Ruang Lingkup Peneiitian Data Metode Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Peneiitian

Dalam setiap peneiitian perlu dikategorikan batas-batas atau ruang lingkup peneiitian. Batas-batas itu diperlukan untuk menghindari peneiitian yang tidak terarah. Sesuai dengan permasalahan yang dibahas, maka yang menjadi ruang lingkup peneiitian ini adalah mengenai Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Penipuan Untuk Pencarian Bilyet Giro dan Cek Kontan Studi Kasus No. 2359Pid. B2008PN.Mdn

B. Data

1. Jenis Peneiitian Penelitian ini dilakukan secara normatif yuridis, yakni merupakan peneiitian yang dilakukan dan ditujukan pada peraturan-peraturan tertulis atau bahan-bahan lain. 2. Jenis Data Data peneiitian ini mencakup : 1 Bahan Hukum Primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat terdiri dari KUHP. 2 Bahan Hukum Sekunder yaitu bahan-bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti bersumber dari buku-buku, perundang- undangan, putusan Pengadilan No. 2359Pid. B2008PN.Mdn, karya-karya ilmiah yang ada kaitannya dengan masalah kejahatan penipuan. 3. Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan dengan penelusuran pustaka library research yaitu mempelajari dan menganalisis perundang-undangan, karya-karya ilmiah yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas.

C. Metode Analisis Data

Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis yuridis normatifyang bersifat kualitatif deskriptif sehingga hasilnya menggambarkan sebagaimana adanya. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Dasar Pertimbangan Hakim Dalarn Menjatuhkan Putusan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penipuan Untuk Pencairan Bilyet Giro dan Cek Kontan Studi Kasus No. 2359Pid. B2008PN.Mdn 1. Kasus Posisi Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan juga keterangan terdakwa didepan persidangan menerangkan bahwa benar pada hari tanggal yang tidak saksi korban ingat lagi pada bulan Mei 2005 saksi korban diajak oleh terdakwa, Direktur PT. ZETTA JAYA SUMATERA untuk joint patner penanam saham di PT. ZETTA JAYA SUMATERA yang bergerak di Bidang Property Realestate untuk pembangunan perumahan sebanyak 3000 tiga ribu unit rumah di Desa Martubung Belawan, dan merasa tertarik atas ajakan terdakwa tersebut maka saksi korban mengecek kebenaran pembangunan perumahan realestate tersebut di Martubung Belawan, kemudian setelah yakin, lalu saksi korban menemui terdakwa untuk menanam saham saksi korban sebesar 30 tiga puluh persen. Selanjutnya pada tanggal 8 Juli 2005 saksi korban memberikan uang kepada TERDAKWA sebesar Rp. 30.000.000,- tiga puluh juta rupiah berdasarkan kwitansi tanda terima yang dibuat oleh CHRISTINA sekretaris terdakwa, dan Cek Bank Panin No. 273151 sebesar Rp. 30.000.000,- tiga puluh juta rupiah tanggal 8 Juli 2005, pada tanggal 11 Juli 2005 saksi korban menyerahkan uang sebesar Rp. 30.000.000,- tiga puluh juta rupiah berdasarkan kwitansi tanda terima yang dibuat oleh CHRISTINA sekretaris terdakwa. Dan Cek Kontan Bank Panin No. 273152 sebesar Rp. 70.000.000,- tujuh puluh juta rupiah, tanggal 14 Juli 2005 saksi korban menyerahkan uang sebesar Rp. 40.000.000,- empat puluh juta rupiah berdasarkan kwitansi tanda terima yang dibuat oleh CHRISTINA sekretaris terdakwa. Pada tanggal 10 Agustus 2005 saksi korban menyerahkan uang kontan sebesar Rp.10.520.000,sepuluh juta lima ratus dua puluh ribu rupiah untuk menutup kekurangan uang di rekening TERDAKWA di Bank Panin dan terdakwa menyerahkan kepada saksi korban Bilyet Giro Bank Panin No. A-186889 tanggal 10 Agustus 2005 sebagai jaminan kepada saksi korban atas penyerahan uang tersebut, tanggal 4 Oktober 2005 saksi korban menyerahkan uang Dollar Amerika sebesar USD 20.000,- dua puluh ribu dollar kepada terdakwa berdasarkan kwitansi tanda terima uang dollar amerika yang diperbuat oleh terdakwa, tanggal 17 Oktober 2005 saksi korban menyerahkan uang sebesar Rp. 300.000.000,- tiga ratus juta rupiah berdasarkan kwitansi tanda terima yang dibuat oleh terdakwa untuk pembayaran titipan untuk saham di PT. ZETTA JAYA SUMATERA yang akan dibuatkan Akter Penyertaan ModalSaham dengan Perjanjian apabila dalam tempo 1 satu bulan sejak tanggal kwitansi tidak dibuat Akter Penyertaan saham maka saksi korban dan perusahaan saksi korban PT. ZETTA JAYA SUMATERA bersedia dituntut secara pidana dan perdata. Berdasarkan Slip Setoran uang tanggal 31 Oktober 2005 saksi korban menyetor uang ke Rekening No. 500.50.33868 An. terdakwa sebesar Rp. 45.000.000,- empat puluh lima juta rupiah, Pada tanggal 25 Nopember 2005 saksi korban menyerahkan uang sebesar USD 3.000 tiga ribu dollar Amerika berdasarkan kwitansi tanda terima yang dibuat oleh CHRISTINA sekretaris terdakwa, Pada tanggal 3 Desember 2005 saksi korban menyerahkan uang sebesar Rp. 216.000.000,- dua ratus enam belas juta rupiah terdakwa dan kemudian sebagai jaminan penyerahan uang saksi korban diberikan 1 satu lember Cek Kontan Bank Panin No. 276337 sebesar Rp. 216,000.000,- tanggai 3 Desember 2005, tanggal 22 Februari 2006 saksi korban menyerahkan uang sebesar Rp. 10.000.000,-sepuluh juta rupiah terdakwa dan kemudian sebagai jaminan penyerahan uang saksi korban diberikan 1 satu lembar Bilyet Giro Bank Panin No. A 351079 sebesar Rp. 10.000.000,- tanggal 22 Februari 2006, tanggal 10 Maret 2006 saksi korban menyerahkan uang sebesar Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah terdakwa dan kemudian sebagai jaminan penyerahan uang saksi korban diberikan 1 satu lembar Cek Kontan Bank Panin No. 298753 sebesar Rp. 50.000.000,- tanggal 10 Maret 2006. Saksi korban pernah mencairkan Bilyet Giro dan Cek Kontan yang saksi terima dari terdakwa ke Bank Panin pada tanggal 22 Februari 2006, dengan Bilyet Giro No. 351079 tanggal 22 Februari 2006 sebesar Rp. 10.000.000,- sepuluh juta rupiah namun Bilyet Giro tersebut ditolak pihak Bank Panin dengan memberikan surat keterangan Penolakan Warkat latu lintas pembayaran Giral dengan alasan persyaratan formal tidak dipenuhi. Selanjutnya pada tanggal 10 Maret 2006, saksi mencairkan cek kontan No. 298753 ke Bank Panin tanggal 10 Maret 2006 sebesar Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah namun cek kontan tersebut ditolak oleh Pihak Bank Panin dengan alasan saldo tidak mencukupi, oleh karena Bilyet Giro dan cek kontan yang diberikan terdakwa kepada saksi tidak bisa dicairkan, maka saksi mencari terdakwa, akan tetapi terdakwa selain menghindar, kemudian pada bulan Juni 2006 saksi pernah mengecek ke Bank Panin dan oleh Pegawai Bank Panin mengatakan bahwa Rekening SUNANDY LINANDA telah tutup oleh pihak Bank Panin karena Black List, akibat perbuatan terdakwa tersebut saksi korban mengalami kerugian sebesar Rp. 1.061.000.000,- satu milyar enam puluh satu juta rupiah, hingga akhirnya terdakwa ditangkap dan seianjutnya dibawa ke Polda Sumut guna pengusutan seianjutnya, adapun terdakwa mempergunakan uang milik saksi korban tanpa izin dari pemiliknya dengan demikian perbuatan terdakwa dapat dikatakan perbuatan yang melawan hukum.

2. Dakwaan