di Facebook maupun Youtobe. Dua gadis cantik asal Jawa Barat tersebut, diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi masyarakat terkait isi
pesan iklan.
2. Props
Merupakan alat peraga dengan tujuan menjelaskan gambar yang digunakan oleh talent atau model dalam menyampaikan pesan dari suatu produk.
Property yang digunakan dalam iklan ini adalah sapu, yang terletak di dalam dapur kursi dan meja makan, mainan anak laki-laki, bahan-bahan untuk
memasak dan peralatan dapur, setumpuk baju yang di bawa, Roll rambut
yang di pakai, televisi, kursi dan vas hiasan dinding. 3.
Setting
Yaitu lokasi atau tempat yang dipergunakan dalam pembuatan iklan layanan masyarakat Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN
“Generasi Berencana” di televisi. Dalam hal ini lokasi atau tempat yang ditujukan dalam visualisasi, seting dalam iklan ini adalah seorang ibu rumah
tangga yang berada di halaman dan dapur sedang di ganggu oleh kedua anaknya.
4. Audio
Dalam iklan ini music yang disajikan bernada dangdut, dalam lagu keong racun yang sempat di populairkan oleh sinta dan jojo dan suara-suara
nyanyian yang dibawakan sinta dan jojo “sorry 3x jek ogah ah kawin muda,
sorry 3x bang nikah perlu rencana”.
5. Video
Mengandung rangkaian adegan yang berupa gerakan, kata-kata yang menceritakan produk perusahaan. Dengan iklan ini BKKBN ingin
memberitahukan kepada masyarakat khususnya remaja, bahwa pernikahan membutuhkan perencanaan yang matang. Apabila tidak terjadi perencanaan
akan berakibat seperti yang ada di iklan yaitu tidak siapnya remaja dalam menghadapi pernikahan dan mengakibatkan stress.
6. Slogan
Slogan iklan layanan masyarakat Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN “Generasi Berencana” di televisi, yaitu “GENRE”
7. Lighting
Pengambilan gambar dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” yaitu di siang hari, sehingga tidak terlalu membutuhkan pencahayaan yang
berlebihan.
8. Jingle
Jingle yang ada dalam iklan layanan masyarakat BKKBN ‘Generasi Berencana”, bernada keong racun. Dimana kedua talent sinta dan jojo
bersama-sama menyayikan lagu keong racun dengan lirik yang berbeda.
9. Pacing
Setiap konsumen mempunyai daya tangkap yang berbeda, periklanan harus merancang iklannya sedemikian rupa agar iklan itu mudah dimengerti. Dalam
iklan layanan masyarakat Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN versi “Generasi Berencana” adalah “ Saatnya yang mudah, yang
berencana”. 10.
Pesan iklan
Keduanya Shinta dan Jojo menyampaikan pesan iklan dengan gaya Lipsing mereka. “sorry 3x jek ogah ah kawin muda, sorry 3x bang nikah perlu
rencana”. Maksud dari isi pesan iklan layanan masyarakat BKKBN versi “Generasi
Berencana” ini adalah pemerintah ingin memberikan bekal kepada para remaja untuk merencanakan kehidupannya. Dimana remaja diharapkan dapat
merencanakan kapan akan melakukan pernikahan, merenacanakan mempunyai anak dan juga mengatur jarak kelahiran anak berikutnya. Dengan
semua perencanaan itu pemerintah berharap dapat menyiapkan keluarga sejahtera untuk para remaja ke depannya.
3.1.3Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Terhadap Iklan Layanan Masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” diTelevisi.
Penelitian ini dipusatkan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja Surabaya yang berusia 17 - 21 tahun, terhadap iklan layanan masyarakat BKKBN
“Generasi Berencana” di televisi. Untuk dapat lebih mudah mengukurnya, maka dapat dioperasionalkan sebagai berikut:
Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya yang berumur 17 – 21 tahun, karena sasaran utama dari iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” adalah
remaja. Para remaja diharapkan bisa mengatur kapan akan menikah, kapan akan punya anak dan juga mengatur jarak kelahiran, yang diantaranya meliputi iklan
tersebut. Untuk mengetahui efek dari terpaan media dalam iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana”. Peneliti ingin mengetahui respon remaja pada bidang
kognitifnya tentang stimuli berupa unsur dan isi pesan iklan layanan masyarakat tersebut.
Kelompok masyarakat yang diteliti merupakan masyarakat remaja yang berdomisili di wilayah Surabaya, berusia 17 - 21 tahun dan pernah menonton iklan
layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” di televisi. Dengan melihat total skor jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan pada lembar
kuesioner.
3.1.4 Pengukuran Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Terhadap Iklan Layanan Masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” di Televisi.
Indikator tingkat pengetahuan masyarakat dinyatakan oleh total skor dari sebuah jawaban responden secara verbal dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
kuisioner tingkat pengetahuan remaja Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” di televisi. Pengukuran tingkat pengetahuan remaja di
kota Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana”, menggunakan kuisioner yang terdiri dari 2 alternatif pilihan yang dapat dipilih oleh
responden, yaitu : 1.
Tahu diberi skor 2 2.
Tidak Tahu diberi skor 1 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja Surabaya terhadap iklan layanan
masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” di televisi, maka penelitian ini disediakan 9 item pertanyaan tentang unsur-unsur iklan maupun pesan iklan dalam iklan layanan
masyarakat tersebut. Jawaban atas pertanyaan tersebut menentukan tingkat pengetahuan yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing
responden yang menjadi batasan untuk lebar interval tingkat rendah, sedang, dan tinggi dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:
Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh lebar interval untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden. Daftar pertanyaan tentang tingkat pengetahuan
remaja Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” di televisi, terdiri dari 9 item pertanyaan sehingga :
Skor terendah = 9 x 1 = 9
Skor tertinggi = 9 x 2 = 18
Skor interval = 18 – 9 = 9 = 3
3 Batasan skor untuk tingkat pengetahuan remaja Surabaya terhadap iklan layanan
masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” di televisi adalah rendah, sedang, dan tinggi, yaitu sebagai berikut :
Jawaban skor 9 – 12 termasuk rendah
Jawaban skor 13 – 15 termasuk sedang
Jawaban skor 16 – 18 termasuk tinggi
Keterangan :
Rendah : Remaja tidak memahami unsur iklan dan isi pesan yang di
sampaikan dalam iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” yaitu “Saatnya yang mudah, yang berencana” di televisi.
