Kelas eksperimen Kelas kontrol

48 latihan soal.Setelah diberikan perlakuan, selanjutnya diberikan posttest.

b. Kelas kontrol

Berdasarkan tabel 4.2 nilai pretes – posttest kelas XMIA5, diperoleh nilai rata-rata kelas pada saat prettest sebesar 36,36. Melalui data nilai per soal masing-masing siswa terlampir, pada kelas kontrol ternyata siswa belum bisa menyelesaikan soal pada materi dimensi dan vektor.Setelah didapatkan hasil yang demikian, maka guru mata pelajaran memberikan perlakuan dengan metode ceramah.

2. Posttest

a. Kelas eksperimen

Berdasarkan tabel 4.1 nilai pretes – posttest kelas XMIA3, diperoleh nilai rata-rata kelas pada saat pretest sebesar 70,66. Berdasarkan analisis per soal pada pretest, ternyata dengan diberikan soal-soal latihan siswa dapat mengerjakan soal pada materi dimensi dan vektor, yang sebelumnya sebagaian besar dari mereka tidak bisa mengerjakan. Pada kelas ekperimen terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 32,18.

b. Kelas kontrol

Berdasarkan tabel 4.2 nilai pretes – posttest kelas XMIA5, diperoleh nilai rata-rata kelas pada saat pretest sebesar 50,71. Berdasarkan 49 analisis per soal pada pretest, ternyata dengan metode ceramah yang guru berikan siswa dapat mengerjakan soal pada materi dimensi dan vektor, yang sebelumnya sebagaian besar dari mereka tidak bisa mengerjakan. Pada kelas kontrol terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 14,34. Setelah kedua kelas diberikan perlakuan, ternyata ada perbedaan, yaitu perolehan nilai per soal yang sebelumnya mereka belum bisa mengerjakan.Perolehan nilai per soal lebih baik pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar pun lebih tinggi pada kelas eksperimen, yaitu sebesar 32,18. Sedangkan pada kelas kontrol sebesar 14,34. 3. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah sebelum diberikan perlakuan, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki varians yang sama atau tidak. Dalam hal ini, kita akan melihat apakah kemampuan awal kedua kelas sama atau tidak Data yang digunakan dalam uji homogenitas adalah data hasil pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan uji t untuk dua kelompok yang independen pada program SPSS. Berikut adalah hasil analisis 50 SPSSdari kedua kelasdalam tabel 4.5 dan 4.6 di bawah ini Tabel 4.5. Rata-rata nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Ni lai XMIA3 25 38.48 6.258 1.252 XMIA5 27 36.36 11.334 2.181 Hipotesis : Ho : variasi data tes sama. Artinya tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelas kontrol dan eksperimen. Tabel 4.6. analisis uji homogeny Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T df Sig. 2- tailed Mean Differen ce Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Nila i Equal variances assumed 14.569 .000 .826 50 .413 2.121 2.568 -3.037 7.279 Equal variances not assumed .843 41.111 .404 2.121 2.515 -2.957 7.200 51 Ha : variasi data tes berbeda. Artinya terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelas kontrol dan eksperimen. Analisis: Ho ditolak Jika harga sig. 2-tailed 0,05 danHa diterima jika harga sig. 2-tailed 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil table output SPSS di atas dapat diketahuinilai sig. 2-tailed sebesar 0.413 dan 0.404. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan awal siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terdapat perbedaan artinya kemampuan awal kedua kelas itu berbeda, tetapi jika dilihat dari nilai rata-ratanya tidak jauh berbeda, selisihnya sebesar 2, 12.

4. Uji t-test

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MEDIA PERAGA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MODEL CTL PADA SISWA SMA NEGERI 2 WONOSOBO POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN

8 119 125

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode Demonstrasi Berbantuan Simulasi Komputer dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan hukum newton untuk siswa kelas X SMAN 4 Yogyakarta.

0 2 215

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode Demonstrasi Berbantuan Simulasi Komputer dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan hukum newton untuk siswa kelas X SMAN 4 Yogyakarta

2 17 213

(ABSTRAK) EFEKTIVITAS MEDIA PERAGA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MODEL CTL PADA SISWA SMA NEGERI 2 WONOSOBO POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN.

0 0 2

PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN CAHAYA DENGAN PERCOBAAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 2

IMPLEMENTASI MODUL PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SEMESTER I MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN BERBASIS CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA.

0 0 17

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS KURIKULUM 2013 UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BESARAN DAN SATUAN UNTUK SMA KELAS X.

0 0 1

Latihan soal terbimbing dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan kalor - USD Repository

0 0 103

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE- EXPLAIN (POE) UNTUK MENINGKATKAT HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN JAMUR KELAS X SMAN 1 RAJAGALUH

0 0 19

Efektifitas strategi pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar fisika untuk pokok bahasan besaran dan satuan - USD Repository

0 0 114