Masyarakat Pembangunan TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 2.1. Faktor yang mempengaruhi persepsi Variabel Darwin P. Hunt Richard Gregory Muhyadi Robbins Miftah Thoha Mutmainah Pengetahuan v v v v v Keyakinan v v Kebutuhan v v v v v Pengalaman masa lalu v v v Sikap v v v Kepribadian v ekspektasi v v v Targetobjek v v v Situasi V v v

2.2 Masyarakat

Dalam kamus bahasa Inggris, masyarakat disebut society asal katanya socius yang berarti kawan. Arti yang lebih khusus, bahwa masyarakat adalah kesatuan sosial yang mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan-ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat dan sebaginya. Sedangkan jiwa masyarakat ini merupakan potensi yang berasal dari unsur-unsur masyarakat meliputi pranata, status dan peranan sosial. Sehingga para pakar sosiologi seperti Mac Iver, J.L Gillin memberikan pengertian bahwa masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang Universitas Sumatera Utara saling bergaul berinteraksi karena mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama berupa suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu identitas bersama Soelaiman, dalam Adrianto, 2006.

2.3 Pembangunan

2.3.1 Pengertian pembangunan Secara sederhana pembangunan sering diartikan sebagai suatu upaya untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik. Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuanperbaikan progress, pertumbuhan dan diversifikasi. Para ahli memberikan pengertian pembangunan yang beragam. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005. Menurut Bintoro Tjokroamidjojo 1988, pembangunan adalah upaya suatu masyarakat bangsa yang merupakan suatu perubahan sosial yang besar dalam berbagai bidang kehidupan ke arah masyarakat yang lebih maju dan baik, sesuai dengan pandangan masyarakat bangsa itu. Siagian 1994 memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa nation building”. Pembangunan adalah proses perubahan yang Universitas Sumatera Utara mencakup seluruh sistem sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya. Portes 1998 mendefenisikan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Ginanjar Kartasasmita 1994 memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”. Pembangunan dapat diartikan sebagai upaya terencana dan terprogram yang dilakukan secara terus menerus oleh sutau negara untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Setiap individu society atau Negara state akan selalu bekerja keras untuk melakukan pembangunan demi kelangsungan hidupnya untuk masa ini dan masa yang akan datang. Pembangunan dapat diartikan sebagai upaya terencana dan terprogram yang dilakukan secara terus menerus oleh suatu negara untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik, dan merupakan proses dinamis untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan kegiatan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Tiap tiap negara selalu mengejar pembangunan dengan tujuan semua orang turut mengambil bagian. Sedangkan kemajuan ekonomi adalah suatu komponen esensial dari pembangunan itu, walaupun bukan satu satunya. Hal ini disebabkan pembangunan itu bukanlah semata-mata fenomena ekonomi. Dalam pengertian yang paling mendasar, bahwa pembangunan itu haruslah mencakup masalah-masalah materi dan finansial dalam kehidupan. Pembangunan seharusnya Universitas Sumatera Utara diselidiki sebagai suatu proses multi dimensional yang melibatkan reorganisasi dan reorientasi dari semua sistem ekonomi dan sosial Todaro, 2000. Sejalan dengan pendapat tersebut Dudley Seers, menyatakan bahwa pembangunan menuju pada tiga sasaran penting yaitu mengurangi: kemiskinan poverty, pengangguran unemployment, dan ketimpangan inequality. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dinamika pembangunan Kampung Nelayan adalah aktifitas pergerakan pergerakan usaha untuk memperbaiki kondisi yang lebih baik bagi masyarakat untuk menuju ke arah kemajuan di Kampung Nelayan. Maju mundurnya suatu masyarakat dapat dilihat dari hasil hasil pembangunan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat tersebut. 2.3.2 Stakeholder dalam pembangunan Dalam melaksanakan pembangunan terdapat tiga komponen utama agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik dan berhasil, pertama yaitu pemerintah, kedua masyarakat dan ketiga swasta. Ketiganya memiliki peranan masing masing, tetapi dalam pelaksanaannya ketiga komponen tersebut harus saling berkoordinasi, bekerjasama dan saling melengkapi. Secara lebih jelas peranan ketiga komponen tersebut adalah: a. Peran Pemerintah Sesuai dengan peraturan yang berkaitan dengan otonomi daerah maka pemerintah sekarang ini dalam melaksanakan program pembangunannya tidak dapat menerapkan pola-pola yang bersifat arahan, instruksi, binaan Universitas Sumatera Utara maupun pedoman pelaksanaan beserta petunjuk teknisnya namun lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator. Guna mempercepat keberhasilan pembangunan prasarana dasar permukiman maka peranan pemerintah dapat berupa pemberian stimulan yang berupa konsultasi dan kemudahan berkomunikasi, material dan dana. b. Peran Masyarakat Masyarakat merupakan salah satu komponen utama dalam pelaksanaan pembangunan, karena mereka dapat berperan baik sebagai subyek maupun obyek pembangunan. Keterlibatan masyarakat akan sangat mendorong terciptanya suatu hasil pembangunan yang baik, karena biar bagaimanapun masyarakatlah yang mengetahui sekaligus memahami kondisi apa yang ada di wilayahnya. Disamping itu, dengan melibatkan mereka dalam proses pembangunan, pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada masyarakat sehingga mereka dapat merasa ikut bertanggung jawab dan merasa memiliki program-program pembangunan. c. Peran Swasta Secara umum peranan swasta tidak dapat dipisahakan dari peran masyarakat, namun demikian peranan mereka sangat besar terhadap laju pembangunan. Adanya kewenangan suatu daerah untuk mengatur rumah tangganya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, akan membuka peluang bagi para investor pemegang modal untuk menanamkan usahanya. Perlu disadari bersama bahwa anggaran pemerintah untuk pembangunan Universitas Sumatera Utara sangat terbatas untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat yang boleh dikata tidak mempunyai batas. Munculnya investor akan sangat membantu pelaksanaan program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah. Apabila hal ini benar benar bisa terwujud maka pemerintah sangat diuntungkan, karena modal yang akan dikeluarkan akan relatif sedikit dan percepatan pembangunan dapat dicapai dengan merata. 2.3.3 Persepsi masyarakat dalam pembangunan Untuk mencapai keberhasilan pembangunan terdapat banyak hal dan aspek yang harus diperhatikan, diantaranya adalah keterlibatan masyarakat di dalam pembangunan. Salah satu keuntungan dengan adanya perlibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan adalah pembangunan akan berjalan sesuai dengan tanggapan dan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Adrianto 2006 diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat partisipasi masyarakat terhadap persepsi masyarakat, dimana di dalam penelitiannya disimpulkan bahwa pada responden masyarakat yang memiliki tingkat partisipasi yang lebih tinggi terhadap pelaksanaan pembangunan prasarana dasar memiliki tingkat persepsi terhadap pembangunan prasarana dasar yang lebih baik pula. Sejalan dengan itu berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Nugraha 2009 dikatakan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara partisipasi dan persepsi masyarakat dalam pembangunan kota dimana di dalam penelitiannya diperoleh kesimpulan bahwa masyarakat yang memiliki persepsi tentang ruang Universitas Sumatera Utara terbuka hijau yang lebih baik memiliki tingkat partisipasi pembangunan yang lebih tinggi pula. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat kecenderungan hubungan garis lurus antara persepsi dan partisipasi masyarakat di dalam pembangunan dan perlunya dilakukan pengkajian terhadap tingkat persepsi masyarakat yang dapat berfungsi sebagai tolak ukur ataupun indikator peran serta masyarakat di dalam pembangunan.

2.4 Pengetahuan