7
1. Fungsi Minat
Minat merupakan sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, minat dan sikap merupakan dasar bagi seseorang dalam hal pengambilan
keputusan Purwanto 2003: 140. Minat penting bagi manusia, karena dapat mengarahkan seseorang untuk mencapai tujuan dari hidupnya, sehingga dapat
membawa manusia pada hal-hal yang dianggap tidak perlu menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, karena kesadaaran yang timbul untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya tanpa membebani orang lain. Dalam bukunya Purwanto 2003: 75 menyebutkan bahwa proses minat terdiri atas : 1 motif alasan
dasar atau pendorong, 2 perjuangan motif, bahwa sebelum mengambil keputusan selalu terdapat beberapa motif dalam individu, 3 keputusan,
merupakan situasi dimana berisikan pemilihan antara motif-motif yang ada dan yang terakhir 5 bertindak sesuai keputusan yang diambil.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat dapat menyebabkan seseorang menjadi giat melakukan dan memenuhi segala sesuatu
yang telah menarik minatnya. Minat juga dapat dikatakan sebagai dorongan kuat dalam diri seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam pencapaian
tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Minat seseorang tidaklah terbentuk secara tiba-tiba melainkan terbentuk melalui proses yang
dilakukannya, akan tetapi ada pengaruh juga dari luar dirinya termasuk lingkungan.
8
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba. Minat tersebut ada karena pengaruh dari beberapa faktor. Menurut Adityaromantika 2010 :12,
faktor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang antara lain faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam adalah sesuatu yang membuat
seseorang berminat yang datangnya dari dalam diri. Menurut Reber dalam Muhibbin Syah 2005 : 151 faktor tersebut adalah “pemusatan perhatian,
keingint ahuan, motivasi, dan kebutuhan” dan Faktor dari luar adalah sesuatu
yang membuat siswa berminat yang datangnya dari luar diri, diantaranya adalah dorongan dari orang tua, dorongan dari guru, rekan, tersedianya
prasarana dan sarana atau fasilitas dan keadaan lingkungan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi minat yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari
dalam adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti perhatian, perasaan, perasaan senang, harapan, kebutuhan, dan motivasi atau dorongan
sedangkan faktor dari luar adalah faktor yang berasal dari luar dirinya atau karena pengaruh dari orang lain atau lingkungannya seperti dukungan
keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan fasilitas.
a. Faktor dari dalam Faktor dari dalam yaitu sesuatu yang membuat seseorang berminat
yang timbul dari dalam diri. Faktor dari dalam tersebut meliputi:
9
1 Kemauan
Menurut Ahmadi 1999, kemauan adalah dorongan dari dalam secara sadar, berdasarkan pertimbangan pemikiran dan perasaan, serta
seluruh pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya tujuan tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan
hidup pribadinya.
Dengan demikian kemauan adalah dorongan yang terarah pada tujuan yang dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan
melahirkan timbulnya suatu perhatian terhadap suatu obyek, sehingga dengan
demikian akan
memunculkan minat
individu yang
bersangkutan. Kartini Kartono 1996: 57 dalam bukunya menyatakan bahwa
beberapa ciri kemauan yang berupa dorongan dari dalam diri manusia yang berhubungan erat dengan suatu tujuan, disamping itu gejala
kemauan tidak hanya terdapat pertimbangan pemikiran dan perasan saja tetapi seluruh individu turut memberikan pertimbangan, pengaruh
dan corak perilaku kemauan. Ciri-ciri kemauan yang telah diuraikan menunjukan bahwa
kemauan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat seseorang dari dalam. Kemauan memiliki hubungan yang erat dengan
tujuan masing-masing individu sebagai pendorong dalam menentukan dan mempertimbangkan sesuatu.
