b. Persepsi masyarakat terhadap pembangunan WC umum di Kampung Nelayan.
c. Persepsi masyarakat terhadap pendirian posyandu di Kampung Nelayan. d. Persepsi masyarakat terhadap perbaikan jalan setapak rabat beton di
Kampung Nelayan. e. Persepsi masyarakat terhadap penyuluhan kebersihan sampah di
Kampung Nelayan. 2. Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan peneliti dengan cara tidak langsung ke objek penelitian, tetapi melalui penelitian terhadap dokumen dokumen
yang berkaitan dengan objek penelitian. Penelitian ini juga menggunakan metode dokumentasi. Menurut Arikunto 2006 metode dokumentasi
adalah mencari data mengenai hal hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan
sebagainya.
3.5 Metode Analisa Data
Setelah mendapatkan data data penelitian, yaitu data pengetahuan masyarakat setempat tentang pembangunan, data kebutuhan masyarakat akan pembangunan dan
data persepsi masyarakat setempat mengenai dinamika pembangunan selanjutnya ketiga jenis data tersebut digunakan menjadi bahan analisa. Berdasarkan pendapat
Darwin P. Hunt, 2003 bahwa persepsi dibentuk berdasarkan pengetahuan dan
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan manusia maka dapat dijabarkan bahwa data persepsi merupakan variabel terikat yang dibentuk variabel bebas yaitu data pengetahuan atau data kebutuhan,
sehingga dapat dikatakan variabel persepsi memiliki hubungan fungsional dan kausal dengan variabel pengetahuan dan variabel kebutuhan. Metode analisa yang digunakan
dalam meneliti hubungan antara variabel salah satunya adalah dengan menggunakan analisis Pearson Chi Square Test.
Ketiga variabel penelitian diukur dengan menggunakan skala likert dimana untuk variabel pengetahuan diukur dengan data ordinal dengan kategori data yaitu
berpengetahuan kurang, berpengetahuan cukup dan berpengetahuan baik. Untuk variabel kebutuhan diukur dengan data ordinal dengan kategori data yaitu tidak
membutuhkan, membutuhkan dan sangat membutuhkan. Untuk variabel persepsi masyarakat akan pembangunan diukur dengan data ordinal dengan kategori data yaitu
sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik dan sangat baik. Dalam mendapatkan data ordinal kebutuhan dan data ordinal persepsi dilakukan langsung dengan
menyebarkan angket kuisioner, namun untuk mendapatkan data ordinal pengetahuan perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu yaitu dengan cara melakukan scoring
penilaian terhadap jawaban atas pertanyaan pertanyaan pengetahuan yang diberikan kepada responden. Kategori berpengetahuan baik adalah apabila subyek mampu
menjawab dengan benar 76-100 dari seluruh pertanyaan. Kategori berpengetahuan cukup apabila subyek mampu menjawab dengan benar 56-75
dari seluruh pertanyaan. Kategori berpengetahuan kurang apabila subyek mampu menjawab dengan benar 40-55 dari seluruh pertanyaan.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah frekuensi dari masing masing kategori atas ketiga variabel tersebut akan saling diperbandingkan secara tabulasi silang untuk kemudian dilakukan analisa
komparatif dengan teknik chi square untuk memperoleh hubungannya, dengan rumusan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Ho diterima: Tidak ada hubungan faktor pengetahuankebutuhan dengan
persepsi masyarakat.
2. Ho ditolak: Terdapat hubungan faktor pengetahuankebutuhan dengan
persepsi masyarakat.
Dasar pengambilan keputusan yaitu dengan melihat perbandingan X
2
hitung dengan X
2
tabel: 1. Jika X
2
hitung X
2
tabel, maka Ho diterima 2. Jika X
2
hitung X
2
tabel, maka Ho ditolak Dalam menentukan X
2
tabel df k-1xk-1 = 8, pada tingkat kepercayaan 95 diperoleh nilai X
2
tabel sebesar
15,507.
Dengan menggunakan metode analisa tersebut maka akan diperoleh hasil penelitian untuk kemudian dilakukan penarikan kesimpulan sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu menemukan pengaruh tingkat pengetahuan dan kebutuhan masyarakat terhadap pembentukan persepsi berkenaan dengan pembangunan yang
sudah pernah dilakukan di Kampung Nelayan Belawan Medan.
Universitas Sumatera Utara
36
BAB IV GAMBARAN UMUM KAWASAN