60
pembelajaran, maka siswa XMIA5 juga diberikan posttest untuk mengetahui kemampuan akhirnya. Dari hasil posstest dapat dilihat bahwa
siswa dapat menyelesaikan soal pada materi dimensi dan angka penting, tetapi untuk materi vektor siswa masih kesulitan.
Setelah memperoleh data dan kemudian dianalisis menggunakan SPSS maka kita dapat melihat bahwa ada pengaruh pemberian latihan soal
terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan uji homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dari hasil
tabeloutput diketahui nilai sig 2-tailed sebesar 0,413 dan 0,404. Karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka terdapat perbedaan
kemampuan awal siswa. Namun jika dilihat berdasarkan nilai rata-ratanya tidak berbeda jauh. Nilai rata-rata pretest pada kelas kontrol sebesar 36,36
dan untuk nilai rata-rata posttest sebesar 50,71. Sedangkan pada kelas eksperimen nilai rata-rata pretest sebesar 38,48 dan untuk rata-rata nilai
posttest sebesar 70,66. Sehingga ada pengaruh pemberian latihan soal terhadap peningkatan hasil belajar siswa, dilihat pada nilai rata-rata
posttest yang diperoleh.
2. Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa antara yang Diberikan
Latihan Soal dan yang Tidak Diberikan Latihan Soal
Berdasarkan analisis menggunakan program SPSS, pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, keduanya mengalami peningkatan hasil
61
belajar. Pada kelas eksperimen, jika dilihat berdasarkan hasil output SPSS diketahui nilai sig 2-tailed sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0,05 maka
nilai posttest lebih baik dibandingkan nilai pretest. Berarti ada peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen. Sedangkan pada kelas
kontrol, jika dilihat berdasarkan hasil output SPSS diketahui nilai sig 2- tailed sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0,05 maka nilai posttest lebih
baik dibandingkan nilai pretest. Berarti ada peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol.Akan tetapi dari analisis data diatas, kelas eksperimen lebih
baik peningkatan hasil belajarnya dibandingkan kelas kontrol. Nilai rata-rata pretest kelas eksperimen yaitu 38,48. Kemudian kelas
eksperimen diberikan perlakuan berupa latihan soal yang kemudian diberikan posstest. Nilai rata-rata posttestnya menjadi 70,66. Terjadi
peningkatan hasil belajar sebesar 32,18. Sedangkan pada kelas kontrol pada saat diberikan pretest nilai rata-ratanya sebesar 36,36. Selanjutnya
mereka tidak diberikan perlakuan oleh peneliti, mereka diajar oleh gurumata pelajaran fisika dengan menggunakan metode ceramah. Setelah
diberikan posstest, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 50,71. Peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol sebesar 14,35. Seperti yang
telah tertulis diatas, kedua kelas mengalami peningkatan. Perbedaan peningkatan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen cukup
besar, yaitu sebesar 17.83.
62
Menurut analisis data diatas dengan menggunakan program SPSS, ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara yang diberikan latihan
soal dan yang tidak diberikan latihan soal. Kelas XMIA3 yang dijadikan sebagai kelas eksperimen mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
dibandingkan kelas XMIA5 yang dijadikan sebagai kelas kontrol.
3. Refleksi Siswa Terhadap Pembelajaran dengan Metode Latihan Soal