Uji Hipotesis Analisis Data Penelitian

kurang dari Rp 2.500.000 dengan responden yang memiliki pendapatan yang lebih dari Rp 2.500.000, tidak signifikan.

3.2.3 Perbedaan Kepuasan perkawinan berdasarkan Asal Daerah

Peneliti melakukan uji beda kepuasan perkawinan berdasarkan asal daerah responden dan pasangan yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu sedaerah dan beda daerah. Hasil uji beda dapat dilihat pada tabel 20. Tabel 20. Uji beda berdasarkan Asal Daerah. N Mean teoretis Mean Sig. Satu Daerah 35 105,85 111.41 0,002 Beda Daerah 32 101.50 Berdasarkan data pada tabel 20, sebanyak 35 responden memiliki pasangan berasal dari daerah yang sama dengan responden, nilai mean yang diperoleh sebesar 114,41. Terdapat 32 responden lainnya yang memiliki asal daerah berbeda dengan pasangan, nilai mean yang diperoleh sebesar 101,50. Nilai signifikansi uji beda dari data demografik mengenai asal daerah yaitu sebesar 0,002 p0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan kepuasan perkawinan yang signifikan antara responden dengan pasangan berasal dari daerah yang sama dan responden dengan pasangan dari asal daerah yang berbedam. Berdasarkan mean dari masing-masing kelompok, dapat disimpulkan bahwa responden dengan pasangan berasal dari daerah yang sama memiliki kepuasan perkawinan lebih tinggi dibandingkan responden dengan pasangan dari asal daerah yang berbeda.

3.2.4 Perbedaan Kepuasan perkawinan berdasarkan usia

Peneliti melakukan uji beda kepuasan perkawinan berdasarkan usia responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu usia 21-45 dan usia 46-65. Hasil uji beda kepuasan perkawinan berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 21. Tabel 21. Uji beda berdasarkan Usia. N Mean teoretis Mean Sig. Usia 21-45 35 105,85 107.36 0,444 Usia 46-65 32 105.94 Berdasarkan usia responden, terdapat 35 responden yang berada pada usia 21 tahun hingga 45 tahun dengan nilai mean sebesar 107,36. Responden lainnya berada pada usia 46 tahun hingga 65 tahun yaitu sebanyak 32 responden dengan nilai mean sebesar 105,94. Nilai signifikansi uji beda dari data demografik mengenai usia yaitu sebesar 0,444 p0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan kepuasan perkawinan yang tidak signifikan antara responden yang berusia dengan rentang 21 tahun hingga 45 tahun dan subjek dengan rentang usia 46 tahun hingga 65 tahun.