7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengungkapan disclosure Informasi
1. Pengertian Pengungkapan
Pengungkapan disclosure didefinisikan sebagai penyediaan sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk pengoperasian secara
optimal bagi pasar yang efisien Hendriksen, 1987: 204. Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari
pelaporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dari proses akuntansi yaitu penyajian informasi
dalam bentuk
seperangkat penuh
statement keuangan.
Pengungkapan sering juga dimaknai sebagai penyediaan informasi lebih dari apa yang dapat disampaikan dalam bentuk statement
keuangan formal Suwardjono 2005: 615. Pengungkapan informasi dalam laporan tahunan perusahaan-
perusahaan di Indonesia diatur dalam keputusan ketua BAPEPAM No. Kep-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012. Tujuan pemerintah
mengatur pengungkapan informasi adalah melindungi kepentingan para investor dari ketidakseimbangan informasi antara manajemen
dan investor karena adanya kepentingan manajemen. Simanjuntak dan Widiastuti 2004 dalam Pega 2006, terdapat dua jenis
pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan yaitu:
a. Pengungkapan wajib Mandatory Disclosure
Merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Jika perusahaan tidak
bersedia untuk mengungkapkan informasi secara sukarela, pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan untuk
mengungkapnya. b.
Pengungkapan Sukarela Voluntary Disclosure Merupakan pengungkapan butir-butir yang dilakukan
sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Salah satu cara meningkatkan kredibilitas
perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas dan membantu investor dalam memahami strategi
bisnis manajemen. Laporan finansial terutama ditujukan pada investor dan
lembaga yang mengatur investasi dalam suatu negara, laporan nonfinansial ditujukan untuk seluruh pemangku kepentingan
termasuk pula investor. Konsekuensinya, cara pelaporannya akan menjadi sangat beragam sesuai dengan pemangku kepentingan
yang dituju. Terakhir, laporan keuangan finansial memiliki interval yang tetap yaitu tahunan dan kuartalan, sementara laporan
nonfinansial biasanya berupa laporan tahunan atau dua tahunan, bahkan tidak tetap Almilia, 2009: 35.
2. Fungsi dan Tujuan Pengungkapan
Secara umum, tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan pelaporan
keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Karena pasar modal merupakan
sarana utama pemenuhan dana dari masyarakat, pengungkapan dapat diwajibkan untuk tujuan melindungi protective, informatif
informative, dan melayani kebutuhan khusus Suwardjono, 2005: 580.
a. Tujuan Melindungi
Tujuan melindungi dilandasi oleh gagasan bahwa tidak semua pemakai cukup canggih sehingga pemakai yang awam perlu
dilindungi dengan mengungkapkan informasi yang mereka tidak mungkin memperolehnya atau tidak mungkin mengelola
informasi untuk menangkap substansi ekonomik yang melandasi suatu pos statement keuangan. Dengan kata lain, pengungkapan
dimaksudkan untuk melindungi perlakuan manajemen yang mungkin kurang adil dan terbuka unfair. Dengan tujuan ini,
tingkat luas volume pengungkapan menjadi tinggi. Tujuan melindungi biasanya menjadi pertimbangan badan pengawas
yang mendapat autoritas untuk melakukan pengawasan terhadap pasar modal seperti SEC atau Badan Pengawas Pasar Modal