22
yang berupa skor atau nilai. Hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
D. Materi Pembelajaran
Besaran dan Satuan a.
Besaran pokok dan besaran turunan Besaran dapat dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran
turunan.Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan. Dalam fisika terdapat 7 besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, suhu,
jumlah zat, kuat arus listrik dan intensitas cahaya.Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok, misalnya
kecepatan, luas, volume, massa jenis, gaya, usaha dan energi. b.
Aturan angka penting Ada beberapa aturan angka penting, yaitu :
1 Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
2 Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol
merupakan angka penting. Contoh :1208 memiliki empat angka penting. 2,0067 memiliki lima angka penting.
3 Semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik
desimal bukan merupakan angka penting. Contoh : 0,0024 memiliki dua angka penting, yakni 2 dan 4
23
4 Semua angka nol yang terletak pada deretan terakhir dari
angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal merupakan angka penting. Contoh 1 : 0,003200 memiliki
empat angka penting, yaitu 3, 2 dan dua angka nol setelah angka 32. Contoh 2 : 0,005070 memiliki empat angka penting
yakni 5,0,7,0. Contoh 3 : 20,0 memiliki dua angka penting yakni 2 dan 0
5 Semua angka sebelum orde Pada notasi ilmiah termasuk
angka penting. Contoh :3,2 x 10
5
memiliki dua angka penting, yakni 3 dan 2. 4,50 x 10
3
memiliki tiga angka penting, yakni 4, 5 dan 0
c. Pengukuran
Pengukuran dalam fisika
adalah kegiatan menggunakan alat-alat ukur dengan tujuan mengetahui nilai suatu besaran.
Berikut ini akan kita bahas pengukuran besaran-besaran fisika, meliputi panjang, massa, dan waktu.
1 Pengukuran panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda.Sebagai contoh, untuk mengukur
lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos. Alat ukur untuk
24
mengukur panjang antara lain penggarismistar, meteran, jangka sorong dan mokrometersekrup.
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari
plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita meteran pita. Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter,
sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan
pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.
25
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka
sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan
nonius mempunyai selisih 1 mm.
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang
mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala
utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.
26
Sedangkan untuk alat ukur massa, biasanya kita dapat menggunakan neraca dua lengan, neraca tiga lengan, timbangan
seperti yang biasa digunakan pedagang sayur dipasar. Alat ukur waktu yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari ,misalnya jam
dan stopwatch. Bandul sederhana juga bisa kita gunakan untuk mengukur waktu.Bandul sederhana terdiri atas sebuah beban berat
yang digantung pada tali yang beratnya dapat diabaikan dan tidak dapat meregang serta dapat bergetar bebas tanpa gesekan disekitar
suatu titik tertentu. d.
Besaran skalar dan besaran vektor Besaran yang memiliki besar nilai, tetapi tidak memiliki arah disebut
besaran scalar. Contohnya waktu, volume, massa jenis, dan suhu. Sedangkan besaran vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah.
Misalnya gaya, kecepatan, dan percepatan. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik
pangkal.Panjang garis sebagai nilai vektor dan anak panah menunjukkan
27
arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal bold atau miring dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:
Untuk menentukan panjang dan arah vektor resultan, ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu metode grafis dan metode analitik. Diasumsikan
panjang kedua vektor dan sudut antara kedua vektor sudah diketahui.
1 Metode grafis
Metode ini memerlukan sketsa yang tepat skalanya, baik perbandingan besar kedua vektor maupun sudut antara keduanya.
Setelah kedua vektor digambar dengan skala dan kemiringan yang tepat, barulah kita terapkan metode segitiga,jajargenjang, ataupun
poligon untuk melukis skema vektor resultannya. Selanjtnya panjang vektor resultan diukur menggunakan mistar dan hasilnya
dikonversi berdasarkan skalanya, diperoleh panjang vektor resultan. Arah vektor resultan dapat ditunjukkan dengan mengukur
sudut antara vektor resultan itu dengan arah horizontal
28
2 Metode analitik
Metode analitik menggunakan perhitungan rumus. Andaikan diketahui dua vektor A dan B dengan membentuk sudut antara
keduanya sebesar α. Panjang resultan kedua vektor itu |R| dapatditentukan secara analitik, yaitu dengan menggunakan
persamaan :
Dalam metode analitil ini, kadang sketsa juga diperlukan, tetapi tidak perlu
mematuhi skala
karena nantinya
rumuslah yang
digunakan.Sketsa hanya diperlukan untuk membantu pemahaman.
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN