Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

melodi maupun ritme, atau sering disebut sight reading. Kodijat dalam Muttaqin dan Kustap 2008: 188 dalam kamusnya memasukkan entri solfeggio dari bahasa Inggris dan solfege yang mengandung dua pengertian. Keduanya berarti Latihan vokal tanpa perkataan, hanya dengan suku kata terbuka dan Latihan pendengaran yang sistematis.

b. Materi Solfegio

Jamalus 1988 : 55 mengungkapkan bahwa dalam belajar musik seseorang selalu sadar akan tiga hal dasar yaitu: 1 telinga harus mendengarkan nada-nada; 2 mata dan pikiran harus membaca musik; 3 otot-otot merasakan gerakan nada- nada. Dalam perkembangannya, solfegio tidak hanya menyanyi saja namun juga mendengar nada. Kemampuan membaca not disebut dengan sight reading, dan kemampuan mendengar not disebut dengan istilah ear training. Sight reading merupakan kemampuan membaca not tanpa persiapan Last, 1980: 135. Ear training merupakan latihan pendengaran atau ketajaman pendengaran musik, baik ketepatan ritmik maupun ketepatan nadanya. Kemampuan ini merupakan gabungan dari dua faktor, yaitu faktor kebiasaan dan pembawaan Benward, 1989: 9. Faktor kebiasaan inilah yang dapat dilatih untuk meningkatkan kepekaan pendengaran seseorang.

2. Interval

Interval adalah jarak antara dua nada yang dinyatakan dengan pembanding Soeharto, 1992: 55. Interval dapat dihitung baik itu jarak keatas maupun jarak kebawah dengan cara melangkah dari nada pertama ke nada kedua. Sebagai contoh, interval dari C ke G adalah 5 th , karena jika kita melangkah dari C, maka nada G adalah langkah kelima. Jarak antar nada tersebut ditulis dengan simbol interval, diantaranya P perfect, M mayor, m minor, dan A augmented. Interval memiliki simbol identitas yang ditentukan oleh kuantitas dan kualitas. Dalam sebuah tangganada, ada 7 nada yang masing-masing memiliki nama kuantitas interval. Nama kuantitas interval tersebut beserta simbolnya menurut Banoe 2011 yaitu: 1. Prim 1 st 2. Skunde 2 nd 3. Ters 3 rd 4. Kwart 4 th 5. Kwint 5 th 6. Sekt 6 th 7. Septim 7 th 8. Oktaf 8 th Kualitas sebuah interval adalah yang menentukan kesan yang ditimbulkan pada saat interval tersebut dibunyikan. Kualitas interval dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu interval 4 th , 5 th , dan 8 th yang disebut dengan Perfect, dan interval lainnya pada tangganada mayor disebut Major2 nd , 3 rd , 6 th , dan 7 th . Kualitas interval dapat diubah dengan cara memperlebar atau mempersempit jaraknya. Menurut Kennedy 2006, jika interval Major dipersempit secara kromatis sebanyak 1 semitone maka akan menjadi interval Minor, dan jika interval minor ini dipersempit lagi jaraknya maka disebut interval Diminished. Pada interval Mayor, jika diperlebar jarak intervalnya sebanyak 1 semitone, maka akan menjadi interval Augmented. Hal tersebut berlaku pula untuk interval