65
Penelitian pengembangan ini memiliki dua rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut bertanya mengenai proses pengembangan buku guru dan buku
siswa kelas 1 materi waktu dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dan kualitas buku guru dan buku siswa kelas 1 materi waktu dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.
4.1.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa
Proses pengembangan buku guru dan buku siswa menggunakan lima tahap prosedur pengembangan model Borg and Gall dalam Sugiyono 2015: 409 yang
telah dimodifikasi yaitu, potensi masalah, desain produk, validasi produk, instrumen penelitian, dan uji coba terbatas.
Pada tahap pertama peneliti mencari potensi dan masalah melalui wawancara. Wawancara dilakukan kepada 4 guru dan 4 siswa di empat sekolah
dasar yang berada di Sleman Timur. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran matematika, kurikulum, perencanaan
pembelajaran matematika, metode yang digunakan, pemanfaatan media, dan kesulitan materi. Hasil wawancara yang telah diperoleh digunakan peneliti
sebagai analisis kebutuhan. Pada tahap kedua yaitu desain produk. Desain produk dilakukan peneliti
setelah mendapatkan data dari analisis kebutuhan. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah menentukan SK dan KD yang akan digunakan
dilanjutkan dengan menentukan indikator. Setelah itu menentukan kegiatan belajar yang akan di terapkan di buku sesuai dengan 5 karakteristik yang ada di
66
PMRI. Langkah selanjutnya adalah mencari sumber belajar berupa materi dan gambar-gambar yang akan digunakan untuk produk buku guru dan buku siswa.
Pada tahap ketiga yaitu validasi produk. Setelah produk sudah jadi peneliti melakukan validasi produk dengan memberikan lembar kuisioner penilaian yang
akan disini oleh ahli PMRI. Dalam penelitian ini validasi produk dilakukan dilakukan oleh dua validator ahli yaitu validasi ahli pembelajaran PMRI I yang
dilakukan oleh dosen Matematika dan validasi pembelajaran PMRI 2 yang dilakukan oleh guru SD. Peneliti juga melakukan validasi produk dengan
melakukaan uji keterbacaan dengan siswa. Setelah melakukan validasi dengan para ahli dan uji keterbacaan siswa peneliti mendapatkan analisis I yang kemudian
dijadikan peneliti sebagai acuan untuk melakukan revisi. Pada tahap keempat yaitu Instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang
dilakukan oleh peneliti menggunakan tes. Tes awal yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan uji empiris yang dilaksanakan di kelas II dengan siswa
berjumlah 30. Hasil dari tes dalam uji empiris tersebut digunakan peneliti untuk diketahui validitas dan reliabilitas soal tersebut. Apabila tes yang dalam uji
empiris tersebut belum memenuhi syarat yang diharapkan peneliti maka dilakukan revisi dan melakukan uji coba tes empiris lagi sehingga instrumen siap untuk
digunakan. Instrumen penelelitian yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan tes. Tes selanjutnya yang dilakukan peneliti ada 2 macam yaitu tes yang dilakukan
sebelum dilakukan uji coba produk
pretest
dan tes yang dilakukan setelah dilakukan uji coba produk
posttest
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tahapan yang kelima yaitu uji coba terbatas. Uji coba produk dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 15 Desember 2016. Uji coba terbatas
dilaksanakan di kelas IA SD Kanisius Sengkan yang berjumlah 30 siswa, namun peneliti hanya mengambil 5 siswa yang digunakan sebagai sampel uji coba.
Sebelum melaksanakan uji coba terbatas, diawal pembelajaran siswa diberikan instrumen tes
pretest
untuk mendapatkan data awal sebelum dilakukan uji coba terbatas
.
Kemudian peneliti melakukan uji coba terbatas dan diakhir pembelajaran diberikan instrumen tes
posttest. Pretest
dan
posttest
dilakukan untuk mengetahui dampak dari produk yang dikembangkan oleh peneliti sehingga
didapatkan analisis II untuk dijadikan acuan dalam melakuan revisi produk.
Diagram 4.1 Tahap Kegiatan Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa
Potensi dan masalah
Desain Produk
Desain produk
Validasi produk
Instrumen Penelitian
Ujicoba terbatas
68
4.1.2 Pertanyaan Penelitian