Situasi Pembelajaran di Kelas

68

4.1.2 Pertanyaan Penelitian

4.1.2.1 Situasi Pembelajaran di Kelas

Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara 4 guru dan 4 siswa dari 4 SD yang berbeda di kawasan Sleman Timur. SD tersebut yaitu SD Kanisius Eksperimental Mangunan, SD Kanisius Demangan Baru, SDN Deresan, dan SD Kanisius Sengkan. Berdasarkan situasi belajar yang dijelaskan oleh guru dan siswa dalam wawancara, peneliti memilih siswa kelas I sebagai subjek dalam penelitian ini dengan materi waktu. Berikut adalah tabel hasil wawancara. No Nama SD Hasil Wawancara Guru Siswa 1 SD Kanisius Demangan Baru P: Sejauh ini, bagaimana cara bapakibu mengajar Matematika di kelas? G: “Saya mengajarnya dengan menjelaskan materi secara lisan dan tertulis. Nah setelah itu siswa diberi latihan soal yang dibuat sendiri oleh saya. Media yang sering digunakan biasanya gambar. Buku yang digunakan di kelas adalah buku teks pelajaran dari Kanisius.” P : Menurut bapakibu adakah materi yang sulit diajarkan kepada siswa? G : “Kalau untuk materi waktu, siswa bingung membayangkan lamanya waktu melakukan kegiatan.” P : Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut? G : “Saya selalu memberikan latihanuntuk mengulangi materi. P : Menurut kamu, bagaimana kegiatan pembelajaran Matematika di kelas? S : “Ada banyak, masih susah ngitung jadi misalnya belajar jam juga susah.” P: Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu terapkan? S : “Mengerjakan yang banyak gambarnya.” 2 SD Kanisius Eksperimental Mangunan P: Sejauh ini, bagaimana cara bapakibu mengajar Matematika di kelas? G : “Biasanya saya mengajar dengan cara menjelaskan materi secara lisan, tertulis dan P : Menurut kamu, bagaimana kegiatan pembelajaran Matematika di kelas? S : “Susah, belum pandai berhitung. 69 permainan. Setelah itu siswa diberi latihan soal yang dibuat sendiri oleh saya. Media yang sering digunakan adalah gambar. Untuk buku, buku yang digunakan ketika mengajar adalah buku buatan SDKE Mangunan.” P : Menurut bapakibu adakah materi yang sulit diajarkan kepada siswa? G : “Ada beberapa, misalnya tentang pengurangan, kemudian tentang materi waktu. Kadang siswa bingung dalam membayangkan lamanya waktu kegiatan.” P : Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut? G : “Diberi soal latihan supaya bisa. “ P : Apakah ada materi yang sulit? S : “Baca jam dinding. Masih susah mudeng jarumnya.” P: Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu terapkan? S : “Belajar buku yang ada gambarnya bu.” 3 SDN Deresan P: Sejauh ini, bagaimana cara bapakibu mengajar Matematika di kelas? G : “Kalau di sini itu proses pembelajaran matematika di kelas belum menggunakan media. Saya jarang menggunakan media mbak, ya hanya menggunakan buku siswa saja karena buku guru belum ada yang revisi terbarunya”. P : Menurut bapakibu adakah materi yang sulit diajarkan kepada siswa? G : “Ya ada, misalnya untuk materi waktu saya merasa sulit dalam menerangkan kepada siswa karena waktu sebuah kegiatan itu relatif, Jika ada perbandingan waktunya akan lebih jelas untuk membedakan waktu mana yang lebih lama dan waktu yang lebih singkat, seperti itu mbak”. P : Bagaimana cara mengatasi P : Menurut kamu, bagaimana kegiatan pembelajaran Matematika di kelas? S : “Kadang asik kadang nggak suka.” P : Meurut kamu adakah materi yang sulit? S : “Kadang aku bingung waktu punya jawaban yang beda dari teman karena kegiatan yang mereka lakukan memiliki lama waktu yang beda.” P: Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu terapkan? S : “Belajar di rumah sama ibu.” 70 kesulitan tersebut? G : “Ya kadang saya bawa jam, atau nunjuk jam dinding kelas. Kalau nggak ya saya kasih soal gitu bat belajar di rumah.” 4 SD Kanisius Sengkan P: Sejauh ini, bagaimana cara bapakibu mengajar ? G : “Saya menjelaskan materi secara lisan dan tertulis. Sering juga memakai media untuk membantu siswa dalam melakukan pembelajaran di kelas. Untuk buku, yang kami gunkan adalah buku teks pelajaran dari Kanisius dan dari penerbit lain.” P : Menurut bapakibu adakah materi yang sulit diajarkan kepada siswa? G : “Ada mbak, materi yang sulit dipahami siswa itu bagian membaca letak jarum jam.” P : Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut? G : B”mencoba membuat media.” P : Menurut kamu, bagaimana kegiatan pembelajaran Matematika di kelas? S : “Bagus.” P: Apakah kamu punya kesulitan? S : “Tidak ada.” P: Sudah paham materi waktu? S : Nggak susah, guru pake gambar dan njelasin dengan praktek langsung menggunakan jam.” P: Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu terapkan? S : “Latihan soal terus.” Tabel 4.1 Hasil wawancara analisis kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara guru, 4 guru mengalami kesulitan pada materi matematika khususnya materi waktu. Ada yang sulit menjelaskan kepada anak tentang letak jarum jam pada jam analog. Ada juga yang aktifitasnya hanyalah mengerjakan soal. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, 3 dari 4 siswa mengatakan mereka sulit belajar, dan ada kesulitan dalam belajar materi waktu. Masih belum paham bila ditanya tentang letak jarum pada jam analog. Berdasarkan hasil wawancara guru dengan siswa, peneliti menyimpulkan kebutuhan pembelajaran yang dapat membantu dalam penyusunan produk. Kebutuhan tersebut meliputi: 71 a. Guru hanya mengandalkan buku dari Kanisius dan dari penerbit lain, tetapi guru sering menggunakan buku dari Kanisius sebagai acuan utamanya. Maka dari itu dalam proses pembelajaran sehari- hari, guru membutuhkan buku pelajaran yang dapat menarik rasa ingin tahu siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran dan dilengkapi dengan buku guru sebagai buku panduan agar pelaksanaan proses belajar dapat berlajan dengan lancar. b. Guru tidak menggunakan media ketika menyampiakan materi kepada siswa. Sehingga materi yang disampaikan kepada siswa hanya diterima secara abstrak. Maka dari itu pembelajaran membutuhkan media yang dekat dengan siswa dan terdapat dalam kehidupan sehari – hari. c. Siswa cenderung bosan apabila guru hanya menjelaskan materi saja dan kemudian memberikan soal latihan. Maka dari itu kelas membutuhkan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dan berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga interaktivitas baik siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa dapat terjalin.

4.1.2.2 Prosedur Pengembangan Produk

Dokumen yang terkait

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 163

Pengembangan buku guru dan buku siswa Matematika kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 1 202

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 158

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas I Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1 2 167

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 160

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

1 2 161

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 165

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas I Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

2 5 165

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 1 156

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 158