.62 16.14 12.59 9.63 Keterangan: M75= Rasio RPORPS:CNO 75:25; M77= Rasio RPORPS:CNO 77.5:22.5; M82= Rasio RPORPS:CNO 82.5:17.5 32

3. Kadar Air dan Asam Lemak Bebas