24
2.3 Travel Cost Method TCM
Menurut Fauzi 2006, Metode Biaya Perjalanan TCM digunakan untuk menganalisis permintaan terhadap rekreasi di alam terbuka outdoor recreation,
seperti memancing, berburu, hiking dan sebagainya. Prinsipnya, metode ini mengkaji biaya yang dikeluarkan setiap individu untuk mendatangi tempat
rekreasi. Misalnya, seseorang yang ingin melihat keindahan pantai akan mengorbankan biaya dalam bentuk waktu dan uang untuk mendatangi tempat
tersebut. Metode ini mengkaji berapa nilai yang diberikan konsumen terhadap suatu sumberdaya alam dan lingkungan dengan mengetahui pola pengeluaran dari
konsumen tersebut. Metode ini dapat digunakan untuk mengukur manfaat dan biaya akibat:
1. Perubahan biaya akses tiket masuk bagi suatu tempat rekreasi.
2. Penambahan tempat rekreasi baru.
3. Perubahan kualitas lingkungan tempat rekreasi.
4. Penutupan tempat rekreasi yang ada.
Secara umum terdapat dua teknik sederhana yang digunakan untuk menentukan nilai ekonomi berdasarkan TCM, yaitu:
1. Pendekatan sederhana melalui Zonasy
2. Pendekatan individual TCM dengan menggunakan data sebagian besar dari
survey Pendekatan TCM melalui Zonasi adalah pendekatan yang relatif simple
dan murah karena data yang diperlukan relatif banyak mengandalkan data sekunder dan beberapa data sederhana dari responden pada saat survey. Dalam
teknik ini, tempat rekreasi pantai dibagi ke dalam beberapa zona kunjungan dan
25
diperlukan data jumlah pengunjung pertahun. Sedangkan, pendekatan individual TCM seara prinsip sama dengan sistem zonasi, namun pada pendekatan ini
analisis lebih didasarkan pada data primer yang diperoleh melalui survey dan teknik statistika yang relatif kompleks.
Menurut KLH 2010, terdapat hal yang penting dalam pendekatan metode biaya perjalanan ini adalah diketahuinya data berikut:
1. Biaya perjalanan dari kota asal pengunjung sampai di lokasi pariwisata.
2. Lamanya waktu menempuh perjalanan.
3. Pengeluaran konsumsi dalam perjalanan.
4. Lamanya tinggal di tempat tujuan.
5. Pengeluaran untuk hotel, makan-minum dan rekreasi lainnya selama di lokasi
pariwisata. Menurut Haab dan Mc Conell 2002 dalam Fauzi 2006 terdapat dua
tahap penting yang harus dilakukan dalam melakukan valuasi dengan metode TCM yaitu menentukan perilaku model itu sendiri dan menentukan pilihan lokasi.
TCM yang dibangun harus ditentukan terlebih dahulu fungsi preferensinya secara hipotesis, kemudian membangun model perilakunya atau apakah langsung
membangun model perilaku. Setelah itu, apakah harus melakukan pemodelan untuk semua atau beberapa tempat sebagai suatu model.
Penentuan fungsi permintaan untuk kunjungan ke suatu tempat wisata dengan pendekatan individual TCM menggunakan teknik ekonometrik. Hipotesis
yang dibangun adalah bahwa kunjungan sangat dipengaruhi oleh biaya perjalanan dan diasumsikan berkolerasi negatif, sehingga diperoleh kurva permintaan yang
memiliki kemiringan negatif.
26
Menurut Haab dan McConnell 2002 dalam Fauzi 2006 agar penilaian terhadap sumberdaya alam melalui TCM tidak bias, fungsi permintaan harus
dibangun dengan asumsi dasar: 1.
Biaya perjalanan dan biaya waktu digunakan sebagai proxy atas harga diri rekreasi.
2. Waktu perjalanan bersifat netral, artinya tidak menghasilkan utilitas maupun
disutilitas. 3.
Perjalanan merupakan perjalanan tunggal.
27
III. KERANGKA PEMIKIRAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang menyumbangkan devisa negara cukup besar. Pariwisata dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan tempat
wisatanya yaitu wisata indoor dan wisata outdoor. Wisata outdoor merupakan wisata yang digemari wisatawan karena wisata ini berinteraksi langsung dalam
menikmati keindahan alam. Wisata outdoor pantai pada saat sekarang menjadi salah satu tren tempat wisata yang digemari oleh wisatawan baik lokal, maupun
mancanegara. Salah satu pantai yang sering dikunjungi karena keindahan pantainya adalah Pantai Anyer, Banten. Pantai yang berpasir putih ini berhadapan
dengan Selat Sunda dengan pemandangan dari Gunung Anak Krakatau. Salah satu pantai yang diminati pengunjung di Kawasan Pantai Anyer, Banten adalah Pantai
Bandulu Anyer yang menawarkan berbagai permainan wisata air mulai dari banana boat, jetsky
dan permainan papan selancar. Isu global saat ini yang sedang terjadi yaitu peningkatan jumlah emisi gas
rumah kaca GRK di atmosfer. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia terutama berupa pembakaran bahan bakar fosil dan aktivitas pertanian,
menghasilkan emisi berupa gas-gas rumah kaca yaitu CO
2
, CH
4
, N
2
O dan halocarbon kelompok gas yang mengandung florine, klorin dan bromin. Gas-gas
tersebut terakumulasi di atmosfer sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi seiring dengan perjalanan waktu yang dikenal dengan sebutan efek rumah kaca
ERK. Emisi gas rumah kaca yang semakin meningkat di atmosfer disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia ini menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
Terjadinya perubahan iklim global ini akan berpengaruh terhadap perubahan iklim