KETENTUAN UMUM Pengauditan internal atas proses rekrutmen, seleksi dan pelatihan karyawan (studi kasus pada PT. Tinular Media Solo)

BAB VII PENGGAJIAN

Pasal 16 Penetapan Gaji 1. Direksi menetapkan sistem dan peraturan penggajian yang berlaku di Perusahaan dan diatur dalam ketentuan tersendiri 2. Kenaikan gaji karyawan ditetapkan oleh Direksi dan dilakukan satu kali setiap awal tahun. 3. Besar kenaikan gaji merujuk pada laju inflasi, prestasi kondite karyawan serta kemampuan perusahaan. 4. Penetapan gaji terendah tidak kurang dari upah minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah. 5. Pajak atas gaji menjadi tanggungan perusahaan. Pasal 17 Pembayaran Gaji Gaji karyawan dibayarkan selambatnya pada hari kerja terakhir pada awal bulan yang bersangkutan. Pasal 18 Gaji Selama Sakit Berkepanjangan 1. Yang dimaksud dengan gaji selama sakit berkepanjangan adalah gaji yang dibayarkan pada karyawan yang mengalami sakit yang lama dan terus menerus yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter. 2. Besarnya pembayaran gaji tersebut berpedoman pada Undang-Undang No.13 tahun 2003 Pasal 93 yang besarnya sebagai berikut : a. untuk 4 empat bulan pertama, dibayar 100 seratus perseratus dari gaji; b. untuk 4 empat bulan kedua, dibayar 75 tujuh puluh lima perseratus dari gaji; c. untuk 4 empat bulan ketiga, dibayar 50 lima puluh perseratus dari gaji; d. untuk bulan selanjutnya dibayar 25 dua puluh lima perseratus dari gaji sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.

BAB VIII KESEJAHTERAAN

Pasal 19 Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja 1. Sesuai Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam program Jamsostek Jaminan Sosial Tenaga Kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Program JAMSOSTEK yang diikuti oleh Perusahaan adalah: Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JKM, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK dan Jaminan Hari Tua JHT dalam hubungan kerja. Pasal 20 Tunjangan Hari Raya Keagamaan 1. Yang berhak mendapat Tunjangan Hari Raya Keagamaan THR adalah Karyawan tetap dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bagi Karyawan yang pada saat tanggal Hari Raya telah bekerja sebagai karyawan tetap selama 12 bulan diberikan 1 kali THR. b. Bagi Karyawan yang pada saat tanggal Hari Raya telah bekerja sebagai karyawan tetap di bawah 1 tahun, jumlah THR yang diberikan dihitung proporsional, yaitu 112 dari THR untuk tiap bulan masa kerja yang genap. c. Karyawan yang bekerja kurang atau lebih sebelum saat tanggal Hari Raya telah berhenti bekerja dari Perusahaan tidak berhak atas THR. d. Besaran 1 satu kali THR adalah: sebesar gaji yang diterima selama 1 bulan. Pasal 21 Tunjangan Kematian Uang Duka 1. Bila Karyawan meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja, di samping mendapatkan uang pesangon dan uang jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku, kepada keluarganya atau ahli warisnya diberikan: a. GajiUpah dalam bulan yang sedang berjalan. b. Uang duka. c. Santunan kematian yang dilaksanakan melalui program jamsostek sesuai ketentuan perundangan yang berlaku UU No. 03 tahun 1992 jo PP No. 79 tahun 1998 2. Bila yang meninggal adalah istrisuami karyawan, anak karyawan, orang tua bukan mertua karyawan maka akan diberikan uang duka. 3. Besarnya uang duka ditetapkan tersendiri berdasarkan keputusan Direksi. Pasal 22 Pinjaman 1. Untuk meringankan beban Karyawan, Perusahaan memberikan bantuan keuangan berupa pinjaman tanpa bunga bagi Karyawan untuk keperluan yang dianggap penting dan mendesak. 2. Pinjaman diberikan kepada karyawan yang telah bekerja minimal 12 bulan berturut-turut. 3. Besarnya pinjaman maksimal adalah 1 kali gaji total dan harus lunas paling lambat dalam jangka waktu 6 bulan. 4. Pinjaman dapat diberikan atau ditolak oleh Direksi tergantung kondisi keuangan perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI