Faal Paru Hubungan Hasil Uji Faal Paru dengan Gambaran Foto Toraks pada _..Penderita Bekas Tuberkulosis di RSUP H. Adam Malik Medan

Universitas Sumatera Utara 2. Kategori III a. TB paru kasus baru, BTA negatif atau pada foto toraks terdapat lesi minimal b. Paduan obat yang diberikan adalah 2RHZE 4 R3H3 3. Kategori IV a. TB paru kasus kronik. Paduan obat yang dianjurkan bila belum ada hasil uji resistensi, berikan RHZES. Bila telah ada hasil uji resistensi, berikan sesuai hasil uji resistensi minimal OAT yang sensitif ditambah obat lini 2 pengobatan minimal 18 bulan. b. MDR TB, paduan obat yang dianjurkan sesuai dengan uji resistensi ditambah OAT lini 2 atau H seumur hidup PDPI, 2006.

2.8 Faal Paru

Paru adalah satu-satunya ogan tubuh yang berhubungan dengan lingkungan luar tubuh, yaitu melalui sistem pernapasan Antaruddin, 2000. Tujuan dari pernapasan adalah untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan membuang karbondioksida Guyton dan Hall, 1997. Tes fungsi paru merupakan metode objektif untuk menilai perubahan fungsional pada pasien yang diketahui atau dicurigai menderita penyakit paru. Data dari tes fungsi paru memperlihatkan hubungan pola fungsional dengan pola penyakit paru obstruksi atau restriksi Wilson, 2006. Fungsi paru diukur dalam kondisi statis untuk menentukan volume paru dan diukur dalam kondisi dinamis untuk menentukan kecepatan aliran napas paksa. Empat volume paru yang penting antara lain : 1. Volume tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali bernapas normal. Besarnya kira-kira 500 ml pada laki-laki dewasa. 2. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah dan di atas volume tidal normal bila dilakukan inspirasi kuat. Biasanya mencapai 3000 ml. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara ekstra maksimal yang dapat diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidal normal. Jumlah normalnya adalah sekitar 1100 ml. 4. Volume residu adalah volume udara yang masih tetap berada dalam paru setelah ekspirasi maksimal. Besarnya kira-kira 1200 ml Guyton dan Hall, 1997. Kadang-kadang perlu menyatukan dua atau lebih volume paru untuk menguraikan peristiwa-peristiwa dalam siklus paru. Kombinasi ini disebut kapasitas paru. Kapasitas paru yang penting antara lain : 1. Kapasitas inspirasi adalah jumlah udara yang dapat dihirup oleh seseorang, dimulai dengan ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai dengan jumlah maksimum. Besarnya sama dengan volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi yang jumlahnya sekitar 3500 ml. 2. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimum yang dapat diekspirasi maksimal setelah inspirasi maksimal. Besarnya sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal dan volume cadangan ekspirasi yang jumlahnya sekitar 4600 ml. 3. Kapasitas residu fungsional adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal. Besarnya sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah volume residu yang jumlahnya sekitar 2300 ml. 4. Kapsitas paru total adalah volume maksimum yang dapat mengembangkan paru sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin. Besarnya sama dengan kapsitas vital ditambah volume residu yang jumlahnya sekitar 5800 ml. Guyton dan Hall, 1997

2.9 Uji Spirometri