Ahmadi 1999: 40 menyatakan bahwa timbulnya minat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya: 1 keadaan fisik, 2
keadaan materi, 3 keadaan psikis, 4 kata hati. Dengan kata lain
10
pendapat yang telah diuraikan berarti mampu tidaknya seseorang dalam segi fisik dan materi, seperti mampu atau tidaknya jasmani
untuk melakukan keputusan kemauan atau keadaan psikis yang mendukung seorang individu yang berupa kondisi jiwa dan mental
termasuk intelek dan kesanggupan-kesanggupan untuk melakukan keputusan kemauan, serta kata hati dari setiap individu sebagai
imbangan pelaksanaan yang menjadikan keputusan kemauan dilaksanakan dengan sepenuh hati menjadi faktor-faktor yang
menimbulkan minat dalam diri seseorang. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemauan
merupakan suatu hal yang menyebabkan seorang manusia sanggup melakukan berbagai tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan
tertentu, kemauan menjadi salah satu faktor penggerak seseorang untuk bersedia melakukan sesuatu.
2 Kebutuhan Menurut Maslow Sudiyono, 2005: 47, manusia memiliki
kebutuhan. Manusia adalah makhluk yang memiliki keinginan. Setiap keinginan yang telah terpenuhi, maka keinginan lainnya akan timbul.
Atas dasar kebutuhan manusia Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi:
a Kebutuhan fisik
b Kebutuhan memiliki rasa aman
c Kebutuhan sosial
d Kebutuhan akan penghargaan
e Kebutuhan aktualisasi diri
11
Kelima kebutuhan tersebut bersifat hierarkis. Artinya kebutuhan yang lebih tinggi akan terpenuhi apabila kebutuhan yang
lebih rendah telah terpenuhi. Minat seseorang juga dipengaruhi oleh kebutuhan. Sebagai contoh, minat siswa dalam mengikuti
ekstrakurikuler paduan suara didasarkan karena merupakan kebutuhan aktualisasi diri yang bertujuan untuk mengembangkan
potensinya dan pemenuhan diri. 3 Motivasi
Salah satu faktor yang mempengaruhi minat seseorang dari dalam adalah motivasi. Motivasi memiliki pengaruh yang besar bagi seorang
individu, khususnya siswa dalam memutuskan atau memilih minat yang akan dituju. Slameto 2010: 170 mengemukakan bahwa motivasi
merupakan suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan
konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya.
Oleh karena itu motivasi dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang
memberi arah atau dorongan dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi bekerja yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak
mudah patah untuk meencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan. Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai dengan
12
motivasi karena minat merupakan perpaduan antara keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada motivasi.
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. Menurut Greenberg Djaali, 2008: 25 motivasi
adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Motivasi merupakan salah satu hal yang
melatar belakangi individu melakukan sesuatu unuk mencapai tujuan tertentu.
Adapun Hamzah B. Uno 2008: 23 mengemukakan bahwa ciri-ciri atau indikator orang termotivasi antara lain: 1 Adanya
hasrat serta keinginan berhasil; 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3 Adanya harapan serta cita-cita masa depan; 4
Adanya penghargaan dalam belajar; 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam kegiatan belajar; 6 Adanya lingkungan belajar
yang kondusif. Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan, dapat disimpulkan
bahwa siswa yang memiliki motivasi dalam dirinya adalah siswa yang ulet dalam menyelesaikan tugas, siswa tekun, menunjukan minat,
selalu memperhatikan, dan adanya hasrat untuk berhasil. Pentingnya
motivasi adalah
karena motivasi
yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia
supaya mau bekerja dengan giat dan antusias untuk mencapai hasil yang yang optimal. Motivasi sangat penting dalam upaya untuk
13
mencapai prestasi di sekolah, dan yang harus dibangun adalah komponen guru dan siswa.
Purwanto 2003: 70 menyebutkan bahwa, fungsi motivasi adalah sebagai berikut: a pendorong, b penentu arah, c
penyeleksi perbuatan. Dapat dikatakan pula bahwa motivasi adalah hal ynag mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak, menjadi
penentu ke arah tujuan yang hendak dicapai sekaligus menentukan perbuatan mana ynag harus dilakukan guna mencapai tujuan dengan
mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi sebagai kekuatan pendorong, penentu arah, dan
penyeleksian suatu tindakan yang akan dilakukan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi memiliki manfaat yang besar bagi
diri seseorang dimana motivasi merupakan suatu tenaga pendorong untuk melakukan sesuatu. Bila motivasi itu besar tentu pengaruh yang
didapatkannya akan semakin baik, dan sebaliknya bila motivasi yang dimiliki itu kecil maka tujuan yang diinginkan juga kurang baik.