Sedang : Remaja tidak terlalu memahami unsur iklan dan isi pesan dalam
iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” yaitu “Saatnya yang mudah, yang berencana” di televisi. Melainkan mereka mengetahui program
“Generasi Berencana” melalui media lain, misalnya internet atau penyuluhan dari lembaga yang terkait.
Tinggi : Remaja mengetahui dan memahami unsur iklan dan isi pesan yang di
sampaikan dalam iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” yaitu “Saatnya yang mudah, yang berencana” yang di tayangkan di televisi.
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel.
Sebelum proses pengumpulan data dilakukan maka harus ditentukan apakah data akan dikumpulkan dari populasi secara keseluruhan atau hanya dari sebagian
sampelnya. Bila data dikumpulkan dari populasi maka data dikumpulkan dari seluruh elemen atau individu populasi. Sebaliknya bila data dikumpulkan dari sample maka
pengumpulan data tidak dilakukan atas seluruh elemen atau individu tetapi atas sebagian saja yang menjadi sampel. Dalam hal pengumpulan dilakukan atas sampel,
maka sebelum kegiatan pengumpulan data dilakukan terlebih dahulu dilakukan penarikan sampel sampling.
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang bertempat tinggal di kota Surabaya, berusia 17 – 21 tahun dan pernah menonton iklan layanan masyarakat
BKKBN “Generasi Berencana” di televisi minimal 7 kali penayangan dalam satu minggu, yang waktu penayangannya ± 28 detik. Jumlah remaja di kota Surabaya
tercatat 53.064 jiwa sumber, BPS: 2009.
3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel.
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang memiliki ciri yang sama dengan populasi. Menurut Soenarto 1987:2, sampel adalah suatu bagian yang dipilih
dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi. Kesamaan sampel dengan populasi induknya menyebabkan sampel merupakan representasi
populasi bukan semata-mata sebagian dari populasi, tetapi haruslah representative. Supaya sampel representative, maka sampel diambil sebagian dari populasi dengan
cara tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan. Sampel adalah sebagian yang
diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu.
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling random sederhana simple random sampling. Di sini setiap anggota
populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sample. Peneliti memilih dan memberikan nomor pada seluruh populasi, lalu mengundinya
merandommengacak sampai mendapatkan jumlah sample yang dibutuhkan. Syarat teknik sampling random sederhana ini adalah tersedianya kerangkah sampling atau
daftar sampling, yakni remaja Surabaya dengan jumlah 53.064 orang. Krisyantono 2006:150
Kota Surabaya dipilih menjadi lokasi penelitian karena Sasaran dari iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” adalah remaja dan Surabaya
merupakan ibu kota Jawa Timur dengan jumlah remaja terbanyak. Hal ini terbukti dengan banyaknya lembaga pendidikan tingkat pertama SMP, tingkat menengah
atas SMA, atau perguruan tinggi baik negri maupun swasta yang tersebar di Surabaya dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur.
Alasan peneliti mengambil obyek penelitian yakni responden yang berumur 17 - 21 tahun pertama, karena sasaran utama dalam iklan layanan masyarakat BKKBN
“Generasi Berencana” adalah remaja yang diberi pengetahuan dalam merencanakan dan mengatur kehidupannya menjadi keluarga sejahtera. Kedua, karena remaja
berumur 17 – 21 tahun memiliki kematangan kognitif, kematangan emosional dan sosial Sarwono,2004:14.
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling random sederhana simple random sampling, untuk menentukan
proposional sampel, maka digunakan perhitungan dengan menggunakan rumus Yamane Rakhmat, 2004: 82, yaitu:
Keterangan : n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi d = Presisi 10 derajat ketelitian 0,1
Jadi jumlah remaja Surabaya sebagai berikut : n = 53.064
53.064 0,1
2
+ 1 n = 53.064
531,64
n = 99,81 = 100 orang 3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data primer diperoleh secara langsung dengan cara mengumpulkan data dari para responden dengan menyebar kuesioner. Data tersebut berupa jawaban yang diambil
dari data kuesioner. Dalam penyebaran kuesioner kepada responden didampingi oleh peneliti. Agar menghindari salah persepsi dan jawaban yang ada adalah valid.
3.4 Metode Analisis Data
Setelah data diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden, peneliti akan menganalisa data tersebut melalui suatu
pengolahan data yang terdiri dari tahap pengeditan data secara keseluruhan, mengkode data tersebut dan menganalisis secara kuantitatif untuk mengetahui
bagaimana tingkat pengetahuan remaja Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” di televisi yang penayangannya antara pukul 06.00
sampai pukul 22.30 wib. Data yang diperoleh akan dilakukan analisa secara kuantitatif dengan
menggunakan rumus : Keterangan :
P = Presentasi Responden F = Frekuensi Responden
N = Jumlah Responden Dengan menggunakan rumusan tersebut maka akan diperoleh yang diinginkan
oleh peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan diatas selanjutnya akan disajikan dalam tabel, kemudian dideskripsikan dan juga diinterpretasikan
berdasarkan tabel frekuensi.
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Tentang Iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi
Iklan layanan masyarakat tentang sosialisasi “Generasi Berencana” yang dikeluarkan BKKBN Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan di
tayangkan diseluruh setasiun televisi swasta, dengan durasi ± 28 detik pada setiap penayangannya. Iklan ini dikeluarkan sebagai bentuk kepedulian BKKBN
terhadap masyarakat umum, khususnya remaja berkaitan dengan pernikahan yang membutuhkan perencanaan. Dengan adanya iklan tersebut maka diharapkan
masyarakat dapat mempertimbangkan perencanaan sebelum menjalankan kehidupan berumah tangga.
Dalam iklan layanan masyarakat oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional “BKKBN” dengan program “Generasi Berencana” di televisi
menggambarkan tentang ketidaksiapan remaja dalam menjalankan kehidupan berumah tangga. Di iklan tersebut Shinta berperan sebagai ibu rumah tangga yang
menikah muda. Shinta mengurus pekerjaan rumah tanggannya, termasuk mengurus kedua ananknya. Tampak sosok laki-laki suami dengan raut wajah
yang kumal dan kusut membawa pakaian kotor, keluar dari kamar. Keduanya Shinta dan laki-laki tampak stress dalam menjalani kehidupan rumah tangga
mereka.
