Pengolahan hasil perikanan tradisisonal PHPT Dasar hukum

24 No.3 Tahun 1993, setiap pemakaian fasilitas Pujaseri dikenakan biaya sewa sebesar Rp 6000,- perbulanmeter persegi .

4.1.5. Pengolahan hasil perikanan tradisisonal PHPT

Pengolahan hasil perikanan tradisional PHPT Muara Angke mempunyai lahan seluas ± 5 ha. Di atas lahan tersebut dibangun 203 unit tempat pengolahan. Setiap unit terdiri dari rumah kerja berlantai 2 berukuran 5x6 m 2 dan tempat penjemuran ikan seluas 75 m 2 . Fungsi rumah kerja lantai bawah adalah untuk kegiatan pengolahan, sedangkan lantai atas untuk istirahat para pekerja. Para pemakai fasilitas tersebut dikenakan uang sewa sebesar Rp. 40.000,- per bulan. rata-rata hasil tangkapan ikan yang diolah berkisar antara 30-40 tonhari. Jenis ikan yang dihasil tangkapan antara lain bilis, bloso, cucut, cumi, layang, pari, pepetek, sagme, tengiri, dan tongkol. Hasil hasil tangkapan para pengolah Muara Angke tersebut pada umumnya dipasarkan di daerah Banten dan Jawa Barat. Selain pengolahan ikan dengan bentuk pengeringan, pembuatan terasi, dan cue, pada PHPT ini juga dilakukan penyamakan kulit ikan pari untuk diolah menjadi kerajinan tangan berupa tas, dompet, dan lain-lain untuk diekspor ke negara- negara Taiwan, Jepang, dan Filiphina. Tahun 1983 pemerintah propinsi DKI Jakarta membangun 203 unit yang terdiri dari beberapa jenis unit antara lain pengolahan ikan asin 189 unit, pengolahan ikan pindang 1 unit, pengolahan terasi 2 unit, pengolahan kerupuk kulit pari 5 unit, penyamakan kulit pari 3 unit, pengolahan limbah ikan 3 unit. Hal ini bertujuan untuk menampung aktivitas para pengolah tersebut.

4.1.6. Dasar hukum

Peraturan perundangan-undangan yang menjadi dasar hukum pengelolaan perikanan di perairan Indonesia yang termasuk ke dalam wilayah penangkapan perikanan yang didaratkan di PPI Muara Angke Jakarta Utara, adalah: 1. UUD RI Tahun 1945. 2. Keputusan Menteri Pertanian No. 392KptsIK.120499 tanggal 5 April 1999 tentang Jalur-jalur Penangkapan Ikan. 3. UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. 25 4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 01MEN2009 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia. 5. UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.31 tahun 2004 tentang Perikanan. 6. Keputusan Mentri DKP No. 16 tahun 2006 tentang pelabuhan perikanan.

4.1.7. Hasil tangkapan ikan pelagis ekonomis penting di PPI Muara Angke