Motivasi yang dimiliki akan lebih mengarahkan tindakan seseorang cenderung intensif sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
14
b. Faktor dari luar Faktor dari luar ekstrinsik adalah faktor yang dipengaruhi dari
luar individu Walgito, 1997: 89. Faktor dari luar tersebut meliputi dukungan keluarga, lingkungan sekolah, dan mass media. Secara rinci
ketiga faktor tersebut diurakan sebagai berikut, 1
Dukungan Keluarga Dukungan adalah suatu sikap, pemberian bantuan atau
perhatian. Dalam hal ini, dukungan yang paling besar berasal dari orang tua diartikan sebagai sikap atau pemberian bantuan, perhatian
dan rasa sayang yang diberikan orang tua kepada anaknya atau anggota keluarga. Pemberian dukungan dapat berupa teguran,
pengarahan, membantu dalam menghadapi kesulitan ataupun menegur, memberi hukuman apabila berbuat kesalahan. Dalam hal ini
Aziz 2015 :15 menyatakan bahwa keluarga adalah sekelompok individu atau orang yang terdiri dari kepala keluarga dan anggotanya
dalam ikatan nikah ataupun nasab yang hidup dalam satu tempat tinggal, memiliki aturan yang ditaati secara bersama dan
mempengaruhi antar anggotanya serta memiliki tujuan dan program yang jelas.
Siswa merupakan bagian dari keluarga semenjak kecil hingga dewasa dan diasuh oleh orang dewasa yaitu orang tua. Perhatian,
peran, dan dukungan orang tua memiliki pengaruh yang besar karena keluarga juga merupakan pendidikan dasar dan lembaga pendidikan
15
awal yang memiliki fungsi edukatif yang sangat besar. Interaksi dalam kelurga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap corak,
tingkah laku, sifat anak dan orang tualah yang memiliki peran penting terhadap proses sosialisasi anak. Pendidikan formal yang diberikan
orang tua yaitu dengan memberikan dukungan dan arahan yang baik. Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan dapat disimpulkan
bahwa peranan orang tua dalam mendidik anak sangat penting guna menunjang dalam pendidikan formalnya dimana dalam proses belajar
anak tidak lepas dari bimbingan orang tua terhadap anak pada saat anak belajar di rumah atau di lingkungan keluarga. Cara belajar anak
atau siswa di sekolah maupun di luar sekolah bukan mutlak dari siswa akan tetapi, adanya dukungan dari orang tuanya. Dukungan tersebut
diharapkan dapat menunjang keberhasilan sekolah anak.
2 Lingkungan sekolah
Menurut Slameto 2010: 64 Faktor lingkungan sekolah yang mempengeruhi belajar sehingga menyebabkan timbulnya minat
terhadap mata pelajaran, yaitu: a
Metode mengajar Metode mengajar adalah suatu carajalan yang harus dilalui
di dalam mengajar. Mengajar itu sendiri adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu
menerima, menguasai, dan mengembangkannya. Di dalam lembaga pendidikan khususnya Sekolah Menengah Atas SMA,
16
orang lain yang disebut di atas disebut sebagai muridsiswa, yang dalam proses belajar agar dapat menerima, menguasai dan lebih-
lebih mengembangkan bahan pelajaran itu, maka cara-cara mengajar serta cara belajar haruslah setepat-tepatnya dan
seefisien serta seefektif mungkin sehingga siswa juga memiliki minat yang besar terhadap mata pelajaran tersebut.
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa metode mengajar itu mempengaruhi proses belajar. Metode mengajar guru yang
kurang baik akan mempengaruhi siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar guru yang kurang baik itu dapat terjadi
misalya kurangnya penguasaan bahan ajar sehingga guru menyajikannya tidak jelas sehingga siswa kurang senang
terhadap pelajaran atau guruya. Akibatnya siswa malas untuk belajar.
