Definisi Perkawinan Kepuasan Perkawinan

pasangan terhadap masalah dan strategi penyelesaian masalah pada hubungan. Area ini berfokus pada keterbukaan pasangan untuk menyadari dan menyelesaikan masalah serta strategi yang digunakan untuk menyelesaikan perdebatan.

4.4 Pengaturan keuangan.

Ekonomi merupakan sebuah alasan penting untuk perkawinan. Banyak masalah terjadi ketika salah satu pasangan berfikir pasangannya harus lebih berhati-hati dalam menggunakan uang. Mengelola keuangan agar tetap stabil merupakan masalah bagi sebagian besar pasangan yang telah menikah. Area ini berfokus pada sikap dan kekhawatiran mengenai masalah pengaturan ekonomi.

4.5 Aktivitas waktu luang.

Bersantai, menonton TV atau melakukan rekreasi merupakan aktivitas yang biasa dilakukan saat individu memiliki waktu luang. Menghabiskan waktu bersama pasangan merupakan aspek penting untuk menunjang kedekatan satu sama lain. Terlebih ketika sudah memiliki anak, karena sebagian banyak waktu akan habis untuk mengurus anak dan pekerjaan. Area ini mengkaji mengenai preferensi untuk menghabiskan waktu luang bersama pasangan.

4.6 Hubungan seksual.

Sebagian pasangan tidak malu untuk mengekspresikan kasih sayang mereka satu sama lain, namun beberapa pasangan merasa enggan untuk mengekspresikan perasaannya terlebih dahulu, begitu juga dalam mengekpresikan keinginan untuk melakukan hubungan seksual. Area ini menjelaskan tentang perasaan pasangan mengenai afeksi dan hubungan seksual.

4.7 Pola Pengasuhan.

Orangtua bertanggung jawab untuk perkembangan anak-anak mulai dari harga diri, rasa tanggung jawab, nilai-nilai, kesehatan fisik, dan emosional serta kebutuhan sosial dan emosi anak. Area ini menjelaskan mengenai penilaian dan perasaan tentang memiliki dan cara membesarkan anak.

5. Faktor yang Memengaruhi Kepuasan Perkawinan

Bradbury, Fincham, dan Beach 2000 menjelaskan beberapa faktor yang memengaruhi kepuasan perkawinan, diantaranya adalah sebagai berikut:

5.1 Pola Interaksi.

Pola interaksi antara pasangan dapat memengaruhi seberapa puas mereka dengan perkawinan mereka. Pola yang paling sering dihubungkan dengan ketidakpuasan perkawinan adalah permintaan atau penarikan. Dalam pola interaksi ini, salah satu pasangan seringkali istri