Perumusan Masalah Sejarah PT. JAMSOSTEK

1. Fasilitas sarana kantor. Contohnya : Komputer, Telepon, Faksimile, Printer, Fotocopy, Mesin Tik dan In Foccus. 2. Fasilitas prasarana kantor Contohnya : Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Olahraga, Rekreasi, Musholla, Kantin dan fasilitas kesehatan Anonim, 2008. Dengan adanya fasilitas kerja yang baik pada sebuah perusahaaninstansi dapat meningkatkan kinerja staf dan pegawainya. Produktivitas yang meningkat dapat dilihat dari cara kerja atau prosedur yang cepat. Prosedur yang cepat karena pegawai maupun karyawan memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik dari karyawan didukung oleh adanya fasilitas kerja. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis memilih judul “Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kinerja Staf dan Pegawai PT. JAMSOSTEK Persero Cabang Belawan”.

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apakah fasilitas kerja berperan dalam meningkatkan produktivitas kinerja staf dan pegawai PT. JAMSOSTEK Persero Cabang Belawan? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Universitas Sumatera Utara Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana peranan fasilitas kerja dalam menunjang produktivitas kinerja staf dan pegawai yang ada di PT. JAMSOSTEK Persero Cabang Belawan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui peran fasilitas yang ada dalam meningkatkan kinerja staf dan pegawai dalam sebuah perusahaaninstansi. b. Bagi perusahaan, untuk mengetahui sejauh mana fasilitas kerja yang mereka berikan untuk berperan dalam meningkatkan kinerja staf dan pegawai perusahaan ini, yaitu PT. JAMSOSTEK Persero Cabang Belawan. c. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan mengenai apa peranan fasilitas kerja dalam meningkatkan produktivitas kinerja staf dan pegawai suatu perusahaaninstansi. 1.4 Sistematika Penelitian 1.4.1 Jadwal Penelitian Rencana penulisan terdiri dari jadwal surveiobservasi dan rencana isi yang dibuat untuk mempermudah bagi peneliti dalam menyusun tugas akhir ini. Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 23 April 2012 sd 29 Juni 2012. Penelitian dilakukan di PT. JAMSOSTEK Persero Cabang Belawan, jl. K.L. Yos Sudarso No. 101 Medan. Universitas Sumatera Utara

1.4.2 Laporan Penelitian

Setelah melakukan riset pada PT. JAMSOSTEK Persero Cabang Belawan, penulis menuliskan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. a.

Bab I Pendahuluan

Bab I membahas mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian yang terdiri atas jadwal penelitian dan laporan penelitian. b. Bab II Profil Perusahaan Bab II membahas mengenai sejarah ringkas, struktur organisasi, serta uraian tugas. c. Bab III Pembahasan Bab III membahas mengenai pengertian dan isi dari tugas akhir. d. Bab IV Kesimpulan dan Saran Pada bab IV menguraikan tentang kesimpulan dan saran. Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT. JAMSOSTEK

PT. JAMSOSTEK baru dikenal 22 September 1995, saat perusahaan pemerintah itu ditetapkan sebagai satu-satunya penyelenggara program JAMSOSTEK di Indonesia, lewat PP No. 36 Tahun 1995, hari lahir badan itu adalah 5 Desember 1977. Pada 5 Desember 1977, pemerintah menerbitkan PP No. 331977 tentang pelaksanaan program Asuransi Sosial Tenaga Kerja. Bersama dengan itu, diterbitkan pula PP No. 341977 tentang Perum Astek sebagai wadah penyelenggara program Astek. Status Astek sebagai Perum kemudian berubah menjadi PT. melalui PP No. 191990. Perubahan besar terjadi 17 Februari 1992, saat UU No. 3 Tahun 1992 tentang JAMSOSTEK diluncurkan. Jika dirunut kebelakang, program JAMSOSTEK sudah mulai dirintis sejak tahun 1947 ketika UU No. 331947 tentang kecelakaan kerja dan UU No. 241947 tentang kecelakaan perang diberlakukan. Setahun berikut, meluncur UU No.121948, UU ini mengatur tentang usia tenaga kerja, jam kerja, tempat kerja, perumahan dan kesehatan buruh. Perlindungan tenaga kerja diatur lagi tahun 1951 dengan diluncurkan UU No. 21951 tentang kecelakaan kerja. Pada tahun 1952, diberlakukan peraturan Menteri Pemburuhan PMP No. 481952 dan kemudian diubah lagi dengan PMP No. 81956. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan buruh itu kemudian di lengkapi dengan PMP No. 181957. Peraturan tersebut menguraikan tentang bantuan kepada badan yang menyelenggarakan Universitas Sumatera Utara usaha jaminan sosial buruh. Lewat Keputusan Menteri Perburuhan No. 51964, lahirlah Yayasan Dana Jaminan Sosial YDJS. Yayasan inilah yang antara lain berfungsi sebagai penghimpunan iuran dan pembayaran ganti rugi kepada buruh dan keluarganya yang terkena resiko kerja. UU tenaga kerja yang agak lengkap lahir tahun 1969. Pada UU No. 151969 tentang pokok-pokok mengenai tenaga kerja itu antara lain, disebut pemerintah mengatur penyelenggaraan pertanggungan sosial dan bantuan sosial bagi tenaga kerja dan keluarga. Peristiwa yang dianggap penting Milestone dalam sejarah JAMSOSTEK di Indonesia adalah lahirnya Perum Astek tanggal 5 Desember 1977 dengan modal disetor Rp. 2,5 Milyar. Program yang ditangani masih terbatas pada Asuransi Kecelakaan Kerja AKK, Asuransi kematian AK, dan Tabungan Hari Tua THT. Moes Yoenoes adalah orang pertama yang dipercaya memimpin Perum Astek. Dia didampingi Dr. Indra Hatari, Srimardji Srimuwarjo, MSc, dan Sutrisno Prawiradibrata. Pengembangan program terjadi tahun 1990 ketika Menaker Cosmas Batubara mengeluarkan Permen No. 41990 tentang Jaminan Pemeliharaan kesehatan Tenaga Kerja JPKTK. JPKTK kemudian dikukuhkan kedalam UU No. 31992 tentang JAMSOSTEK dengan nama Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK. UU mulai berlaku efektif 1 Juni 1992 itu mewajibkan perusahaan menyelenggarakan empat program JAMSOSTEK, yakni Jaminan Hari Tua JHT, Jaminan Kesehatan Kerja JKK, Jaminan Kematian JKM, dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK. Universitas Sumatera Utara Pada masa Perum Astek, iuran AKK sebesar 0,24 hingga 3,6, AK pekerja 0,5, THT masing-masing 1,5 perusahaan, dan 1 tenaga kerja. Sedangkan iuran AK dan AKK 100 dibayar pengusaha. Partisipasi pekerja pada era PT. JAMSOSTEK pun hanya dapat program JHT, yaitu 2 pekerja. Dimana partisipasi pekerja dalam program Astek JAMSOSTEK yang dibayar perusahaan.

2.2 Struktur Organisasi