2.2.6. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Pendapat Audit
Berdasarkan keterangan tentang definisi dan komponen independensi maka dapat diambil simpulan bahwa independensi
merupakan suatu sikap seseorang untuk bertindak secara obyektif dan dengan integritas yang tinggi. Intergritas berhubungan dengan kejujuran
intelektual akuntan sedangkan obyektivitas secara konsisten berhubungan dengan sikap netral dalam melaksanakan tugas pemeriksaan dan
menyiapkan laporan auditor. Independensi merupakan aspek yang penting dalam profesi
akuntan publik, karena akuntan publik tidak dapat memberikan pendapat yang obyektif jika ia tidak independen. Meskipun auditor memiliki
kemampuan teknis yang cukup, masyarakat tidak akan percaya jika mereka tidak independen.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, nampak bahwa opini auditor merupakan suatu faktor yang
mempengaruhi pemilihan KAP dan faktor yang dapat menyebabkan klien berganti kantor akuntan. Dengan demikian dapat diambil simpulan bahwa
pemberian oleh auditor dapat tidak objektif jika auditor tidak independen.
2.2.7. Pengaruh Keahlian dan Independensi Auditor terhadap Pendapat Auditor
Menurut Mutchler 1985 berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai adanya hubungan antara faktor keahlian audit dan
independensi dengan pendapat audit, menunjukkan adanya hubungan yang saling bergantung antara keahlian audit dan independensi terhadap
pendapat audit. Artinya, auditor baik itu kompeten maupun tidak kompeten akan cenderung memberikan pendapat yang salah karena
adanya faktor-faktor komersial seperti kerugian jika klien berpindah kekantor akuntan yang lain atau auditor menghadapi tekanan pada saat
melakukan pemeriksaan Mayangsari, 2003 Proses pengambilan keputusan dalam bidang audit dipengaruhi
oleh faktor keahlian audit dan independensi. Keahlian audit berkaitan dengan struktur yang dimiliki auditor dan dapat menyebabkan perbedaan
pendapat audit terhadap suatu kasus tertentu. Sedangkan independensi merupakan cerminan tekanan politik, sosial, ekonomi yang dihadapi oleh
seseorang auditor dalam proses pengambilan keputusan dalam pemberian opini audit.
Berdasarkan keterangan tersebut, seorang auditor harus mempunyai kompetensi terlebih dulu sebelum ia dapat menjadi
independen, karena jika seorang auditor tidak kompeten maka ia tidak mungkin dapat bertindak independen dalam menyelesaikan tugas-tugas
auditnya. Auditor yang tidak kompeten cenderung bergantung pada pendapat orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas auditnya, karena
sangat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.
Behavioral Decision Theory Bowditch Bouno 1990
Behavioral Decision Theory Bowditch Bouno 1990 yang dikutip oleh Murtanto menjelaskan bahwa teori ini menyatakan bahwa
seseorang mempunyai keterbatasan pengetahuan dan bertindak hanya berdasarkan persepsinya atas suatu situasi yang sedang dihadapi. Dalam
proses pengambilan keputusan didunia aktual seseorang selalu berhadapan dengan berbagai macam tekanan-tekanan sosial.
Berkaitan dengan behavioral decision theory penelitian ini lebih lanjut ingin mengevaluasi jenis informasi yang dominan mempengaruhi
seorang auditor ahli dan nonahli.
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan dari uraian landasan teori diatas, maka dapat digambarkan kerangka pikir tentang pengaruh kompetensi audit dan
independensi terhadap pendapat audit adalah sebagai berikut :