Semua definisi yang dikemukakan selalu mengandung beberapa unsur pokok, yaitu:
1. Adanya unsur travel perjalanan, yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain;
2. Adanya unsur ‘tinggal sementara’ di tempat yang bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya; dan
3. Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari penghidupanpekerjaan di tempat yang dituju Richardson and
Fluker 2004, dalam Pitana: 2009. Selanjutnya, Mathieson and Wall 1982, dalam Pitana: 2009 mengatakan
bahwa pariwisata mencakup tiga elemen utama, yaitu: 1. a dynamic element, yaitu travel ke suatu destinasi wisata ;
2. a static element, yaitu singgah di daerah tujuan, dan 3. a consequential element, atau akibat dari dua hal di atas
khususnya terhadap masyarakat lokal, yang meliputi dampak ekonomi, sosial, dan fisik dari adanya kontak dengan wisatawan.
2.2 Pengertian Wisatawan
Pengertian wisatawan tourist menurut Yoeti 1985:123 yaitu pengunjung sementara yang paling sedikit tinggal selama 24 jam di negara yang dikunjunginya
dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan kedalam klasifikasi berikut ini:
a. Pesiar leisure, seperti untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan dan olah raga.
b. Hubungan dagang business, keluarga, konperensi dan missi. Theobald 2005, dalam Damanik: 2006 mengemukakan beberapa elemen
yang dipakai sebagai patokan untuk menentukan apakah seseorang dapat dikatakan sebagai wisatawan atau tidak menurut standar internasional, yaitu sebagai
berikut: 1. Tujuan perjalanan purpose of trip. Wisatawan adalah orang
yang melakukan perjalanan selain untuk tujuan bisnis leisure traveling, walaupun ada kalanya sebuah perjalanan bisnis juga dapat
diikuti oleh kegiatan wisata non-bisnis. 2. Jarak perjalanan dari tempat asal distance traveled. Untuk
tujuan statistik, ketika memerhitungkan jarak total ulang-alik round trip antar tempat tinggal dan tujuan wisata. Umumnya jarak yang
dipakai bervariasi antara 0-160 km 0-100 mil tergantung ketentuan masing – masing negara. Oleh karenanya, perjalanan yang
dilakukan seseorang, walaupun bukan untuk bisnis, tetapi bila kurang dari ketentuan yang ditetapkan, maka orang tersebut tidak
akan dihitung sebagai wisatawan. 3. Lamanya perjalanan duration of trip. Umumnya definisi mengenai
wisatawan yang mencakup perjalanan paling tidak satu malam over night ditempat yang menjadi tujuan perjalanan. Namun adakalanya
persyaratan ini dikesampingkan pada kasus perjalanan wisata yang memang didesain kurang dari 24 jam tetapi nyata–nyata berdampak
pada kegiatan bisnis pariwisata, sebagai restoran, atraksi wisata, hotel, dan sebagainya, di daerah tujuan wisata.
2.3 Prasarana Pariwisata
Prasarana infrastuctures adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian berjalan dengan lancar sehingga memudahkan manusia untuk dapat
memenuhi kebutuhannya Yoeti, 1985. Salah Wahab, dalam Yoeti, 1985 dalam bukunya Tourism Management
membagi prasarana menjadi tiga kelompok yaitu: a.
Prasarana umum meliputi: sistem penyediaan air bersih, kelistrikan, jalur-jalur lalu lintas, sistem pembangunan limbah dan system telekomunikasi.
b. Kebutuhan pokok pola hidup modern misalnya: rumah sakit, apotek, bank,
pusat-pusat perbelanjaan, salon, kantor-kantor pemerintahan dan pompa- pompa bensin.
c. Prasarana yang diperuntukkan bagi wisatawan adalah:
• Tempat Penginapan Wisatawan Hotel, motel, rumah susun, kamar keluarga yang disewakan, bangunan
wisata sosial desa wisata, tempat perkemahan, pondok remaja dan sebagainya.
• Tempat Informasi Wisatawan
Agen perjalanan dan biro perjalanan umum, penyewaan kendaraan dan tour operator lokal.
• Kantor Informasi dan Promosi Kantor penerangan wisata di pintu-pintu masuk suatu Negara, kota atau
daerah tertentu. Di Indonesia dikenal dengan Tourist Information Service • Tempat-tempat Rekreasi dan Sport
• Sarana Transportasi Penunjang seperti kapal udara, laut, sungai, kereta api dan alat transportasi darat lainnya.
2.4 Sarana Pariwisata