Metode ATCDDD PENELAAHAN PUSTAKA

farmakodinamik antibiotika. Akibat adanya pengaruh pada profil farmakokinetik dan farmakodinamik, hal ini dapat memicu terjadinya efek samping yang tidak diinginkan Hakim, 2012.

F. Metode ATCDDD

Sistem ATCDDD ATC = Anatomical Therapeutic Chemical, DDD = Defined Daily Dose merupakan sistem klasifikasi dan pengukuran penggunaan obat yang saat ini telah menjadi salah satu pusat perhatian dalam pengembagan penelitian penggunaan obat. Sistem Anatomical Theapeutic Chemical ATC dimodifikasi dan dikembangkan para peneliti Norwegia oleh The European Pharmaceutical Market Research Association EPhMRA. Defined Daily Dose DDD digunakan untuk memperbaiki unit pengukuran tradisional untuk digunakan dalan studi penggunaan obat WHO, 2000. Tujuan dari sistem ATCDDD adalah sebagai sarana untuk penelitian penggunaan obat untuk meningkatkan kualitas penggunaan obat. Salah satu komponen ini adalah presentase dan perbandingan dari konsumsi obat tingkat internasional dan level-level lain. Sistem ATCDDD diklasifikasikan oleh WHO Collaborating Centre untuk memonitoring penggunaan obat pada tingkat internasional di Uppsala-Sweden berdasarkan klasifikasi Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki ROTD WHO, 2000. Sistem klasifikasi ATC digunakan untuk mengklasifikasikan obat. Sistem ini dikontrol oleh WHO Collaborating Centre for Drugs Statistic Methodology, dan pertama kali dipublikasikan tahun 1976. Obat dibagi menjadi kelompok yang berbeda menurut organ atau sistem dimana obat tersebut beraksi. Obat diklasifikasikan menjadi kelompok-kelompok pada lima level yang berbeda Persson, 2002. 1. Level pertama, level yang paling luas, obat dibagi menjadi 14 kelompok utama anatomi. Kode level pertama berdasarkan huruf : A Alimentary tract and metabolism B Blood and blood forming organs C Cardiovascular system D Dermatologics G Genitourinary system and sex hormone H Systemic hormonal preparations J Antiinfectives for systemic L Antineoplastic and immunomodelating M Musculo-skeletal system N Nervous system P Antiparasitic product, insecticides and repellents R Respiratory system S Sensory organs V Various 2. Level 2, merupakan kelompok utama farmakologi. Contoh : A10 Drug used in diabetes B01 Antitrombotic agent 3. Level 3, merupakan kelompok farmakologi. Contoh : A10B Blood glucose lowering drug, ex : insulin B01A Antitrombotic agent 4. Level 4, merupakan kelompok kimia. Contoh : A10BA Biguanides B01AB Heparin in group 5. Level lima, merupakan kelompok zat kimia. Contoh : A10BA02 Metformin B01AB01 Heparin Contoh : ATCJ01MA02 adalah kode untuk Ciprofloxacin. Adapun maknanya adalah sebagai berikut Perssons, 2002 : Struktur ATC J Antiinfective for systemic Level 1, kelompok utama anatomi J01 Antibacterial for systemic use Level 2, kelompok utama farmakologi J01M Quinolone antibacterial agents Level 3, kelompok farmakologi J01MA Fluoroquinolones Level 4, kelompok kimia J01MA02 Ciprofloxacin Level 5, kelompok zat kimia Keuntungan sistem ATCDDD Perssons, 2002 : 1. Unit tetap yang tidak dipengaruhi perubahan harga dan mata uang serta bentuk sediaan. 2. Mudah diperbandingkan institusi, nasional, regional dan internasional. Keterbatasan sistem ATCDDD Perssons, 2002 : 1. Belum lengkap untuk semua obat : topikal, vaksin, anastesi. 2. Belum bisa untuk penggunaan pediatrik.

G. Unit Perhitungan Defined daily Dose DDD

Dokumen yang terkait

Evaluasi Penggunaan Obat Antihipirtensi di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Tangerang dengan Metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose Pada Tahun 2015

2 9 119

Penggunaan antibiotika dengan metode Prescribed Daily Dose (PDD) pasien anak rawat inap di Puskesmas Mlati II Kabupaten Sleman periode Juli 2012 – Juni 2013.

10 26 65

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan motede DDD (Defined Daily Dose) pada pasien anak rawat inap di sebuah Rumah Sakit pemerintah di Yogyakarta periode Januari-Juni 2013.

0 1 25

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode Prescribed Daily Dose (PDD) pada pasien anak rawat inap di Bangsal INSKA II RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari - Juni 2013.

0 3 77

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan motede DDD (Defined Daily Dose) pada pasien anak rawat inap di sebuah Rumah Sakit pemerintah di Yogyakarta periode Januari Juni 2013

0 1 9

Evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode defined daily dose pada pasien gastroenteritis akut anak di Rumah Sakit "X" - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

1 1 16

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode Prescribed Daily Dose (PDD) pada pasien anak rawat inap di Bangsal INSKA II RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari - Juni 2013 - USD Repository

0 0 75

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode DDD (Defined Daily Dose) pada pasien rawat inap di Bangsal Anak Rumah Sakit Panti Nugroho pada periode Februari – Juli 2013 - USD Repository

0 0 85

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Defined Daily Dose (DDD) pada pasien pediatrik rawat inap di Puskesmas Mlati II Kabupaten Sleman Periode Juli 2012-Juni 2013 - USD Repository

0 0 88

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode DDD (Defined Daily Dose) pada pasien anak di Rawat Inap Bangsal Inska II RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode Januari - Juni 2013 - USD Repository

0 0 113