Hasil tangkapan tahunan ikan pelagis ekonomis penting Indeks musiman

37 ikan pelagis ekonomis penting tertinggi yang diperoleh setiap tahunnya ialah pada jenis ikan tembang. Berdasarkan hal ini, maka dapat dikatakan bahwa ikan yang memiliki potensi tertinggi yang didaratkan di PPI Muara Angke selama 5 kurun waktu 2005-2009 ialah pada jenis ikan tembang. Total hasil tangkapan dari yang tertinggi ke terendah selama 5 tahun terakhir ialah jenis pada ikan tembang, ikan tongkol, ikan kembung, ikan lemuru, ikan tenggiri, dan terakhir pada ikan selar. Setiap alat tangkap memiliki pengaruh yang berbeda dan kontribusi yang berbeda pada hasil tangkapan yang diperoleh untuk setiap jenis ikan. Alat tangkap armada merupakan alat tangkap pengumpul, sehingga jenis dari hasil tangkapan yang diperoleh sangat beragam sehingga tidak diketahui jenis hasil tangkapan utama untuk alat tangkap armada. Pada alat tangkap jaring cumi bagan perahu hasil tangkapan yang diperoleh lebih terpusat pada jenis ikan pelagis, dimana jaring cumi menangkap ikan yang bergerombol dan biasanya dengan menggunakan bantuan cahaya pada malam hari. Berdasarkan data yang diperoleh terlihat jelas bahwa hasil tangkapan tertinggi ikan pelagis ekonomis penting yang didaratkan di PPI Muara Angke ialah ikan tembang yang diperoleh dengan menggunakan alat tangkap jaring cumi. Untuk alat tangkap purse seine, tangkapan tertinggi diperoleh pada jenis ikan yang berbeda-beda setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan alat tangkap purse seine yang ada di PPI Muara Angke pada umumnya sangat beragam, baik dari ukuran mesh size maupun ukuran panjang dan lebarnya, sehingga untuk hasil tangkapan yang diperoleh juga kurang baik dan beragam. Selain itu alat tangkap tersebut juga digunakan untuk menangkap beberapa jenis ikan lainnya selain ikan pelagis ekonomis penting. Untuk alat tangkap gillnet, tangkapan terbanyak diperoleh dari jenis ikan tenggiri dan tongkol. Hal ini dikarenakan gillnet merupakan alat tangkap yang efektif untuk meangkap ikan pelagis besar tenggiri dan tongkol, selain itu tenggiri, tongkol merupakan tangkapan utama dari alat tangkap gillnet.

4.2.4. Hasil tangkapan tahunan ikan pelagis ekonomis penting

Hasil tangkapan ikan pelagis ekonomis penting secara umum mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Hasil tangkapan tertinggi selama 5 tahun terakhir 38 diperoleh dari jenis ikan tembang pada tahun 2009, sedangkan untuk tangkapan terendah dari jenis ikan selar tahun 2008. Berdasarkan hal ini, dapat diketahui bahwa sumberdaya yang paling banyak diambil dan cukup banyak tersedia di alam ialah dari jenis ikan tembang. Dari hasil yang diperoleh, dapat dilihat juga bahwa hasil tangkapan ikan tembang merupakan hasil tangkapan tertingi selama 3 tahun terakhir 2007-2009. Dengan peningkatan hasil tangkapan yang terjadi selama 3 tahun terakhir ini dikhawatirkan akan menipisnya sumberdaya dari ikan pelagis ekonomis penting. Hal ini juga dikhawatirkan akan terus meningkat jika tidak adanya pengelolaan yang baik dan terpadu. Sehingga perlunya pengelolaan perikanan ikan pelagis ekonomis penting di PPI Muara Angke berdasarkan hal tersebut. Hasil tangkapan selama lima tahun terakhir 2005-2009 per jenis ikan untuk tiap bulannya menunjukkan hasil tangkapan yang berfluktuasi lampiran 2. Dapat dilihat hasil tangkapan antara ikan tenggiri dan tongkol yang merupakan ikan pelagis besar tidak memiliki pengaruh atau hubungan secara langsung pada hasil tangkapan pelagis kecil. Hal ini juga dapat dilihat dari komposisi semua jenis ikan pelagis ekonomis penting yang didaratkan di PPI Muara Angke mengalami fluktuasi.

4.2.5. Indeks musiman

Indeks musiman adalah indeks penangkapan rata-rata dengan menggunakan data time series untuk menghilangkan pengaruh dari musiman faktor alam. Data indeks musiman menunjukkan indeks musim penangkapan IMP dari hasil tangkapan ikan pelagis ekonomis penting selama lima tahun terakhir Lampiran 5 6. Indeks musiman secara umum berfluktasi dan fluktuasi tersebut terjadi pada waktu-waktu yang sama atau sangat berdekatan Supranto 2008. Indeks musiman dilihat berdasarkan jumlah hasil tangkapan Gambar 13 dan nilai tangkapan per usaha atau sering disebut dengan catch per unit effort CPUE yang didaratkan di PPI Muara Angke selama lima tahun terakhir Gambar 14. Gambar 13 menunjukkan indeks musiman berdasarkan hasil tangkapan ikan pelagis ekonomis penting tahun 2005-2009 yang didaratkan di PPI Muara 39 Angke dengan menggunakan rata-rata dan median. Gambar 14 menunjukkan indeks musiman berdasarkan CPUE dari ikan pelagis ekonomis penting juga dengan menggunakan rata-rata dan median. Berikut grafik dari nilai indeks musiman dari hasil tangkapan dan CPUE hasil tangkapan ikan pelagis ekonomis penting selama kurun waktu lima tahun terakhir 2005-2009 Gambar 13 dan Gambar 14. Indeks musiman dari hasil tangkapan ikan pelagis ekonomis penting berdasarkan median dan rata-rata memiliki nilai dan pola yang hampir sama. Hal ini dikarenakan tidak didapatnya nilai-nilai ekstrim dari hasil tangkapan ikan pelagis ekonomis penting selama lima tahun terakhir. Indeks musiman merupakan komponen proses dalam perikanan, dimana musim memiliki pengaruh secara langsung terhadap hasil tangkapan. Indeks musiman mempengaruhi hasil tangkapan dikarenakan hasil tangkapan dipengaruhi oleh musim secara langsung, sehingga indeks musiman yang tinggi akan diperoleh pada musim-musim yang mendukung atau pada saat musim yang tidak ekstrim Musim merupakan faktor utama nelayan untuk melakukan operasi penangkapan. Pada saat musim ekstrim para nelayan cenderung untuk tidak melaut, istirahat dan juga memperbaiki alat dan kapal. Selain itu musim tangkapan juga dipengaruhi pada musim-musim sebelumnya. Indonesia dipengaruhi oleh musim timur pada bulan Mei – September dan dipengaruhi musim barat yang jatuh pada periode bulan November – Maret, sedangkan pada bulan April dan Oktober Indonesia mengalami musim peralihan Gunawan 2004. Musim penangkapan sumberdaya ikan pelagis ekonomis penting berfluktuasi tiap bulannya dan bulan penangkapannya juga berbeda-beda pada tiap spesies dalam kurun waktu 5 tahun terakhir 2005-2009. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan musim yang ada diperairan Indonesia faktor yang mempengaruhi selain musim ialah arus, daerah fishing ground, dan dipengaruhi juga oleh nelayan itu sendiri seperti proses penangkapan yang dilakukan di daerah lain atau mendaratkan hasil tangkapan di pangkalan perikanan daerah lainnya. 40 - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 In de k s m usima n - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 In de k s m usima n - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 In de k s m usima n Rata Median - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 In d eks m usi m a n - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 In deks m u si m an Gambar 13. Indeks musiman tahun 2005-2009 dengan menggunakan rata-rata dan median jumlah hasil tangkapan ikan pelagis ekonomis penting; a kembung; b lemuru; c selar; d tembang; e tenggiri; f tongkol. - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 In de k s m usima n a b c e d f 41 - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 In de k s m usima n - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 In de k s m usima n - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 In d ek s mus ima n - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 In de k s m usima n - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 In de k s m usima n - 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 In de k s m usima n Rata-rata Median Gambar 14. Indeks musiman tahun 2005-2009 menggunakan rata-rata dan median CPUE ikan pelagis ekonomis penting; a kembung; b lemuru; c selar; d tembang; e tenggiri; f tongkol. b a c d e f 42 Berdasarkan indeks musiman yang diperoleh maka dapat diketahui bulan- bulan atau musim-musim yang memiliki hasil tangkapan hasil tangkapan yang tinggi ataupun rendah. Oleh karena itu, indeks musiman dapat digunakan dalam pendugaan musim penangkapan dari ikan pelagis ekonomis penting dan kapan sebaiknya nelayan melakukan penangkapan. Pada ikan kembung, tembang dan tenggiri musim penangkapan yang baik ialah pada musim timur, yakni pada bulan Mei dan Juni. Hal ini dapat dikarenakan pada musim timur, cuaca, arus dan lingkungan lebih tenang sehingga mendukung dalam operasi penangkapan. Sedangkan untuk ikan lemuru, selar, dan tongkol musim penangkapan yang baik dilakukan ialah pada bulan November musim barat. Hal ini dikarenakan pada musim ini dipengaruhi oleh musim pancaroba dimana cuaca dan arah angin pada musim barat sedang tidak menentu dan juga masih dipengaruhi oleh hasil tangkapan pada bulan sebelumnya yang sedikit. Sehingga hal tersebut memberikan pengaruh langsung berupa hasil tangkapan yang lebih tinggi dari hasil tangkapan yang diperoleh pada saat musim barat. Hasil tangkapan ikan pelagis ekonomis penting yang bebas dari pengaruh musiman merupakan hasil tangkapan yang tidak dipengaruhi oleh musim. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tangkapan tersebut dipengaruhi oleh faktor dari unit alat tangkapnya. Pada Gambar 15 menunjukkan hasil tangkapan yang diperoleh pada tiap jenis ikan sangat tidak beraturan atau sangat berfluktuasi sehingga tidak terlihat pola dari fluktuasi setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tangkapan memiliki pengaruh secara langsung dari musim atau lingkungan bukan hanya karena faktor unit alat tangkapnya saja. Hasil tangkapan ikan pelagis ekonomis penting yang didaratkan di PPI Muara Angke yang bebas dari pengaruh musiman disajikan pada Lampiran 8. Berikut grafik dari hasil tangkapan bulanan ikan pelagis ekonomis penting yang bebas dari pengaruh musiman selama 5 tahun terakhir 2005-2009 Gambar 15 43 - 20 40 60 80 100 H a si l ta ng k a p a n to n Gambar 15. Hasil tangkapan ikan pelagis ekonomis penting tahun 2005-2009 yang bebas dari pengaruh musiman; a kembung; b lemuru; c selar; d tembang; e tenggiri; f tongkol. - 20 40 60 80 100 H a si l ta ng k a p a n to n - 20 40 60 80 100 H a si l ta n gka pa n t o n - 20 40 60 80 100 Ha si l ta n g k a pa n ton 2005 2006 2007 2008 2009 - 20 40 60 80 100 H a si l ta n gka pa n t o n - 20 40 60 80 100 H a si l ta ng k a p a n to n 128.610 114.535 b a d c f e 44

4.2.6. Musim Penangkapan berdasarkan bulan gelap dan bulan terang