b Relasi guru dengan siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses
itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengeruhi oleh relasinya dengan gurunya. Di dalam relasi guru dengan siswa yang baik,
siswa akan menyuki gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-
baiknya. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, jika siswa membenci gurunya. Siswa tersebut segan mempelajari mata pelajaran yang
17
diberikannya, akibatnya pelajaran tidak maju. Guru yang kurang berinterksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses
belajar mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
c Relasi siswa dengan siswa
Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada grup yang saling
bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing siswa tidak tampak. Siswa yang
mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau
sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan
mengganggu belajarnya. Lebih-lebih lagi ia menjadi malas untuk masuk sekolah dengan alasan-alasan yang tidak-tidak karena di
sekolah mengalami perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-temannya. Jika hal ini terjadi, segeralah siswa diberi
pelayanan bimbingan dan penyuluhan agar ia dapat diterima kembali ke dalam kelompoknya. Menciptakan relasi baik antar
siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar dan minat siswa.
Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap minat dan
18
belajar siswa. apabila siswa tidak dapat menyesuaikan dengan keadaan lingkungan sekolah, akan berakibat pada anak yang
cenderung kurang berminat terhedap pembelajaran tertentu di sekolah tersebut, dan sebaliknya apabila siswa dapat
menyesuaikan dengan kondisikeadaan di lingkungan sekolah, maka minat siswa tersebut akan lebih besar untuk belajar.
3 Mass media
Menurut Slameto 2010: 70, yang termasuk mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik,
dan lain-lain. Semuanya itu ada dan beredar di masyarakat. Telah kita pahami bahwa media massa memberikan berbagai menu kepada
masyarakat. Misalnya berupa berita, perilaku, dan gambar-gambar. Semua informasi dari media massa tersebut memberikan landasan
kognitif bagi terbentuknya sikap dan minat terhadap suatu hal. Pesan- pesan, berita atau informasi dari media massa tersebut memberikan
sugesti terhadap afeksi bagi terbentuknya sikap dan minat seseorang Sudiyono, 2005: 67
Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik, terhadap minat siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media
yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Maka perlulah kiranya siswa mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup
bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
19
3. Unsur-unsur Minat
Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu tersebut
memiliki beberapa unsur, unsur-unsur minat menurut Suryabrata 2011:12 dibagi menjadi 3 antara lain:
a. Perhatian
Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa terhadap
pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan hal yang lain. Seseorang yang memiliki minat obyek tertentu maka
dengan sendirinya dia akan memperhatikan obyek tersebut. Misalnya seseorang telah menaruh minat terhadap ekstrakurikuler paduan
suara, makan dia akan berusaha untuk mengikuti dan memperhatikan penjelasan dari guru atau pelatihnya.
Perhatian sangatlah penting agar dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa
dalam belajar. Menurut Suryabrata 2011:14, perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek, banyak
sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Semakin banyak kesadaran yang menyertai suatu aktifitas atau
pengalaman batin semakin intensiflah perhatiannya. Aktifitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya
pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai seorang guru harus selalu
20
berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya, sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang diajarkannya.
b. Perasaan
Unsur yang tidak kalah penting adalah perasaan peserta didik terhadap apa yang disampaikan oleh gurunya. Menurut Suryabrata
2011:66, perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala
mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak dalam berbagai taraf. Tiap aktifitas dan pengalaman yang dilakukan akan
selalu diliputi oleh suatu perasaan, baik perasaan senang maupun tidak senang. Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi
mengenal, artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menganggap, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu. Yang
dimaksud dengan perasaan di sini adalah perasaan senang dan tertarik.
Menurut Winkell 1983:30, perasaan merupakan aktifitas psikis yang di dalamnya subyek menghayati nilai-nilai dari suatu
obyek. Perasaan sebagai faktor psikis non intelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa
mengadakan penilaian
spontan melalui
perasaanya tentang
pengalaman belajar di sekolah, dan penilaian itu menghasilkan penilaian yang positif maka akan timbul perasaan senang di hatinya
21
akan tetapi jika penilaiannya negatif maka akan timbul perasaan tidak senang.
c. Motif Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Suryabrata 2010: 70, motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencari suatu tujuan. Berdasarkan atas munculnya suatu motif maka motif oleh Suryabrata
2011: 72 dibedakan menjadi dua macam yaitu motif ekstrinsik dan motif intrinsik. Motif yang berfungsi karena adanya rangsangan dari
luar adalah motif ekstrinsik, sedangkan motif yang tidak perlu rangsangan dari luar merupakan motif intrinsik.
