informed consent ini sesuai dengan standar yang dikeluarkan Komisi Etik
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Setelah mendapat penjelasan responden yang bersedia
mengikuti penelitian diminta untuk mengisi data berupa nama, jenis kelamin, usia, tempat tanggal lahir, alamat, nomor telepon atau handphone, dan menandatangani
informed consent .
4. Pencarian Responden
Waktu pencarian responden dilakukan setelah mendapat izin penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma dan persetujuan ethical clearance
dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Izin tersebut diteruskan ke Kepala Bagian
Personalia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk meminta informasi mengenai staf yang masuk kriteria inklusi. Setelah mendapat informasi, peneliti
mulai mencari staf tersebut untuk ditawari sebagai responden. Calon responden yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian akan diberikan informed
consent , yang selanjutnya diisi oleh responden sebagai bukti kesediaannya untuk
mengikuti penelitian ini. Responden juga kemudian diberi informasi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan penelitian.
Setelah melakukan pencarian ke seluruh staf berdasarkan informasi yang didapat, tidak semua staf bersedia menjadi responden karena berbagai alasan dan
ada beberapa yang tidak dapat ditemui. Berdasarkan hasil pencarian yang telah dilakukan dari 194 staf pria yang berusia 40-50 tahun hanya 78 orang yang masuk
dalam kriteria yang telah ditetapkan dan bersedia menjadi responden, serta
menandatangani informed consent, dan hanya 66 orang yang dapat hadir pada saat penelitian.
5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Suatu instrumen perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas sehingga didapatkan data yang valid. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan untuk mengukur berkali-kali
memiliki hasil pembacaan yang sama Sugiyono, 2010. Instrumen yang baik adalah instrumen yang memiliki presisi,
digambarkan dengan koefisien variansi CV yang baik. Suatu alat kesehatan dikatakan realibel dan memiliki presisi yang baik jika nilai CV ≤ 5 Departemen
Kesehatan RI, 2011. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan pada timbangan
berat badan merk Nagako® dan meteran merk Height® dengan jumlah replikasi pada masing-masing instrumen sebanyak lima kali. Nilai CV yang didapatkan
untuk timbangan berat badan sebesar 0,455 dan nilai CV untuk meteran sebesar 0,173. Kedua instrumen ini dikatakan reliabel karena memiliki nilai
CV ≤ 5. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen Cobas C 581® yang digunakan
untuk mengukur kadar HbA1c dilakukan oleh Laboratoium Patologi Klinik Rumah Sakit Betesdha Yogyakarta.
6. Pengukuran Parameter Antropometri dan Pengambilan Darah