12
tangkapan nelayan tanpa mengurangi jumlah perahu nelayan yang telah ada saat ini sehingga tercapai pemanfaatan yang optimum.
2.6. Musim Penangkapan
Nontji 1987 in Gunawan 2004 menyatakan bahwa pola musim yang berlangsung dari suatu perairan dipengaruhi oleh pola arus serta terjadi interaksi
yang cukup erat antara udara dan laut. Interaksi tersebut dapat mempengaruhi perubahan cuaca dan kondisi laut. Perubahan cuaca tersebut antara lain angin dan
curah hujan. Angin dapat menentukan kejadian terjadinya gelombang dan arus di permukaan air laut, sedangkan curah hujan dapat menurunkan kadar salinitas air
laut. Arus permukaan air laut di Indonesia akan berubah setiap setengah tahun akibat adanya perubahan arah angin disetiap musimnya.
Informasi mengenai musim penangkapan sumberdaya suatu jenis ikan di suatu kawasan perairan diperlukan untuk mengetahui waktu atau musim yang
paling tepat untuk melakukan penangkapan ikan pelagis ekonomis penting. Informsi tersebut juga diharapkan agar efektifitas dan keberhasilan kegiatan
operasi penangkapan bisa ditingkatkan dan resiko kerugian bisa dikurangi serta sumberdaya ikan pelagis ekonomis penting dapat tetap terjaga Supranto 2008.
Berdasarkan arah utara angin yang bertiup pada suatu daerah, maka dikenal istilah musim barat dan musim timur. Berhubungan dengan musim
penangkapan di Indonesia dikenal adanya empat musim yang sangat mempengaruhi kegiatan penangkapan, yaitu musim barat, musim timur, musim
peralihan awal tahun dan musim peralihan akhir tahun. Kedua musim peralihan tersebut sering disebut sebagai musim pancaroba. Keempat musim tersebut secara
teratur berputar silih berganti sepanjang tahun akibat adanya angin muson atau angin yang bergerak atau bertiup secara periodik di atas wilayah Indonesia
Nontji 1987 in Gunawan 2004. Indonesia secara umum dipengaruhi oleh musim timur pada bulan Mei
sampai dengan September dan dipengaruhi musim barat pada bulan bulan November hingga Maret, sedangkan pada bulan April dan Oktober Indonesia
mengalami musim peralihan. Selama bulan Maret angin yang bertiup adalah angin barat tetapi kecepatannya telah berkurang. Memasuki bulan April arah
13
angin sudah tidak menentu dan pada periode inilah dikenal sebagai musim peralihan atau pancaroba awal tahun. Siklus ini berlangsung kembali ketika
memasuki bulan Oktober dengan arah angin yang kembali tidak menentu pada periode ini yang dikenal sebagai musim pancaroba akhir tahun Wyrtki 1961 in
Gunawan 2004.
14
3. METODOLOGI
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Muara Angke DKI Jakarta, Jakarta Utara Gambar 4. Pengambilan data berupa
pengumpulan data sekunder dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Maret 2010.
Gambar 4. Peta lokasi penelitian Sumber : Bakosurtanal 2010.
3.2. Pengumpulan Data
Data sekunder yang diambil berupa data hasil tangkapan catch, data upaya penangkapan berupa alat tangkap, dan semua data sekunder informasi tentang
nelayan, wilayah fishing ground, dan sarana prasarana PPI Muara Angke yang mendukung penelitian selama beberapa tahun terakhir yang diperoleh dari PPI
Peta Penelitian Teluk Jakarta