26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Strategi Penelitian
Peneliti menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif mulai dengan asumsi, pandangan dunia, kemungkinan menggunakan pandangan
teori, dan studi dari masalah penelitian. Peneliti menggunakan metode kualitatif karena peneliti membutuhkan dan ingin memahami secara detail
tentang pengalaman memaafkan yang dialami orang kristen. Pemahaman detail ini hanya bisa dibangun dengan berbicara secara langsung dengan
orang, mengunjungi langsung ketempat subyek, dan memperbolehkan subyek untuk bercerita tanpa dibebani oleh apa yang kita ingin teliti. Creswell,
2007. Dengan cara seperti ini, maka penelitian ini memiliki kekayaan data yang tidak hanya didapatkan dari dari data mentah wawancara, tapi juga
emosi partisipan ketika bercerita. Lalu target utama dalam penelitian ini adalah pengalaman dalam
konteks pada situasi atau kondisi khusus Moustakas, 1994. Untuk itu, peneliti memilih situasi memaafkan pada orang Kristen. Pendekatan yang
digunakan adalah fenomenologi deskriptif yang menggambarkan suatu kejadian yang disadari dan bertujuan untuk mendeskripsikan atau menangkap
sedekat mungkin bagaimana fenomena tersebut dialami dalam konteks terjadinya fenomena tersebut. Smith, 2006. Dengan demikian, pendekatan
ini dirasa cocok dengan tujuan peneliti dalam mengungkapkan pengalaman memaafkan pada orang Kristen dari data yang sesuai dengan tujuan
penelitian.
27
B. Fokus Penelitian.
Penelitian ini menggambarkan sebuah kejadian yang berada dalam kesadaran dan ingatan partisipan. Penelitian ini berfokus pada pengalaman
orang Kristen yang berada pada kondisi sulit memaafkan dan bagaimana proses memaafkan yang terjadi pada orang Kristen dalam mempratekkan nilai
agamanya tersebut.
C. Latar Belakang Peneliti
Penelitian ini tidak luput dari ketertarikan peneliti untuk memahami topik memaafkan. Peneliti adalah pemeluk Kristen Karismatik. Sebelum
menekuni tentang kitab suci dan ajaran agama Kristen lebih dalam, peneliti cepat menanggapi serangan orang dengan membalas perlakuan tersebut
sehingga berdampak lebih benci dan terhadap pelaku. Sekarang, peneliti mendapatkan banyak perubahan dalam berpikir dan merasakan bagaimana
mendapat serangan tersebut. Peneliti sering kali mendapatkan pengajaran untuk selalu memaafkan orang bahkan yang telah sangat menyakiti kita
sekalipun. Untuk diampuni oleh Tuhan, maka seseorang harus memaafkan. Jika kita mengasihi Tuhan, maka kasihilah sesama juga dengan memaafkan.
Pengajaran tersebut kadang dirasa sangat mudah dilakukan, tetapi kadang juga dirasa sangat sulit. Hal ini dikarenakan peneliti sering menghadapi
peristiwa-peristiwa yang membuat marah dan ingin membalas kejahatan orang. Peneliti merasa dengan peraturan untuk terus memaafkan, justru
menyebabkan seseorang berada dalam tekanan untuk berjuang melakukan pengampunan dan peneliti pun masih berusaha melakukan hal tersebut.
28
Dengan penelitian ini, selain dapat memahami, peneliti juga ingin belajar cara-cara apa saja yang dilakukan berdasarkan pengalaman orang yang sudah
berhasil memaafkan dengan kepercayaan dan ajaran yang sama.
D. Metode Pengumpulan Data