Gambaran Umum Kota Medan Perkembangan Kepariwisataan Kota Medan

17

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN ORGANISASI

3.1 Gambaran Umum Kota Medan

Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di Provinsi Sumatera Utara, kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah. Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barangjasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2014 diperkirakan telah mencapai 2.731.607 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regionalnasional. Kota Medan secara geografis terletak di antara 2 27-2 47 lintang utara dan 98 35-98 44 bujur timur. Posisi Kota Medan ada di bagian utara Provinsi Sumatera Utara dengan topografi miring ke arah utara dan berada pada ketinggian tempat 2,5- 37,5 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2 secara administratif terdiri dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan.

3.2 Perkembangan Kepariwisataan Kota Medan

Kota Medan merupakan pusat pemerintahan daerah tingkat satu Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah utara, selatan, barat dan timur. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Medan tahun 2011 menurut sektorlapangan usaha adalah sektor jasa-jasa sebesar 9,22 kemudian sektor keuangan dan jasa perusahaan, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 9,02 transportasi dan telekomunikasi sebesar 7,74. Dari besaran nilai ketiga sektor tersebut maka dapat dikatakan bahwa potensi unggulan yang paling mungkin berkembang di Kota Medan adalah sektor perdagangan dan industri. Seperti diketahui, dengan status Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia maka wajar bila arahan pembangunan kota lebih menitikberatkan pada ketiga sektor tersebut, apalagi dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang ada. Berbagai macam potensi pendukung bidang usaha potensial di Kota Medan adalah: 1. Perdagangan, hotel dan restoran Sebagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran selat Malaka, Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara memiliki posisi strategis. Kota ini menjadi pintu bagi arus penumpang dan juga perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri. bagi Kota Medan, kegiatan perdagangan bersama aktivitas hotel dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota. 2. Pelabuhan laut Belawan Pelabuhan laut berperan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di suatu wilayah. Pelabuhan laut yang menjadi andalan Kota Medan adalah Pelabuhan Belawan yang berjarak 26 km dari pusat kota. Pelabuhan ini tidak hanya berperan penting bagi perekonomian Kota Medan, namun juga bagi Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ekspor dan impor kabupatenkota lain dilakukan di pelabuhan ini yang dapat dilihat dari aktivitas bongkar muat barang setiap harinya. Sampai saat ini Pelabuhan Belawan telah memiliki fasilitas pelabuhan penumpang dan barang termasuk terminal peti kemas. Kecenderungan berkembangnya jasa transportasi lewat laut ini memerlukan suatu fasilitas tambahan yang lebih memadai. Terbatasnya daya tampung barang di pelabuhan menuntut suatu pembangunan fasilitas dengan lokasi yang dekat dengan pelabuhan tetapi memadai. Sesuai dengan arahan perkembangan Kota Medan pada masa mendatang perlu dilakukan investasi pada bidang usaha peti kemas dan pergudangan tersebut. 3. Hasil industri kecil Terdapat sepuluh produk yang dijadikan andalan Kota Medan bila dilihat dari segi pasarnya. Komoditi unggulan ini termasuk produk konsumsi sederhana, inisialnya perabot rumah tangga dari kayu, anyaman rotan, alas kaki dan barang hasil konveksi. Adapun komoditi unggulan dari industri kecil makanan inisialnya kopi olahan, sirup markisa, bika ambon dan kerupuk ubi. Salah satu produk makanan ini, bika ambon telah menjadi buah tangan yang khas untuk dibawa bagi yang berkunjung ke Kota Medan. 4. Pengembangan kawasan industri Kota Medan merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia, maka seperti kota besar pada umumnya, Kota Medan memiliki kawasan industri. Untuk mengantisipasi perkembangan industri dan kebutuhan lokasi berusaha yang lebih besar, pemerintah Kota Medan menyediakan Kawasan Industri Baru KIB, yang terletak di Kecamatan Medan Labuhan dengan lahan yang disediakan 650 Ha, dan masih bisa dikembangkan menjadi 1000 Ha. Untuk kegiatan industri kecilpun tersedia Perkampungan Industri Kecil PIK yang terletak di Kecamatan Medan Denai. Ada satu kawasan industri di Medan yaitu Kawasan Industri Medan KIM dekat Pelabuhan Belawan. KIM memiliki luas lahan 514 Ha dan disediakan fasilitas listrik 120 MW. Saat ini terdapat 86 perusahaan swasta nasional yang menempati lokasi tersebut berdampingan dengan 17 perusahaan asing. Selain itu, Kota Medan dinilai sebagai kota yang aman untuk berinvestasi di Indonesia. 5. Pariwisata Di luar potensi bisnisnya, Kota Medan sangatlah layak menjadi tujuan wisata. Selain untuk mengunjungi lokasi seperti Danau Toba atau Berastagi yang sejuk, Kota Medan sendiri sarat dengan objek wisata. Tujuan wisata di Kota Medan di antaranya adalah Taman Buaya di kawasan Sunggal, berisikan 3000 ekor buaya aneka jenis. Namun wisata yang paling menarik di Kota Medan adalah bangunan tuanya yang dibangun dari pertengahan abad XX di Medan.

3.3 Klasifikasi Objek dan Daya Tarik Wisata di Kota Medan