Kemudian Jojo yang berperan sebagai temannya dalam iklan tersebut berkunjung ke rumahnya. Iklan ini dikemas dengan ilustrasi yang di tampilkan di
televisi. Keduanya Shinta dan Jojo menyampaikan pesan dalam iklan dengan gaya Lipsing mereka. “sorry 3x jek ogah ah kawin muda, sorry 3x bang nikah
perlu rencana”. Dan pada bagian akhirnya mereka menyampaikan secara bersamaan ajakan “Saatnya yang muda yang berencana”.
Mengamati ilustrasi dalam iklan tersebut maka dapat disimpulkan betapa penting perencanaan dalam pernikahan. Pernikahan yang terencana dengan baik
maka akan menghasilkan sebuah keluarga yang berkualitas dan sejahtera. Sebaliknya pernikahan yang kurang atau bahkan tanpa perencanaan sangat
memungkinkan menciptakan keluarga yang amburadul dan jauh dari sejahtera. Terlebih lagi ketika pernikahan itu dilakukan pada masa remaja yang secara
mental dapat dikategorikan labil. Pada dasarnya tidak ada larangannya untuk menikah pada usia muda, akan
tetapi perlu dipahami bahwa menikah membutuhkan perencanaan yang matang. Banyak hal yang harus dijadikan bahan pertimbangan sebelum seseorang
memutuskan untuk menikah. Dalam sebuah pernikahan seorang individu harus dapat mengesampingkan ego demi pasangannya, apalagi ketika mereka sudah
mempunyai anak. Mereka harus saling mengisi satu sama lain dan meminimalisir perbedaan dalam hal apapun guna menghindari konflik. Sedangkan sifat remaja
pada umumnya kecenderungannya ingin menang sendiri dan tidak ingin disalahkan. Hal tersebut wajar saja karena seharusnya masa remaja masa dimana
mereka bersenang – senang tanpa harus disibukkan dengan hal lain yang dapat membebani mereka.
Melalui program baru BKKBN yaitu “Generasi Berencana” yang diiklankan di televisi. Tujuannya untuk mengharapkan remaja yang dibekali
dengan pengetahuan Keluarga Berencana KB dapat membentuk keluarga yang berkualitas, mereka harus mengatur kapan akan menikah, kapan akan mempunyai
anak dan juga mengatur jarak kelahiran. Sasaran utama dari program Generasi Berencana dengan slogan “GenRe” ini adalah remaja, dikarenakan meningkatnya
pernikahan pertama perempuan menjadi 21 tahun, menurunkan kehamilan yang tidak di inginkan atau menurunkan kehamilan pada usia ibu dibawah 21 tahun dan
untuk menurunkan resiko angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Dalam sebuah periklanan unsur iklan memiliki peranan penting dalam
menyampaikan pesan iklan, tak terkecuali pada iklan BKKN “Generasi Berencana” di televisi. Unsur – unsur tersebut meliputi slogan, video, audio,
setting, talent, pacing dan unsur lainnya. Setiap unsur iklan setidaknya dapat
mewakili isi pesan yang akan disampaikan sehingga dapat memudahkan pemirsanya perhatian, penerimaan dan akhirnya mereka akan mengerti dan
memahami tentang apa yang ingin disampaikan dalam sebuah iklan. Kemudian bagaimanakah iklan Generasi Berencana di televisi yang di
keluarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dapat memberikan informasi kepada remaja. Dengan kata lain iklan tersebut dapat menambah tingkat
kognisi remaja bahwa sebuah pernikahan membutuhkan perencanan demi terciptanya keluarga sejahtera.
4.2 Penyajian dan Analisis Data 4.2.1 Identitas Responden
Data yang ada pada bagian ini adalah data-data yang diperoleh berdasarkan karakteristik responden yang meliputi usia, tingkat pendidikan terakhir dan jenis
kelamin responden. Data ini diperlukan untuk dapat menjelaskan secara umum responden. Selengkapnya tertera pada tabel-tabel berikut ini.
4.2.1.1 Usia Responden
Dari hasil kuesioner yang dapat diketahui bahwasannya dari 100 responden yang menonton iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi
mempunyai jenjang usia 17 sampai dengan 21 tahun. Selengkapnya terdapat pada table berikut ini :
Tabel 4.1 Usia Responden
n = 100
No. USIA RESPONDEN
F Prosentase
1. 17 – 18 tahun
17 17
2. 19 – 21 tahum
83 83
Jumlah 100 100
Sumber : kuesioner I.1 Dari hasil tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden yang diperoleh oleh
peneliti berjumlah 100 responden dengan usia berbeda. Antara lain pada tabel No
1 menjelaskan responden yang berusia 17 - 18 tahun yaitu sebanyak 17 orang atau 17 dari keseluruhan jumlah responden. Sedangkan responden yang berusia 19 –
21 tahun sebanyak 83 orang atau 83 dari total keseluruhan responden. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berusia antara
19 sampai dengan 21 tahun dan kebanyakan sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
4.2.1.2 Pendidikan Terakhir Responden
Pada tabel 4.2 dibawah ini menjelaskan tentang identitas responden mengenai pendidikan terakhir yang disandang oleh responden, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2 Pendidikan Terakhir Responden
n=100
No. Pendidikan F Prosentase
1. SMP 17
17 2.
SMA Sederajat 83
83
JUMLAH 100 100
Sumber : kuesioner I.2 Dari hasil tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden, yaitu 83
memiliki pendidikan terakhir SMA atau sederajat, 17 responden lainnya berpendidikan terakhir SMP. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden
dalam penelitian ini tingkat pendidikan terakhirnya adalah SMA atau sederajat dan saat ini mereka sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi baik negeri
maupun swasta di Surabaya.
