Kompetensi 1. Pengertian Standar Auditing
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dlam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam auditor.
4. Laporan auditor harus memuat sesuatu pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu esensi. Bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat
secara keseluruhan tidak dapat diberikan maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang maha auditor harus memuat
petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada dan tingkat tanggung jawab yang dipikulnya.
2.2.2. Kompetensi 2.2.2.1. Pengertian
Kompetensi
Kompetensi dapat didefinisi sebagai keahlian audit yang dimiliki seseorang untuk dapat mencapai tujuan audit dengan baik.
Kemampuan berpikir, yaitu untuk mengumpulkan, mengolah dan menganalisa informasi. Karaktersitik kemampuan berpikir adalah
kemampuan beradaptasi dengan situasi yang baru dan ambisius serta kemampuan untuk mengabaikan atau menyaring informasi yang tidak
relevan. Kompetensi sendiri melibatkan proses berkesinambungan antara pendidikan, pelatihan dan pengalaman.
Standar umum pertama SA seksi 210:1 dalam SPAP, 2001 menyebutkan bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang atau yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Sedangkan, standar umum ketiga SA seksi 230:1 dalam SPAP, 2001
menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan audit akan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan
cermat dan seksama. Oleh karena itu, maka setiap auditor wajib memiliki kemahiran profesionalitas dan keahlian dalam melaksanakan tugasnya
sebagai auditor. Trotter 1996 dalam Murtanto 1999 mendefinisikan ahli
sebagai orang yang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat
kesalahan. Hayes Roth et.al 1983 dalam artikel yang mendefiniskan keahlian sebagai keberadaan dari pengetahuan tentang suatu lingkungan
tertentu, pemahaman terhadap masalah yang timbul dalam lingkungan
tersebut dan keterampilan untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Lee dan Stone 1995, mendefinisikan kompetensi sebagai suatu keahlian yang cukup secara eksplisit dapat digunakan untuk
melakukan audit secara obyektif.
Menurut Abdulmohammadin dkk 1992 yang dikutip oleh Murtanto dan Gudono 1999:2 memberikan suatu rangka untuk
menganalisis keahlian seorang auditor kedalam lima karakteristik: 1. Komponen
Pengetahuan Knowledge Component
Merupakan komponen penting dalam suatu keahlian. Komponen pengetahuan meliputi komponen seperto pengetahuan terhadap fakta-
fakta, prosedur-prosedur, proses dan pengalaman. 2. Ciri-ciri
Psikologis Psychological Traits
Merupakan komponen ciri-ciri psikologis seperti kemampuan dalam komunikasi, bekerjasama dengan orang lain, dan kepercayaan.
3. Kemampuan
Berpikir Cognitive Abilities
Merupakan kemampuan untuk mengakumulasi dan mengolah informasi.
4. Strategi Penentu Keputusan Decision Strategies Dinilai baik formal maupun informal yang akan membantu dalam
membuat keputusan yang sistematis dan membantu keahlian didalam mengatasi keterbatasan manusia Shanteau,1989
5. Analisis
Tugas Task Analysis
Hal ini banyak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman audit dan analisis tugas ini akan mempunyai pengaruh terhadap penentu
keputusan. Ketika mempertimbangkan penerimaan atau penolakan dalam
suatu penugasan, maka seorang auditor harus mempertimbangkan
apakah ia dapat melaksankan audit dan menyusun laporan auditnya secara cermat dan seksama. Kecermatan dan keseksamaan
penggunaan kemahiran profesional auditor ditentukan oleh ketersediaan waktu yang memadai untuk merencanakan dan
melakasanakan audit Mulyadi,1992:24. Sedangkan Holmes dan Overymer 1984:30 berpendapat
seseorang yang telah diakui dalam profesinya sebagai orang yang dapat memiliki ketrampilan dan kemampuan yang penting untuk
menilai pada derajat yang tinggi dan mampu untuk mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya.
Sehingga kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian keahlian audit adalah seseorang yang memiliki tingkat ketrampilan
tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek yang diperoleh dari pelatihan atau pengalaman dibidang audit.