sesuai kesanggupan kondisi keuangan dan pemilihan titiksegmen lokasi rencana kerja berdasarkan kriteria lokasi yang dianggap prioritas dan paling mendesak untuk
dibangun. Umumnya berdasarkan kondisi jalan yang paling buruk dan membahayakan keselamatan, jalan sentral strategis yang menangkap kepentingan
orang banyak dan juga mempertimbangkan pemerataan bagi masyarakat. Pada saat pelaksanaan pekerjaan dikerjakan oleh satu orang tukang, satu orang kenek tukang,
dan sebagian kecil masyarakat sebagai pekerja. Keseluruhan pekerja merupakan masyarakat Kampung Nelayan yang membentuk suatu Kelompok Swadaya
Masyarakat dan diberikan nama atau disingkat seperti contohnya KSN Melati dan diawasi oleh fasilitator dari PNPMP2KP.
4.3 Pembangunan Sumur Bor
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar dan utama bagi penduduk Kampung Nelayan. Kondisi lingkungan sekitar menyulitkan masyarakat dalam
memperoleh air bersih dimana air yang tersedia di Kampung Nelayan Belawan Medan adalah air asin atau air payau. Untuk memperoleh air bersih masyarakat harus
menggali sumur dalam dengan kedalaman yang cukup di bawah laut untuk kemudian dapat dipompa dan cukup layak untuk digunakan sebagai air minum Gambar 4.6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Pembangunan Sumur Bor Kampung Nelayan Situasi perkampungan yang terisolir sedemikian menjadikan sampai pada saat
ini Kampung Nelayan belum memiliki jaringan pipa air minum dari perusahaan air minum daerah. Tidak seperti pada daerah daratan, kondisi resapan air asin yang
cukup tinggi di pinggir laut membuat masyarakat kesulitan dalam memperoleh air bersih. Pengeboran pipa dilakukan puluhan meter untuk mendapatkan kualitas air
yang cukup baik untuk dapat diminum. Saat ini terdapat sekitar 50 titik sumur bor sebagai sumber ketersediaan air
bersih bagi masyarakat Kampung Nelayan Gambar 4.7.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Peta Lokasi Sumur Bor Pembangunan sumur bor dilakukan oleh masyarakat sendiri dan dari berbagai
sumbangan pembangunan di Kampung Nelayan. Pembangunan yang dilakukan pemerintah seperti pembangunan sumur bor sekaligus menara air yang dibangun oleh
Dinas Pekerjaan Umum Pemerintahan Kota Medan pada tahun 2006. Sumbangan dari berbagai pihak antara lain seperti pembangunan sepuluh unit sumur bor yang
dilaksanakan oleh organisasi Ikatan Istri Pimpinan IIP BUMN PT. Perkebunan Nusantara pada tahun 2012. Sebagian masyarakat Kampung Nelayan melalui
kelompok swadaya masyarakat juga menggalang dana dan telah membangun beberapa titik instalasi sumur bor di Kampung Nelayan. Sampai dengan sekarang ini
terdapat sekitar 50 titik sumur bor yang tersebar merata di keseluruhan Kampung
Universitas Sumatera Utara
Nelayan dengan kondisi keadaan yang beragam, sebagian dalam kondisi baik dan sebagian kecil sudah tidak dapat dipergunakan. Hal ini dikarenakan untuk satu titik
sumur bor tidak dapat dijadikan sumber air bersih untuk selamanya. Kapasitas air bersih yang semakin berkurang ataupun kedalaman pipa yang dibutuhkan semakin
dalam mempengaruhi pasokan air bersih yang dibutuhkan. Kedalaman yang cukup memiliki nilai yang bervariasi mulai dari 50–90 m di bawah laut. Pada lokasi tertentu
dan daerah strategis yang merupakan area fasilitas umum juga dibangun titik instalasi sumur bor untuk memenuhi kebutuhan sumber air bersih bagi masyarakat, seperti
pada area rumah ibadah mesjid dan sekolah dasar.
4.4 Pembangunan Sarana Posyandu