4.2.1.3 Jenis Kelamin Responden
Pada tabel 4. 3 berikut ini akan dijelaskan tentang jenis kelamin responden yang dijadikan obyek dalam penelitian ini :
Tabel 4.3 Jenis Kelamin
n=100
No. Jenis Kelamin
F Prosentase
1. Laki – laki
9 9
2. Perempuan 91
91
JUMLAH 100 100
Sumber : kuesioner I.3 Tabel 4.3 di ketahui bahwa responden dengan jenis kelamin
perempuan sebanyak 91 responden dan yang berjenis kelamin laki – laki sejumlah 9 responden. Kenyataan ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan. Karena kebanyakan responden berjenis kelamin perempuan lebih sering melihat acara televisi dan
lebih peduli dengan apa yang sudah dilihat, dibandingkan dengan laki-laki yang kebanyakan menghabiskan waktunya dengan memainkan game dan
mendengarkan musik
4.2.2 Penggunaan Media Televisi 4.2.2.1 Frekuensi Remaja Surabaya Menonton Iklan BKKBN “Generasi
Berencana” di Televisi
Frekuensi remaja dalam menonton iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi terbagi menjadi empat kategori untuk memudahkan responden dalam
menjawab pertanyaan tentang berapa kali dalam seminggu mereka menyaksikan iklan BKKBN GenRe tersebut, yaitu 7 kali, 8 kali, 9 kali dan lebih dari 10 kali..
Dari tabel ini dapat diketahui frekuensi responden dalam menonton iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi dalam seminggu :
Tabel 4.4 Frekuensi Menonton Iklan BKKBN “Generasi Berencana” di
televisi Dalam Satu Minggu n=100
NO FREKUENSI MENONTON
F Ptosentase
1 7 kali
O O
2 8 kali
6 6
3 9 kali
19 19
4 10 kali
75 75
JUMLAH 100 100
Sumber : kuesioner I.4 Penjelasan yang diperoleh dari tabel 4.5 diatas adalah kebanyakan
responden dalam meyaksikan atau menonton iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi yang 7 kali dalam seminggu sebanyak 0 responden, 8 kali
sebanyak 6 responden, 9 kali sebanyak 19 responden dan yang menonton 10 kali 75 responden. Hal ini sangat membantu dalam penelitian ini karena
semakin sering responden menonton iklan tersebut maka akan berpengaruh terhadap tingkat perhatian, penerimaan dan pengertian mereka, khususnya
mengenai pengetahuan responden terhadap iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi. Terpaan yang berulang-ulang nantinya akan menimbulkan ingatan
yang kuat terhadap isi pesan iklan yang didukung oleh unsur iklan tersebut,
sehingga responden nantinya akan lebih memahami daftar pertanyaan yang diajukan peneliti pada lembar kuesioner.
4.2.2.2 Stasiun Televisi yang digunakan Responden Dalam Menyaksikan Iklan Layanan Masyarakat BKKBN “Generasi Berencana”
Iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” ditayangkan hampir diseluruh stasiun televisi swasta. Tentunya karena iklan ini merupakan
iklan layanan masyarakat maka disesuaikan dengan waktu prime time pada setiap jam tayang distasiun televisi. Kemudian di stasiun televisi mana responden sering
menjumpai atau menyaksikan iklan Generasi Berencana tersebut. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Stasiun televisi yang digunakan responden dalam menyaksikan iklan
BKKBN “Generasi Berencana” n=100
NO FREKUENSI MENONTON
F Ptosentase
1 RCTI 15
15 2 ANTV
45 45
3 SCTV 20
20 4
Stasiun TV lainnya Tran TV, Trans7, TV one
20 20
JUMLAH 100 100
Sumber : kuesioner I.5 Tabel diatas menunjukkan di stasiun televisi apa biasanya responden
menjumpai atau menyaksikan iklan BKKBN “Generasi Berencana”. Sebagian besar responden yaitu 45 menyaksikan di ANTV, 20 responden menyaksikan
di SCTV, 20 responden menyaksikan di Stasiun TV lainnya seperti TRANSTV,
TRANS7, TVone dan 15 responden menyaksikan di RCTI. Kenyataan ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini paling sering
menjumpai iklan yang diperankan Shinta dan Jojo tersebut pada stasiun TV ANTV dari pada stasiun TV lainnya.
4.3 Pengetahuan Remaja Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” di Televisi
Untuk dapat mengetahui bagaimana pengetahuan remaja Surabaya tentang iklan BKKBN “Saatnya yang muda yang berencana” di Televisi. Maka peneliti
membuat 9 pertanyaan yang diajukan pada 100 responden. Pertanyaan tersebut mengacu pada isi pesan dalam iklan BKKBN “Saatnya yang muda yang
berencana” di Televisi. Responden diharuskan menjawab pertanyaan dengan opsi dua pilihan yaitu “mengetahui” diberikan skor 2 dan “tidak mengetahui” diberikan
skor 1. Dalam hal ini yaitu bagaimana iklan BKKBN “Saatnya yang muda yang berencana” di Televisi dapat memberikan pengetahuan kognisi kepada remaja
Surabaya bahwa pernikahan membutuhkan perencanaan. Berikut ini akan disajikan tabel – tabel mengenai bagaimana pengetahuan masyarakat Surabaya
tentang iklan BKKBN “Saatnya yang muda yang berencana” di Televisi.
4.3.1 . Pengetahuan Responden terhadap program baru BKKBN Generasi
Berencana “Saatnya yang muda yang berencana”
BKKBN sebagai lembaga non departemen mencanangkan program baru Generasi Berencana “Saatnya yang muda yang berencana”. Program tersebut
bertujuan untuk mengurangi tingkat pernikahan dibawah 21 tahun dan meminimalis kehamilan dibawah 21 tahun. Sosialisasi program ini salah satunya
dilakukan memalui iklan ditelevisi. Maka bagaimana pengetahuan pemirsa Surabaya tentang program baru tersebut melalui iklan Generasi Berencana
“Saatnya yang muda yang berencana” di televisi. Selengkapnya sebagai berikut :
Tabel 4.6 Pengetahuan Responden terhadap program baru BKKBN “Saatnya yang
muda yang berencana” di Televisi n=100
No Keterangan Frekuensi
Persentase 1. Tahu
100 100
2. Tidak Tahu
Jumlah 100 100 Sumber : Data Kuesioner I.6
Tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh responden dalam penelitian ini menjawab mengetahui terkait program baru BKKBN Generasi Berencana
“Saatnya yang muda yang berencana”. Terbukti dengan semua responden yang menjawab mengetahui, yaitu 100 responden dan 0 responden memberikan
jawaban tidak mengetahui mengenai pertanyaan bahwa mereka mengetahui program baru BKKBN Generasi Berencana “Saatnya yang muda yang berencana”
melalui iklan di televisi. Kenyataan ini menggambarkan bahwa keseluruhan
responden yang dalam penelitian ini adalah remaja mengetahui program BKKBN yang terbaru, yaitu generasi berencana dengan meyaksikan iklan BKKBN di
televisi. Selain daya tangkap responden yang cukup tinggi dalam menerima pesan iklan, tetapi factor tokoh yang di perankan oleh Shinta dan Jojo sedikit banyak
mempengaruhi tingkat perhatian responden.