Senada dengan uraian tersebut dikemukakan juga oleh Suryabrata 2011:74, aktifitas yang didorong oleh motif intrinsik ternyata lebih
sukses daripada aktifitas yang didorong oleh motif ekstrinsik, karena itu alangkah baiknya kalau dapat ditimbulkan seluas mungkin motif
intrinsik itu kepada anak didik.
B. Ekstrakurikuler
Menurut Departemen Pendidikan Nasional 2005: 291 kegiatan ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan yang berada di luar program
yang tertulis dalam kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan
pengayaan atau perbaikan yang berkaitan dengan program intrakurikuler.
22
Kegiatan ekstrakurikuler dilakasanakan di luar jam pelajaran wajib. Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran
baik di sekolah maupun diluar sekolah,dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa serta menyalurkan bakat dan minat.
Kegiatan ini memberikan keleluasaan waktu dan memberkan kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang
sesuai dengan bakat dan minat mereka. Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dijadikan wadah bagi siswa yang memiliki minat untuk mengikuti
berbagai macam jenis kegiatan. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan
yang diikuti oleh siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program dilaksanakan diluar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas
wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa.
1. Tujuan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan seperangkat pengalaman belajar memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa.
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menurut Diraktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Suryosubroto, 2009:
288 antara lain bahwa kegiatan ekstrakurikuler haru dapat meningkatkan kemampuan siswa, khususnya dalam aspek kognitif, efektif dan
23
psikomotor, selain itu juga harus menjadi kegiatan yang dapat mengembangkan bakat dan minat siswa menuju manusia seutuhnya yang
positif, dan memberikan pengetahuan , mengenalkan serta dapat membedakan antara satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
Lebih lanjut
Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan
Suryosubroto, 2009:288 menegaskan bahwa ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler harus berpangkal pada kegiatan yang dapat menunjang
serta mendukung program intrakurikuler dan program kokurikuler. Jadi ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah berupa
kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang dan dapat mendukung program intrakurikuler yaitu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan
penalaran siswa, keterampilan melalui hobi dan minatnya serta pengembangan sikap yang ada pada program intrakurikuler dan program
kokurikuler.
2. Fungsi Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler memiliki tujuan yang menunjang dan mendukung program intrakurikuler di sekolah. Selain menjadi wadah
dalam mengembangkan minat siswa, Muhaimin 2009 : 75 menjelaskan bahwa ekstrakurikuler juga memiliki berbagai macam fungsi diantaranya
a pengembangan, b sosial, c rekreatif, d perisapan karier. Bahwa ekstrakurikuler harus dapat menjadi wadah untuk mengembangkan
kemampuan siswa sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka, dan juga mengembangkan rasa tanggung jawab sosial peserta didik di sekolah.
24
Selain itu, ekstrakurikuler juga harus memiliki suasana rileks dan menggembirakan bagi siswa agar menunjang proses perkembangan, dan
yang lebih penting yaitu ekstrakurikuler menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan kesiapan karier di masa depan.
Berdasarkan fungsi ekstrakurikuler yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler di sekolah merupakan
kegiatan yang menunjang intrakurikuler. Tidak hanya itu, kegiatan ekstrakurikuler juga menjadi sebuah wadah yang memiliki peran penting
bagi siswa untuk mengembangkan minat, kreativitas, sosial, bahkan karier mereka di masa depan
.
C. Paduan Suara
Menurut Jamalus 1981: 95, paduan suara merupakan nyanyian bersama dalam beberapa suara yang biasanya nyanyian bersama itu dibagi
dalam empat suara, tiga suara, dan paling sedikit dua suara. .Dari pendapat yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa paduan suara merupakan
sekelompok orang yang bernyanyi bersama dalam satu kesatuan vokal yang terbagi dalam beberapa jalur suara yaitu sopran, alto, tenor dan bass.
Prier 2003: 13 mengungkapkan bahwa ada empat jenis dan komposisi paduan suara pada umumnya yaitu : 1 paduan suara anak-
anak, 2 paduan suara remaja, 3 paduan suara dewasa, dan 4 paduan suara sejenis.
25
1 Paduan Suara Anak-anak.
Dalam paduan suara anak-anak jumlah anggota sebaiknya antara 40-50 anak. Bila anggota terlalu kecil agak sukar bernyanyi
dengan lembut sedangkan bila jumlah terlalu besar agak sulit untuk menjaga ketertiban. Ciri khas paduan suara anak-anak : suara murni,
polos, dan tidak dibuat- buat, serta mengandung keindahan sehingga sudah cukup dengan satu suara saja. Namun dapat pula dicoba
bernyanyi dengan dua atau tiga suara, lebih baik lagi kalau bisa diiringi.
Persoalan khusus dalam paduan suara anak-anak terdiri atas: a terletak pada pembentukan suara, b ketepatan nada, c bahan
nyanyian yang masih terbatas karena tidak boleh terlalu sederhana tetapi tidak terlalu sukar Prier 2003: 13
2 Paduan Suara Remaja
Dalam paduan suara remaja jumlah anggota sebaiknya antara 15 -50 orang. Kurang dari 15 orang belum bisa disebut dengan paduan
suara, lebih dari 50 orang kekompakan anggota kurang terjaga. Ciri khasnya terletak pada semangat para remaja dalam bernyanyi terutama
dalam lagu yang mencerminkan semangat, misalnya untuk lagu-lagu perjuangan atau lagu-lagu daerah yang ritmenya agak cepat. Persoalan
khusus untuk putera yang berumur antara 12 tahun hingga 13 tahun perlu diperhatikan apabila sudah memasuki masa puber biasanya
mengalami mutasi suara, sehingga dalam bernyanyi perlu menghindari
26
nada-nada yang sangat tinggi maupun sangat rendah. Kemungkinan komposisi paduan suara untuk SMP adalah a sopran
1
, sopran
2
, alto S
1
S
2
A tanpa putera yang suaranya telah berubah, dan Sopran , Alto, Tenor SAT dengan putera yang suaranya telah berubah Prier 2003:
13. 3
Paduan Suara Dewasa Jumlah anggota dalam paduan suara dewasa setidak-tidaknya
20 anggota dan tidak ada batas maksimum. Sebagai bahan perbandingannya adalah sebagai berikut : S = 3, A = 2, T = 2, B = 3.
Paduan suara Sopran Alto Tenor Bass SATB bagi orang dewasa dianggap mempunyai ciri yang paling bulat dan seimbang karena
masing-masing suara sudah dapat berdiri sendiri terutama bila lagunya bergaya polifon. Paduan suara dewasa apabila dilatih dengan baik
dapat berkembang mencapai mutu profesional dan ke arah ekspresi musik yang disertai dengan tarian dan sebagainya Prier 2003: 14.
4 Paduan Suara Sejenis
Jumlah anggota dalam paduan suara sejenis antara 25-50 orang. Paduan suara sejenis terdiri atas: a suara sejenis wanita
Sopran
1
, Sopran
2
, Alto S
1
S
2
A dan Sopran, Mezzosopran, Alto S Ms A, b suara sejenis pria Tenor
1
,Tenor
2
, Bass T
1
T
2
B dan Tenor, Baritone, Bass T Br B, dan c suara sejenis anak-anak
Sopran Alto S A. Paduan suara dengan 2 atau 3 suara jika
27
dinyanyikan dengan halus akan tampak suatu keindahan meskipun tidak diiringi Prier 2003: 14.
Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan, paduan suara dapat digolongkan berdasarkan usia dan jenis kelamin, mulai dari
paduan suara anak-anak, paduan suara remaja, paduan suara dewasa, paduan suara laki-laki dan paduan suara perempuan. Dalam hal ini
disebutkan bahwa paduan suara sejenis memang merupakan suatu hal yang biasa, akan tetapi paduan suara akan lebih baik jika memiliki
semua jenis suara yaitu sopran, alto, tenor, dan bass yang tergabung dalam satu grup atau kelompok sehingga dapat terbentuk paduan suara
yang lengkap.
D. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Ameliana Dastumi 2015 dengan judul Minat dan Motivasi Siswa terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Musik di
SMP Negeri 1 Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan minat dan motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler musik di SMP Negeri 1
Sleman. Hasil dari penelitian tersebut adalah minat siswa terhadap ekstrakurikuler musik tergolong sedang yaitu sebanyak 37 siswa 46,8, dan
motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler musik tergolong sedang yaitu 43 siswa 54,4 kegiatan ekstrakurikuler musik dapat memberikan
dampak positif terhadap semangat belajar siswa dalam bermusik. Setelah melakukan pengolahan data tentang minat dan motivasi siswa terhadap
28
kegiatan ekstrakurikuler musik dapat memberikan dampak positif terhadap semangat belajar siswa dalam bermusik.
Berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Aulia Devi Prahmadita 2014 dengan judul faktor-faktor mempengaruhi minat siswa
untuk mengikuti ekstrakurikuler drumband di SMP Negeri 1 Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa di SMP Negeri 1
Sleman terhadap ekstrakurikuler drumband, dan mengetahui faktor yang lebih dominan dalam mempengaruhi minat siswa untuk mengikuti
ekstrakurikuler drumband. Hasil dari penelitian tersebut adalah minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler drumband di SMP Negeri 1 SLeman secara
keseluruhan berada pada kategori sedang sebesar 62,0, disamping itu faktor eksternal merupakan faktor yang lebih dominan dalam mempengaruhi minat
siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler drumband sebesar 80,0 dibandingkan dengan faktor internal sebesar 52,0
Letak relevan dari kedua penelitian tesebut dengan penelitian ini adalah topik yang diambil untuk penelitian sama yaitu minat siswa. Metode
penelitian yang digunakan juga menggunakan metode kuantitatif. Hanya saja dalam penelitian ini menitikberatkan pada bidang paduan suara, dan memiliki
perbedaan lokasi penelitian yaitu SMP Negeri 3 Godean.
E. Kerangka Berpikir
Setiap sekolah di Indonesia menginginkan siswanya untuk maju dan unggul di berbagai bidang, baik dalam bidang akademis maupun non-
29
akademis. SMP Negeri 3 Godean menyediakan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler guna memberikan wadah bagi siswanya untuk menuangkan
minat dan bakat mereka ke dalam hal yang positif. Ekstrakurikuler yang diadakan bersifat umum dan tidak ada batasan tertentu dalam persyaratan
mengikuti setiap ekstrakurikuler yang ada. Peserta yang diperkenankan untuk ikut serta adalah peserta dari kelas VII dan VIII, kecuali untuk kelas IX,
sudah tidak boleh mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karena sudah harus fokus pada ujian nasional.
Begitu juga
dengan ekstrakurikuler
paduan suara
yang diselenggarakan oleh SMP Negeri 3 Godean, kegiatan ini memberikan sarana
bagi setiap siswanya yang memiliki minat dalam seni suara, dan memiliki keinginan untuk mengembangkannya. Selain untuk menuangkan minat dan
bakat melalui ekstrakurikuler paduan suara, siswa juga dapat membangun komunitas sosial dan mendapatkan aktualisasi diri yang lebih besar melalui
kegiatan tersebut dibandingkan dengan mereka yang tidak. Paduan suara biasanya terdiri dari beberapa laki-laki sebagai suara tenor dan bass, dan
perempuan sebagai suara alto dan sopran, akan tetapi kenyataannya adalah tidak ada siswa laki-laki yang mengikuti ekstrakurikuler paduan suara
meskipun guru pembimbing telah melakukan sosialisasi kepada siswa untuk mengikuti dan bergabung kedalam ekstrakurikuler tersebut.
Tidak adanya siswa laki-laki yang mengikuti ekstrakurikuler paduan suara merupakan hal yang sudah terjadi dalam beberapa tahun yang lalu
sampai sekarang. Untuk itu dilakukan penelitian yang menggunakan
30
instrumen berupa angket yang berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengungkap seperti apakah minat mereka terhadap kegiatan ekstrakurikuler
tersebut ditambah dengan wawancara singkat terhadap beberapa siswa laki- laki yang diharapkan dapat menguatkan data penelitian. Diharapkan melalui
penelitian ini, dapat memberikan informasi yang mengarah pada solusi untuk mengatasi masalah yang ada.