Gillnet Alat Tangkap ikan pelagis di PPI Muara Angke

7 3 Tingkah laku diurnal dapat disebabkan oleh arus, khususnya arus pasang surut. 4 Arus, khususnya pada daerah perbatasan mempengaruhi distribusi ikan dewasa apalagi jika pada daerah tersebut banyak terdapat makanan ikan. 5 Arus dapat mempengaruhi sifat-sifat lingkungan alam dan secara tidak langsung menentukan kelimpahan spesies tertentu dan bahkan membatasi spesies tersebut secara geografis.

2.4. Alat Tangkap ikan pelagis di PPI Muara Angke

Ikan pelagis yang didaratkan di PPI Muara Angke termasuk kedalam ikan yang ditangkap dengan berbagai macam alat tangkap seperti gillnet, purse seine, dan jaring cumi bagan perahu. Ikan pelagis yang didaratkan antara lain ialah kembung, lemuru, tembang, selar, tenggiri, tongkol ditangkap dengan alat penangkap gillnet, purse seine, dan jaring cumi bagan perahu DKP-DKI 2009. Aziz 1989 in Monintja et al.1994 menyatakan bahwa alat penangkap ikan yang termasuk selektif adalah gillnet, ukuran ikan yang tertangkap memiliki nilai maksimum pada beberapa ukuran ikan yang optimum, dan akan menurun untuk ukuran yang lebih besar maupun yang lebih kecil dari ukuran optimum tersebut.

2.4.1. Gillnet

Menurut kategori standar klasifikasi alat penangkapan perikanan laut, gillnet disebut juga sebagai jaring insang. Nama gillnet didasarkan pada cara tertangkapnya ikan yang terjerat di bagian operkulumnya di mata jaring Ayodhyoa 1981. Jaring insang dapat dibedakan menjadi jaring insang hanyut drift gillnet, jaring insang lingkar encircling gillnet, jaring klitik shrimp gillnet, jaring insang tetap set gillnet, dan trammel net Direktorat Jendral Perikanan 1999. Menurut definisi gillnet adalah salah satu jenis jaring berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pelampung dan pemberat Gambar 1. Cara pengoprasiannya adalah dengan jalan membentangkannya secara tegak lurus didalam air mengahadang ruaya ikan. Prinsip penangkapan dengan jaring insang adalah dengan cara membelit insang ikan sehingga lebih dikenal dengan 8 jaring insang. Alat tangkap ini bersifat pasif, mengahadang renang ikan dan dipasang mengahalau arus ikan Direktorat Jendral Perikanan 1999. Ayodhyoa 1981 menyatakan bahwa pada lembaran-lembaran jaring bagian atas dilekatkan pelampung float dan pada bagian bawah dilekatkan pemberat sinker. Dengan menggunakan dua gaya yang berlawanan arah, yaitu bouyancy dari float yang bergerak menuju ke atas dan sinking force dari sinker ditambah dengan berat jaring di dalam air yang bergerak menuju ke bawah, maka jaring akan terbentang. Pertimbangan dua gaya inilah yang akan menentukan baik buruknya rentangan suatu gillnet dalam air dan berhubungan dengan gaya dari angin, arus dan gerak gelombang. Gambar 1. Alat tangkap gillnet Sumber : www.dkp.go.id , 2006 . Ayodhyoa 1981 menyatakan bahwa gillnet dioperasikan pada perairan dangkal yang ditujukan untuk menangkap ikan pelagis khususnya pelagis ekonomis penting, sedangkan untuk perairan yang lebih dalam untuk menangkap ikan demersal yang dioperasikan di atas dasar laut. Karena jaring ini direntang pada dasar laut, yang demikian berarti jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar bottom fish ataupun ikan-ikan damersal. Jenis-jenis ikan seperti cucut, tuna, yang mempunyai tubuh sangat besar sehingga tak mungkin terjerat pada mata jaring ataupun ikan-ikan seperti flat fish yang mempunyai tubuh gepeng lebar, yang bentuk tubuhnya sukar terjerat pada mata jaring, ikan-ikan seperti ini akan tertangkap dengan cara terbelit-belit entangled. Jenis ikan yang tertangkap berbagai jenis, misalnya herring, cod, mackerel, tongkol, cakalang, kwe, layar, selar, dan lain sebagainya. 9

2.4.2. Pukat cincin Purse seine