4.3.2 Pengetahuan Responden terhadap Artis Yang Sekaligus Berperan Menyampaikan Pesan Dalam Iklan Layanan Masyarakat BKKBN
”Generasi Berencana” di Televisi.
Berikut ini disajikan pengetahuan responden mengenai artis yang berperan menyampaikan pesan dalam iklan BKKBN ”Generasi Berencana”. Pemilihan
talent dalam sebuah iklan tentunya dapat mempengaruhi perhatian pemirsa
terhadap pesan iklan yang disampaikan. Bagaimana pengetahuan responden terhadap artis yang berperan menyampaikan pesan iklan dalam iklan BKKBN
”Generasi Berencana”, tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.7 Pengetahuan Responden terhadap artis yang menyampaikan pesan iklan
dalam iklan BKKBN ”Generasi Berencana” n=100
No Keterangan Frekuensi
Persentase 1. Tahu
100 100
2. Tidak Tahu
Jumlah 100 100
Sumber : Data Kuesioner I.7
Tabel diatas menunjukkan semua responden dalam penelitian ini mengetahui, yaitu sebanyak 100 responden dan yang menyatakan tidak
mengetahui 0 responden bahwa mereka mengetahui artis yang menyampaikan pesan iklan dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi. Kenyataan ini
menggambarkan bahwa seluruh responden dalam penelitian ini mengenal sosok artis yang berperan dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” yaitu Shinta dan
Jojo. Shinta dan Jojo mendadak terkenal karena video lipsing yang mereka upload di internet dan kemudian banyak menyita perhatian public di negeri ini. Terlebih
lagi bagi para remaja sebagai pengguna jaringan social facebook di internet pastinya wajah cantik dan gaya centil Shinta dan Jojo sudah tidak asing bagi
mereka. Hal ini sedikit banyak akan memberikan pengaruh tersendiri bagi perhatian remaja dalam menonton iklan BKKBN “Generasi Berencana” di
televisi.
4.3.3 Pengetahuan Responden terhadap tempat setting yang digunakan
dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi
Salah satu unsure iklan yang mempengaruhi pesan iklan mudah dipahami oleh pemirsanya adalah setting, yaitu pemilihan tempat dalam sebuah iklan.
tempat yang digunakan harus menggambarkan isi pesan iklan yang akan disampaikan. Dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” yang ditayangkan di
televise tempat yang digunakan adalah rumah, lebih tepatnya keadaan dalam sebuah rumah yang dihuni oleh sebuah keluarga. Kemudian bagaimana
pengetahuan responden mengenai tempat yang digunakan dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televise, disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.8 Pengetahuan Responden terhadap tempat
setting yang digunakan dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi
n=100
No. Keterangan Frekuensi
Persentase 1. Tahu
100 100
2. Tidak Tahu
Jumlah 100 100 Sumber : Data Kuesioner I.8
Data diatas menunjukkan bahwa keselruhan responden dalam penelitian ini, yakni 100 responden menyatakan mengetahui dan 0 responden menjawab
tidak mengetahui terkait dengan tempat yang digunakan dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi. Kenyataan ini menggambarkan bahwa semua
responden dalam penelitian ini mengetahui tempat yang digunakan dalam iklan BKKBN yang diperankan oleh Shinta dan Jojo di sebuah rumah. Rumah tersebut
dihuni oleh sebuah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan 2 anak mereka serta digambarkan keadaan pasangan muda tersebut dalam menjalani kehidupan
berumah tangga. Dalam iklan yang berdurasi 28 detik ini sebenarnya mengilustrasikan tentang ketidaksiapan pasangan muda dalam menjalani bahtera
rumah tangga.
4.3.4 Pengetahuan Responden tentang slogan iklan BKKBN yang diperankan Shinta dan Jojo adalah“GenRe”
Selain unsur
setting dan talent, slogan juga menjadi faktor penting dalam
menyampaikan pesan iklan. Slogan harus mewakili isi pesan yang akan disampaikan. Sehingga slogan seharusnya dibuat sesederhana mungkin supaya
mudah dimengerti dan dipahami serta di ingat oleh pemirsanya. Dalam iklan BKKBN yang ditayangkan di televisi menggunakan slogan “GenRe”. BKKBN
berharap program ini dapat memberikan pengetahuan pada remaja bahwa pernikahan membutuhkan perencanaan. Kemudian bagaimana pengetahuan
responden terhadap slogan GENRE “Generasi Berencana” dalam iklan BKKBN di televisi :
Tabel 4. 9 Pengetahuan Responden tentang slogan iklan BKKBN yang diperankan
Shinta dan Jojo adalah GenRe “Generasi Berencana” n=100
No. Keterangan Frekuensi
Persentase 1. Tahu
82 82
2. Tidak Tahu
18 18
Jumlah 100 100 Sumber : Data Kuesioner I.9
Hasil diatas menunjukkan bahwa sebanyak 82 responden menjawab mengetahui dan 18 responden menyatakan tidak mengetahui menganai Slogan
dalam iklan BKKBN yaitu GenRe “Generasi Berencana” yang di tayangkan di
televise. Kenyataan ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden mengetahui slogan GenRe dalam iklan BKKBN yang diperankan oleh Shinta dan
Jojo, yaitu sebanyak 82 orang. Hal ini disebabkan karena slogan yang dibuat oleh BKKBN untuk program terbarunya Generasi Berencana terbilang sederhana
dengan menyingkat dua kata menjadi satu kata “GenRe”. Sedangkan 18 orang yang menjawab tidak mengetahui terhadap slogan
tersebut dikarenakan titik perhatian mereka lebih fokus kepada sosok artis yang berperan dalam iklan BKKBN GenRe “Generasi Berencana”, yaitu Shinta dan
Jojo. Dalam iklan tersebut kedua artis ini menyanyikan lagu dengan gaya Lipsing mereka yang lucu dan centil.
4.3.5 Pengetahuan Responden terhadap iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televise mengilustrasikan pernikahan tanpa
perencanaan
Dalam iklan “Generasi Berencana” di televisi BKKBN berusaha untuk memberikan gambaran kepada masyarakat, khususnya remaja tentang kehidupan
rumah tangga yang kurang perencanaan. Sehingga ketidaksiapan merupakan beban tersendiri bagi pasanagan suami istri yang menjalaninya. Kemudian
bagaimanakah pengetahuan responden tentang ilustrasi pernikahan tanpa persiapan dalam iklan BKKBN “Generasi berencana” di televisi :
Tabel 4.10 Pengetahuan Responden terhadap iklan BKKBN “Generasi Berencana” di
televisi mengilustrasikan pernikahan tanpa perencanaan n=100
No. Keterangan Frekuensi
Persentase 1. Tahu
92 92
2. Tidak Tahu
8 8
Jumlah 100 100
Sumber : Data Kuesioner I.10 Hasil diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu
sebanyak 92 responden menjawab mengetahui dan sisanya 8 responden menyatakan tidak mengetahui terkait dengan pertanyaan apakah mereka
mengatahui bahwa dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” menggambarkan tentang pernikahan tanpa perencanaan. Kenyataan ini membuktikan bahwa unsur
video berperan penting dalam menyampaikan pesan sebuah iklan di televisi, terbukti sebanyak 92 orang menyatakan mengetahui terhadap ilustrasi dalam iklan
tersebut. Dalam iklan yang berdurasi 28 detik ini dilustrasikan kekacauan yang terjadi dalam sebuah kehidupan berumah tangga karena factor ketidaksiapan
pasangan yang menjalainya. Sedangkan sebagian kecil responden, yaitu 8 orang menyatakan tidak
mengetahui terhadap ilustrasi tentang pernikahan tanpa perencanaan dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi. hal ini dapat disebabkan karena
perhatian responden terfokus pada hal lain terkait dengan iklan tersebut, misalnya
sosok artis yang memerankannya, backsoundnya atau bahkan bagian pacing “Saatnya yang muda yang berencana”.
4.3.6 Pengetahuan Reseponden tentang Pernikahan Membutuhkan Perencanaan
Melalui iklan “Generasi Berencana” BKKBN ingin menyampaikan pada masyarakat, khususnya remaja bahwa pernikahan membutuhkan perencanaan.
Dalam hal ini pasangan suami istri betul – betul siap lahir bathin dalam menjalankan kehidupan berumah tangga. Perencanaan ini dibutuhkan dalam
membentuk keluarga yang sejahtera. Kemudian bagaimanakah pengetahuan responden bahwa pernikahan membutuhkan perencanaan setelah menyaksikan
iklan Layanan Masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” di televisi :
Tabel 4.11
Pengtahuan Responden tentang Pernikahan Membutuhkan Perencanaan n=100
No. Keterangan Frekuensi
Persentase 1. Tahu
67 67
2. Tidak Tahu
33 33
Jumlah 100 100
Sumber : Data Kuesioner I.11 Hasil diatas menunjukkan sebagian besar responden, yakni sebanyak 67
menjawab mengetahui dan hanya 33 responden menyatakan tidak mengetahui
bahwa pernikahan membutuhkan perencanaan setelah menyaksikan iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi. kenyataan ini menggambarkan bahwa
kebanyakan responden dalam penelitian menjadi tahu bahwa pernikahan membutuhakan perencanaan setelah menyaksikan iklan BKKBN “Generasi
Berencana” di televisi, terbukti dengan 67 responden menyatakan mengetahui. Hal ini dikarenakan pada dibagian penutup iklan di perjelas dengan sebuah
kalimat “Saatnya yang muda yang berencana” yang diucapkan secara bersamaan oleh Shinta dan Jojo sebagai pemeran dalam iklan tersebut, hal ini termasuk
unsure pacing dalam sebuah iklan. Sedangkan sebagian responden, yaitu 33 orang menyatakan tidak
mengetahui bahwa pernikahan membutuhkan perencanaan setelah menyaksikan iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi. Hal ini dapat disebabkan oleh
cara berpikir responden, dalam penelitian ini adalah remaja yang belum terpikirkan untuk menikah dan masih ingin menghabiskan masa remajanya. Selain
itu hal ini juga dapat dipengaruhi tingkat perhatian mereka terhadap unsur lain dalam iklan tersebut, misalnya slogan atau artis yang memerankannya.
4.3.7 Pengetahuan Responden terhadap Tujuan Iklan BKKBN “Generasi Berencana”
Perencanaan dalam sebuah pernikahan sangatlah penting untuk menciptakan kehidupan berkeluarga yang sejahtera. Hal inilah yang menjadi
harapan bagi kebanyakan individu dalam menjalankan kehidupan berumah tangga. Melalui program “Generasi Berencana” BKKBN memberikan himbauan
kepada masyarakat, khususnya anak muda atau remaja bahwa dalam membina kehidupan berumah tangga yang sejahtera dibutuhkan perencanaan yang matang.
Kemudian bagaimanakah pengetahuan responden terhadap tujuan iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi yang merupakan himbauan untuk menciptakan
kehidupan rumah tangga yang sejahtera: Tabel 4.12
Pengetahuan Responden terhadap tujuan iklan BKKBN ”Generasi Berencana”
n=100
No. Keterangan Frekuensi
Persentase 1. Tahu
78 78
2. Tidak Tahu
22 22
Jumlah 100 100
Sumber : Data Kuesioner I.12 Hasil diatas menunjukkan sebagian besar responden, yaitu sebanyak 78
menjawab mengetahui dan 22 responden lainnya menyatakan tidak mengetahui bahwa bahwa tujuan iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi untuk
menciptakan kehidupan rumah tangga yang sejahtera. Kenyataan ini menggambarkan bahwa kebanyakan responden dalam penelitian ini memahami
tujuan dari iklan BKKBN “Generasi Berencana” untuk menciptakan kehidupan berkeluarga yang sejahtera. Melalui program terbarunya yaitu “Generasi
Berencana” BKKBN menghimbau bahwa sebuah pernikahan membutuhkan perencanaan yang matang demi mencapai kehidupan berumah tangga yang
sejahtera. Yaitu dengan menurunkan tingkat kehamilan pada usia dibawah 21 tahun dan tentunya meminimalis pernikahan dibawah 21 tahun.
Sedangkan 22 orang responden menyatakan tidak mengetahui terkait dengan tujuan iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi untuk menciptakan
kehidupan berumah tangga yang sejahtera. Hal ini disebabkan oleh daya perhatian mereka yang lebih memperhatikan komponen lain dalam iklan tersebut, misalnya
backsound atau figure yang memerankan sehingga mereka kurang memahami
tujuan dari iklan tersebut.
4.3.8 Pengetahuan Responden bahwa sita dan jojo menyampaikan pesan iklan BKKBN “Generasi Berencana” Dengan Menyanyikan Lagu
yang Bernada Keong Racun.
Pada sebuah iklan unsure iklan yang juga memiliki peranan penting dalam menyampaikan isi pesan adalah audio. Dalam iklan BKKBN “Generasi
Berencana” backsound yang digunakan adalah nada dari lagu keong racun yang liriknya dirubah dengan isi pesan tentang program “Generasi Berencana”. Hal ini
didukung oleh figure yang membawakan yaitu Shinta dan Jojo, dimana keduanya
menjadi popular melalui Lipsing Keong Racun. Kemudian bagaimanakah pengetahuan responden terhadap pesan iklan BKKBN “Generasi Berencana” di
televisi yang disampaikan Shinta dan Jojo dengan menirukan lagu Keong Racun.
Tabel 4.13 Pengetahuan Responden bahwa sita dan jojo menyampaikan pesan iklan
BKKBN “Generasi Berencana” Dengan Menyanyikan Lagu yang Bernada Keong Racun.
n=100
No. Keterangan Frekuensi
Persentase 1. Tahu
100 100
2. Tidak Tahu
Jumlah 100 100
Sumber : Data Kuesioner I.13 Hasil diatas menunjukkan seluruh responden yaitu sebanyak 100
menjawab mengetahui dan 0 responden yang menyatakan tidak mengetahui terhadap pesan iklan BKBBN “Generasi Berencana” yang disampaikan oleh
Shinta dan Jojo di televisi menirukan nada pada lagu Keong Racun. Kenyataan ini menggambarkan bahwa semua responden dalam penelitian ini mengenal betul
lagu Keong Racun yang akhir – akhir ini menjadi hits seiring dengan video Lipsing
nya Shinta dan Jojo. Isi pesan iklan tersebut merupakan himbauan kepada remaja bahwa dalam sebuah pernikahan membutuhkan perencanaan. kapan akan
menikah, kapan punya anak dan juga mengatur jarak kelahirannya. Semua itu
untuk menyiapkan keluarga sejahtera untuk para remaja ke depannya. Sesuai dengan tujuan BKKBN dalam mengeluarkan program GenRe yaitu mengurangi
tingkat kehamilan dibawah 21 tahun, menurunkan jumlah pernikahan dibawah usia 21 tahun dan menciptakan keluarga yang berkualitas.
4.3.9 Pengetahuan Responden terhadap Ajakan “Saatnya yang muda yang berencana”
Pacing memiliki peranan penting dalam sebuah periklanan karena Pacing
merupakan bagian keseluruhan pengakhiran pesan atau dengan kata lain hasil eksekusi iklan, dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” pesan tersebut
ditekankan oleh Shinta dan Jojo diakhir iklan yaitu “Saatnya yang muda yang berencana”. Kemudian bagaimanakah pengetahuan responden terhadap ajakan
“Saatnya yang muda yang berencana” dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi, seperti tertera pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.14 Pengetahuan Responden terhadap Ajakan “Saatnya yang muda yang
berencana” n=100
No. Keterangan Frekuensi
Persentase 1. Tahu
72 72
2. Tidak Tahu
28 28
Jumlah 100 100 Sumber : Data Kuesioner I.14
Hasil diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu sebanyak 72 menjawab mengetahui dan sisanya 28 menyatakan tidak
mengetahui terhadap ajakan “Saatnya yang muda yang berencana” dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi. kenyataan ini menggambarkan
kebanyakan responden dalam penelitian ini mengatahui ajakan “Saatnya yang muda yang berencana” yang disampaikan oleh Shinta dan Jojo dalam iklan
BKKBN “Generasi Berencana” di televisi, yaitu sebanyak 72 orang. Hal ini dikarenakan ajakan “Saatnya yang muda yang berencana” diucapkan secara jelas
dan bersamaan oleh Shinta dan Jojo sebagai figure pada bagian akhir iklan. Bagian ini merupakan bagian terpenting dalam iklan GenRe terkait dengan
program generasi berencana. BKKBN berusaha memberikan pengertian kepada remaja bahwa sebuah perencanaan penting dalam membentuk keluarga yang
sejahtera dan berkualitas. Yakni dengan merncanakan pernikahan yang tidak kurang dari usia 21 tahun atau memastikan kehamilan diatas usia 21 tahun.
Dengan begitu pemerintah tidak terlalu kawatir tentang masa depan remaja. Sedangkan sebagian responden lainnya, yaitu 28 orang menyatakan tidak
mengetahui terhadap ajakan “Saatnya yang muda yang berencana” yang disampoaikan Shinta dan Jojo dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana” di
televisi. Hal ini dsebabkan pusat perhatian responden yang lebih fokus pada hal lain dalam iklan yang ditayang di televisi dengan durasi 28 detik tersebut.
4. 4 Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Terhadap Iklan Layanan Masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” di televisi
Pengetahuan remaja Surabaya terhadap iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi diukur dengan total nilai dari keseluruhan pertanyaan
dalam kuisioner yang diajukan kepada responden. Yaitu sejauh mana iklan BKKBN “Generasi Berencana” yang berdurasi 28 detik tersebut mempengaruhi
tingkat kognisi remaja Surabaya terkait program BKKBN “Generasi Berencana” yang di iklankan di televisi. Yang diperoleh skor tertinggi adalah 18 dan skor
terendah adalah 9. Perolehan dari perhitungan tersebut serta pengkategoriannya adalah sebagai berikut :
1. Skor tertinggi diperoleh dengan menjumlahkan skor tertinggi dari aspek
kognitif, yaitu 2 x 9 = 18.
