Dampak dari Pariwisata Pariwisata

18 musim dingin saat salju mulai berjatuhan, daerah pegunungan penuh sesak dengan wisatawan yang bermain ski. Pada musim ramai peak season, permintaan akan naik hingga terjadi kelebihan permintaan yang tidak dapat dipenuhi. Sebaliknya, pada musim sepi off-season permintaan menurun. 2. Terpusat pada tempat-tempat tertentu, misalnya banyak terdapat pantai yang indah di Indonesia bahkan di Bali, namun wisatawan lebih tertarik untuk datang ke Pantai Kuta. 3. Tergantung pada besarkecilnya pendapatan. 4. Bersaing dengan permintaan terhadap barang-barang mewah, sering terjadi persaingan antara akan melakukan perjalanan wisata atau membeli barang- barang mewah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 5. Tergantung tersedianya waktu senggang, tersedianya waktu senggang banyak mempengaruhi permintaan terhadap pariwisata. 6. Tergantung teknologi transportasi. 7. Jumlah orang dalam keluarga. 8. Aksesibilitas, jarak antara negara asal wisatawan dan negara yang menerima kunjungan wisatawan juga mempengaruhi terhadap permintan untuk melakukan perjalanan wisata.

2.2.2 Dampak dari Pariwisata

Pariwisata merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat. Kegiatan kepariwisataan dilakukan mulai dari keberangkatan hingga di daerah tujuan di seluruh penjuru dunia Ismayanti, 2010. 19 Dampak pariwisata merupakan studi yang paling sering mendapatkan perhatian masyarakat karena sifat pariwisata yang dinamis dan melibatkan banyak kepentingan. Pariwisata melibatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat secara ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Dampak pariwisata terhadap masyarakat dan daerah tujuan wisata adalah dampak terhadap ekonomi, terhadap sosial-budaya serta terhadap lingkungan Ismayanti, 2010. 1. Dampak pariwisata terhadap ekonomi Pariwisata merupakan industri yang membawa aliran devisa, lapangan pekerjaan dan cara hidup modern. Pariwisata memberikan keunikan tersendiri dibandingkan dengan sektor ekonomi lain karena keempat faktor berikut. Pertama, pariwisata adalah industri ekspor fana. Segala yang terjadi di kegiatan pariwisata berupa pengalaman yang dapat diceritakan kepada orang lain, tetapi tidak dapat dibawa pulang sebagai cinderamata. Kedua, setiap kali wisatawan mengunjungi destinasi, mereka selalu membutuhkan barang dan jasa tambahan, seperti transportasi dan kebutuhan air bersih. Ketiga, pariwisata sebagai produk yang terpisah-pisah, terapi terintegrasi dan langsung mempengaruhi sektor ekonomi lain. Menurut UU nomor 10 tahun 2009 dalam Ismayanti 2010 tentang kepariwisataan secara jelas menyatakan, pariwisata berkaiatan dengan banyak sektor atau multisektor. Keempat, pariwisata merupakan ekspor yang sangat tidak stabil. Sifat kepariwisataan yang dinamis dan musiman membuat industri ini mengalami fluktuasi yang sangat tinggi. Pariwisata rentan terhadap banyak hal, seperti politik, sosial-budaya dan pertahanan keamanan. 20 Dampak pariwisata terhadap perekonomian bisa bersifat positif dan bisa bersifat negatif. Secara umum dampak tersebut dikelompokan menurut Cohen 1984 dalam Ismayanti 2010 seperti pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Keuntungan dan Kerugian Pariwisata terhadap Perekonomian Keuntungan Kerugian 1. Kontribusi pariwisata dalam devisa pada neraca penerimaan negara. 1. Bahaya ketergantungan terhadap pariwisata. 2. Kontribusi pariwisata dalam devisa pada neraca penerimaan negara. 2. Peningkatan inflasi dan nilai lahan. 3. Menghasilkan lapangan pekerjaan. 3. Peningkatan frekuensi impor. 4. Meningkatkan struktur ekonomi. 4. Produksi musiman. 5. Membuka peluang investasi. 5. Pengembalian modal lambat. Sumber: Ismayanti, 2010 2. Dampak pariwisata terhadap sosial-budaya Pariwisata merupakan kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga memberikan pengaruh terhadap masyarakat setempat. Bahkan pariwisata mampu membuat masyarakat sekitar mengalami perubahan, baik ke arah perbaikan maupun ke arah penurunan dalam berbagai aspek. Pariwisata merupakan fenomena kemasyarakatan, yang menyangkut manusia, masyarakat, kelompok organisasi dan kebudayaan. Dampak pariwisata terhadap sosial-budaya sebagai people impact menurut Wolf dalam Wall 1982 dalam Ismayanti 2010 berkaitan dengan pengaruh kepada masyarakat, tuan rumah dan wisatawan dalam perubahan kualitas hidup, baik secara positif maupun secara negatif. Secara umum dampak tersebut menurut dapat dikelompokan seperti pada Tabel 2 berikut. 21 Tabel 2. Keuntungan dan Kerugian Pariwisata terhadap Sosial-Budaya No Keuntungan No Kerugian 1 Pengetahuan dan wawasan masyarakat setempat 1 Penurunan harga diri masyarakat dan komersialisasi budaya 2 Masyarakat semakin sadar akan kekayaan budaya 2 Resiko menurunnya moral bangsa 3 Status sosial masyarakat meningkat 3 Wisata seks 4 Kebudayaan setempat menjadi berkembang 4 Penyebaran penyakit 5 Upaya konservasi dan preservasi 5 Kriminalitas meningkat 6 Revitalisasi cinderamata dan kerajian lokal 6 Komodifikasi praktik dan kebiasaan tradisional menjadi pertunjukan yang ramah wisatawan 7 Menghidupkan kembali pertunjukan seni dan ritual yang hampir punah 7 Kebudayaan setempat menjadi seni sampah 8 Pengenalan nilai dan praktik baru 8 Efek demontrasi yang bersifat negatif 9 Pariwisata mendorong untuk menciptakan perdamaian dan saling memahami melalui interaksi lintas budaya 9 Efek terhadap bahasa local 10 Pemberdayaan wanita dalam industri pariwisata 10 Pola konsumsi baru yang terkadang banyak menggunakan produk- produk impor 11 Citra masyarakat semakin terkenal 11 Tekanan terhadap perubahan nilai sosial, cara berpakaian, adat- istiadat dan norma tradisional 12 Kemampuan berbahasa menjadi lebih baik 12 Pembenaran moral negatif ketika hal tersebut menjadi moral positif di budaya lain Sumber: Ismayanti, 2010 3. Dampak pariwisata terhadap lingkungan Pariwisata memiliki hubungan erat dan kuat dengan lingkungan fisik. Lingkungan alam merupakan aset pariwisata dan mendapatkan dampak karena sifat lingkungan tersebut yang rapuh dan tak terpisahkan. Bersifat rapuh karena lingkungan alam merupakan ciptaan Tuhan yang jika dirusak belum tentu akan tumbuh atau kembali seperti sediakala. Bersifat tidak terpisahkan karena manusia harus mendatangi lingkungan alam untuk menikmatinya. 22 Lingkungan fisik adalah daya tarik utama kegiatan wisata. Lingkungan fisik meliputi lingkungan alam dan lingkungan buatan. Secara teori, hubungan lingkungan alam harus mutual dan bermanfaat. Wisatawan menikmati keindahan alam dan pendapatan yang dibayarkan wisatawan digunakan untuk melindungi dan memelihara alam guna keberlangsungan pariwisata. Hubungan lingkungan dan pariwisata tidak selamanya saling mendukung dan menguntungkan sehingga upaya konservasi, apresiasi dan pendidikan dilakukan agar hubungan keduanya berkelanjutan, tetapi kenyataan yang ada hubungan keduanya justru menimbulkan konflik. Pariwisata sering mengeksploitasi lingkungan. Tabel 3 berikut ini akan menjelaskan hubungan antara manfaat dan beban pariwisata terhadap lingkungan. 23 Tabel 3. Manfaat dan Beban Pariwisata terhadap Dampak Pariwisata Dampak Manfaat Beban Air 1. Program kebersihan dan penghematan air 2. Penggunaan alat transportasi air ramah lingkungan 1. Polusi pembuangan limbah 2. Sulit mendapatkan air bersih 3. Gangguan kesehatan masyarakat 4. Kerusakan vegetasi air 5. Estetika perairan berkurang 6. Makanan laut menjadi berbahaya akibat air beracun Udara 1. Penggunaan kendaraan ramah lingkungan 2. Penggunaan alat angkutan udara massal 1. Polusi udara 2. Polusi suara 3. Gangguan kesehatan manusia Pantai dan Pulau 1. Preservasi dan konservasi pantai dan laut 2. Kegiatan wisata ramah lingkungan 1. Lingkungan tepian pantai rusak 2. Kerusakan karang laut 3. Hilangnya peruntukan lahan pantai tradisional. 4. Erosi pantai Pegununga n dan Area Liar 1. Reboisasi 2. Peremajaan pegunungan 1. Tanah longsor 2. Erosi tanah 3. Menipisnya vegetasi pegunungan 4. Polusi visual Vegetasi 1. Upaya biodiversitas 2. Reboisasi 3. Konservasi 1. Pembalakan Liar 2. Pembalakan pepohonanan 3. Bahaya kebakaran hutan 4. Koleksi tanaman untuk cinderamata Kehidupan Liar 1. Konservasi dan preservasi 2. Biodiversitas 3. Pembiakan satwa 4. Relokasi hewan ke habitat asli 5. Pembuatan peraturan tentang perubahan hewan 1. Pemburuan hewan sebagai cinderamata 2. Pelecehan satwa untuk fotografi 3. Eksploitasi hewan untuk pertunjukan 4. Gangguan reproduksi hewan 5. Perubahan insting hewan 6. Migrasi Situs Sejarah, Budaya dan Keragaman 1. Konservasi dan preservasi 2. Renovasi 3. Manajemen pengunjung 1. Kepadatan di daerah wisata 2. Alterasi fungsi awal situs 3. Komersialisasi daerah wisata Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 1. Penataan kota atau desa 2. Pemberdayaan masyarakat 3. Manajemen pengunjung 1. Tekanan terhadap lahan 2. Perubahan fungsi lahan tempat tinggal menjadi lahan komersial 3. Kemacetan lalu lintas Polusi udara, polusi suara, dan polusi estetika Sumber: Ismayanti, 2010 24

2.3 Travel Cost Method TCM