Travel Cost Method TCM

5. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Umum Wilayah Kabupaten Halmahera Barat Kabupaten Halmahera Barat merupakan Kabupaten yang dibentuk setelah dikeluarkannya UU No. 1 Tahun 2003 dengan Ibu Kota Kabupaten Halmahera Barat ialah Jailolo. Luas Kabupaten Halmahera Barat tercatat 14.823,16 km 2 dengan luas daratan 2.361.56 km 2 dan laut seluas 12.461,60 km 2 . Secara geografis Halmahera Barat terletak antara 00 48’ lintang utara sampai 10 48’ lintang utara dan antara 1270 16’ 00” bujur timur sampai 1270 16’ 01” bujur timur. BPS Kabupaten Halmahera Barat 2014. Kabupaten Halmahera Barat terdiri dari 9 kecamatan yang terdiri atas 176 desa. Dari 176 desa terdapat 79 desa merupakan desa pantaipesisir dan sisanya bukan desa pantai. Secara geografis wilayah Kabupaten Halmahera Barat di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Utara, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Tidore Kepulauan, sebelah Barat berbatasan dengan laut Maluku dan Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Utara. BPS Kabupaten Halmahera Barat 2014. Kabupaten Halmahera Barat beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 72-478 mm per tahun yang dipengaruhi oleh musim kemarau dan musim hujan, topografi memiliki kemiringan lahan tanah datar 3º seluas 3.193,00 ha, tanah landai 3º -14º seluas 23.201,50 ha, tanah agak curam 15º- 40º seluas 58.217,00 ha dan tanah curam 40º seluas 138.499,50 ha. Luas Hutan Negara yang berada dibawah pengelolaan Dinas Kehutanan Kabupaten Halmahera Barat seluas 29.913,79 ha yang terdiri atas: hutan lindung seluas 78.853,94 ha, hutan produksi terbatas seluas 24.388,45 ha, hutan produksi tetap seluas 5.066,53 ha, hutan konversi seluas 54.770,42 ha, dan suaka alam dan pelestarian alam seluas 73.001,72 ha. Sebaran Hutan Mangrove Sebaran hutan mangrove Kabupaten Halmahera Barat Berdasarkan analisis citra digital menggunakan data landsat tahun 2006 menggunakan metode NDVI, keberadaaan mangrove dikategorikan menjadi mangrove rapat dan mangrove kurang rapat, Kabupaten Halmahera Barat secara keseluruhan memiliki lahan mangrove dengan luas ±4.014,22 ha, khusus luas hutan mangrove dengan kategori rapat seluas ±3.267,48 ha, sedangkan kurang rapat seluas ±746,74 ha. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, sebaran hutan mangrove adalah sebagai berikut: BPDAS Ake Malamo 2015. Sumber: BPDAS Ake Malamo 2015 Gambar 6. Fungsi kawasan hutan mangrove di Kabupaten Halmahera Barat ha Formasi hutan mangrove di Kabupaten Halmahera Barat tersebar pada Kecamatan Jailolo, Kecamatan Jailolo Selatan, Kecamatan Ibu, Kecamatan Ibu Selatan, dan Kecamatan Loloda. Formasi hutan mangrove terbesar terdapat di Kecamatan Jailolo Selatan memiliki luas hutan mangrove sebesar 2077,63 ha. Formasi tersebut berdasarkan Satuan Wilayah Pengelolaan DAS SWPDAS berada pada SWPDAS Ake Malamo. Pada gambar 5 di atas dapat dilihat bahwa kawasan hutan mangrove Kabupaten Halmahera Barat yang dapat dikonversi sebesar 25.594,35 ha atau 55 areal penggunaan lain 13.790,01 ha atau 30, hutan lindung sebesar 4.999,04 ha atau 11, hutan produksi sebesar 1.324,07 ha atau 3 dan hutan produksi terbatas sebesar 551,94 ha atau 1, hal ini menandakan bahwa hutan mangrove yang ada di Kabupaten Halmahera Barat rentan terhadap kerusakan. Kawasan Mangrove di Kecamatan Jailolo Kecamatan Jailolo memiliki luas wilayah 226,00 Km 2 , dengan luas hutan mangrove sebesar 741,30 ha yang dibagi kedalam hutan produksi yang dapat di konversi sebesar 45,14 atau sekitar 6, hutan lindung sebesar 142,41 ha atau hanya sekita 19, dan areal penggunaan lain 553,75 atau sekitar 75 dari total fungsi kawasan, ini di dasakan pada Surat Keputusan Mentri Kehutanan No. SK.302Menhut -II2013 tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan Provinsi Maluku. Saat ini hutan mangrove yang ada di Kecamatan Jailolo telah banyak dikonversi sebagai lahan tambak, ini dapat dilihat dari fungsi kawasan hutan mangrove yang terlihat pada gambar 3 dimana areal penggunaan lain untuk kawasan mangrove lebih besar yaitu sekitar 553,75 ha atau 75 dari fungsi kawasan mangrove. Besarnya areal penggunaan lain dari hutan mangrove itu sendiri dikhawatirkan berdampak pada keberlangsungan dari ekosistem mangrove itu sendiri. Areal Penggunaan Lain APL, 13.790,01 Hutan Lindung HL, 4.999,04 Hutan Produksi HP, 1.324,07 Hutan Produksi yang dapat di konversi HPK, 25.594,35 Hutan produksi terbatas HPT, 551,94