2. Skor terendah diperoleh dengan menjumlahkan skor terendah dari aspek
kognitif, yaitu 1 x 9 = 9. Maka perhitungan interval kelasnya adalah sebagai berikut :
Skor tertinggi - Skor terendah Range =
Jenjang yang diinginkan = 18 - 9
3 = 3
Jadi pengkategoriannya adalah : 1.
Kategori Rendah jika skor yang diperoleh 9 - 12 2.
Kategori Sedang jika skor yang diperoleh 13 - 15
3. Kategori Tinggi jika skor yang diperoleh 16 - 18
Kemudian untuk mengetahui jumlah dan prosentase responden yang mempunyai kategori pengetahuan rendah, sedang dan tinggi dapat dilihat pada
tabel 4.15 berikut ini.
Tabel 4.15 Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Terhadap Iklan BKKBN
“Generasi Berencana” di televisi
No. Tingkat Pengetahuan
F Presentase 1. Rendah
2. Sedang 16
16 3. Tinggi
84 84
Total 100 100 Sumber : Data yang diolah pada lampiran
Dari tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa 84 responden mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi, 16 responden mempunyai tingkat
pengetahuan sedang dan 0 responden terdapat pada kategori rendah. Hasil ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini yaitu
remaja Surabaya mempunyai tingkat pengetahuan yang terdapat pada kategori tinggi terkait dengan iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi, yaitu
sebanyak 84 orang. Mereka mengerti dan memahami pesan iklan “Generasi Berencana” di televisi bahwa pernikahan membutuhkan perencanaan yang
merupakan salah satu program dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN dalam membentuk keluarga sejahtera.
Iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” yang ditayangkan di televisi dapat memberikan pengetahuan bagi pemirsanya,
khususnya remaja surabaya bahwa pernikahan membutuhkan perencanaan. Sasaran dari program BKKBN “Generasi Berencana” adalah remaja sesuai
dengan tujuannya yaitu mengurangi tingkat pernikahan dan menurunkan tingkat kehamilan di bawah usia 21 tahun. Selain itu tujuan dari program ini juga
menciptakan sebuah kehidupan berumah tangga yang sejahtera. Dan responden dalam penelitian ini, yaitu remaja sudah mulai berpikir bahwa perencanaan yang
matang merupakan suatu hal yang penting sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Di sisi lain mereka masih ingin menghabiskan masa remajanya
dan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi sehingga mereka merasa belum siap untuk menjalani kehidupan berumah tangga pada usia di bawah 21
tahun. Dalam iklan Generasi Berencana yang dikeluarkan oleh BKKBN dengan
durasi 28 detik unsur iklan sangat mendukung terhadap penyampaian pesan iklan. Dengan pemilihan slogan yang sederhana dan mudah di ingat, penentuan setting
yang sekaligus mengilustrasikan kehidupan dalam sebuah rumah tangga. Unsur audio
yang menggunakan backsoud lagu hits “Keong Racun” serta pemilihan talent
sebagai tokoh yang memerankan karakter dalam iklan Generasi Berencana, yaitu Shinta dan Jojo yang sempat menghebohkan dunia hiburan di tanah air
dengan video Lipsing mereka. Dan yang terpenting adalah unsur pacing sebuah ajakan “Saatnya yang muda yang berencana”, dan unsur tersebut merupakan
sebuah kesimpulan akhir yang menekankan isi pesan dalam iklan BKKBN “Generasi Berencana”.
Sedangkan sebagian responden yang lainnya, yaitu 16 responden memiliki tingkat pengetahuan pada kategori sedang. Mereka mengetahui dan
mengerti tentang iklan BKKBN “Generasi Berencana” di televisi namun mereka tidak memahami secara keseluruhan mengenai program BKKBN “Generasi
Berencana”. Hal ini dikarenakan daya perhatian, pengertian serta penerimaan individu terhadap stimulus yang berupa iklan Generasi Berencana di televisi tidak
terlalu kuat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan Hasil Penelitian
Berdasarkan pada bab IV, yaitu hasil pembahasan yang juga telah dijabarkan dengan penyajian data dalam bentuk tabel – tabel frekuensi, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan remaja Surabaya terhadap iklan BKKBN “Generasi Berencana” yang ditayangkan di televise terdapat pada
kategori tinggi. Yaitu responden mengerti dan memahami pesan iklan “Generasi Berencana” di televisi bahwa pernikahan membutuhkan perencanan yang
merupakan salah satu program dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN.
Iklan layanan masyarakat BKKBN “Generasi Berencana” yang ditayangkan di televisi dapat memberikan pengetahuan bagi pemirsanya,
khususnya remaja surabaya bahwa pernikahan membutuhkan perencanaan. Sasaran dari program BKKBN “Generasi Berencana” adalah remaja sesuai
dengan tujuannya yaitu mengurangi tingkat pernikahan dan menurunkan tingkat kehamilan di bawah usia 21 tahun. Selain itu tujuan dari program ini juga
menciptakan sebuah kehidupan berumah tangga yang sejahtera. Hal tersebut tidak lepas dari peran unsur – unsur iklan yang sebagai factor pendukung dalam
penyampaian pesan iklan. Sehingga responden dalam penelitian ini, yaitu remaja Surabaya sudah
mulai berpikir dan beranggapan bahwa perencanaan yang matang merupakan
70
71
suatu hal yang penting dalam sebuah pernikahan. Dengan kata lain mereka tidak ingin menikah tanpa adanya sebuah perencanaan baik secara mental maupun
materi. Kesiapan mental menjadi faktor utama dalam perencanaan sebuah pernikahan karena hal itu berpengaruh terhadap pola pikir seseorang. Sedangkan
sebagian besar remaja masih ingin menghabiskan masa remaja mereka yaitu bersenang – senang tanpa harus diberatkan oleh hal lain seperti kehidupan
berumah tangga, seperti memahami pasangannya atau mengurus anak.
5. 2. Saran